Murtad karena mimpi

Oleh Tim Fakta

Kesaksian Mohammad Ridwan di Tabloid Reformata edisi 105/16–30 April 2009 menunjukkan bahwa keawaman ilmu dan kedangkalan iman menjadi penyebab utama murtadnya seseorang. Tabloid Kristen ini, memuat kisah Ridwan yang sebelumnya diklaim sebagai Muslim garis keras pindah iman menjadi Kristen yang fanatik. Ridwan yang diceritakan pernah mendalami pendidikan Islam di sebuah perguruan tinggi kini berprofesi sebagai supir angkot.

Pria kelahiran Medan, 24 Maret 1950 ini menuturkan kisahnya berawal saat ia mengidap penyakit misterius yang tak bisa dideteksi penyebabnya oleh dokter. Seluruh anggota tubuhnya, tiba-tiba lumpuh total karena darahnya mengental berwarna hitam seperti kecap. Hanya bagian kepala saja yang normal. Ia hanya terbaring di tempat tidur selama setahun. Suatu malam ketika pasrah menanti jemputan maut, ia bermimpi melihat penampakan Yesus berdiri di depannya seraya berkata, “Kamu bangkit, berdirilah!” Seketika Ridwan bisa berjalan dan sembuh dari penyakitnya. Sejak itulah Ridwan dan keluarganya percaya pada Kristen.

Saat ini pria yang kini tinggal di Kampung Sawah, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara pada tabloid yang sama memberikan kesaksian bahwa al-Qur’an hanyalah duplikat Alkitab (Bibel). Berikut kutipannya: “Sejak saya percaya Yesus, banyak keganjilan yang ditemukan dalam kepercayaan masa lalunya (al-Qur'an, -pen). Kini dia yakin bahwa isi kitab suci yang pernah diimaninya itu adalah duplikat Alkitab. Pasalnya, agama di masa lalunya itu baru ada sekitar 600 tahun setelah Yesus lahir. Umat juga tidak diperkenankan menelusuri lebih dalam perihal Isa Almasih. Ridwan sekarang sudah sepenuhnya mengimani bahwa Isa Almasih adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan kekal, sebenarnya sudah tersirat dalam kitab suci mereka.”

Lantas, bagaimana umat Islam bersikap? Umat Islam harus memberikan argumen yang rasional dan ilmiah terhadap klaim menyesatkan ini. Ada beberapa argumen yang bisa kita gunakan untuk ”men-skak mati” murtadin Ridwan ini. Pertama, sembuhnya orang dari sakit karena percaya Yesus, perlu dipertanyakan. Pasalnya, sampai saat ini tak terhitung jumlah orang Kristen yang dirawat di rumah sakit karena mengidap berbagai penyakit, termasuk lumpuh.

Umat Islam harus ingat, pada acara National Prayer Conference (NPC), 12-16 Mei 2003, di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, ribuan pendeta dan jemaat Kristiani mendoakan mantan Presiden RI yang buta dan lumpuh tak bisa berjalan. Ternyata, doa atas nama Yesus ini tidak makbul karena sampai sekarang orang yang didoakan itu masih tetap buta dan lumpuh.

Kedua, Ridwan menuduh al-Qur’an sebagai kitab duplikat Bibel tanpa menunjukkan bukti. Para misionaris juga sering menuduh al-Qur’an menjiplak Bibel, tapi sampai sekarang tak satu pun yang bisa menunjukkan bukti yang valid. Dari 22.485 ayat dalam Bibel, mana yang dijiplak dalam 6.666 ayat al-Qur’an? Memang, sampai kapan pun mereka tidak akan bisa membuktikan tuduhannya, karena salah satu fungsi al-Qur’an adalah mengkritik dan mengungkap kebatilan Bibel.

Al-Qur’an justru menyatakan bahwa Ahli Kitab mengotori Bibel karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah (QS Ali Imran: 98) dan misi menghalang-halangi manusia dari jalan Allah (QS Ali Imran: 99). Di tangan Ahli Kitab, Bibel telah diubah ayat-ayatnya dan tata letaknya (QS al-Baqarah: 75, an-Nisa: 46, al-Ma’idah: 13). Di dalam Bibel terdapat campur tangan tulisan manusia (al-Baqarah 79). Bibel menjadi campur aduk antara hak dan batil (QS Ali Imran: 71).

Ketiga, tuduhan al-Qur’an sebagai duplikat Bibel bertentangan dengan fakta bahwa al-Qur’an dalam banyak ayatnya mengoreksi Bibel yang menyimpang dari kebenaran. Ayat-ayat Bibel yang melecehkan Tuhan dan para Nabi justru dikoreksi oleh al-Qur’an. Misalnya, kisah Nabi Luth dalam Bibel sebagai ayah bejat yang menghamili kedua puteri kandungnya (kitab Kejadian 19:30-38). Kisah Nabi Luth ini dikoreksi oleh al-Qur’an sebagai Nabi Allah yang shalih dan mulia derajatnya (QS al-An’am: 86, al-Anbiya’: 74-75, dan Luth: 133). Bibel mengisahkan Nabi Daud sebagai pezina (II Samuel 11:1-27) dan Nabi Sulaiman sebagai lelaki yang rakus wanita. Oleh al-Qur’an, keduanya diluruskan sebagai nabi yang shalih, taat, dan hamba Allah yang baik (QS Shad: 30).

Bibel menyebut Tuhan sebagai sosok yang kelihatan kaki-Nya (Keluaran 24:10), kelihatan punggung-Nya (Keluaran 33:23), mengerang kesakitan seperti perempuan hamil (Yesaya 42:14), Tuhan pelupa sehingga tidak ingat alas kaki-Nya ketika marah (Ratapan Yeremia 2:1), Tuhan seperti orang teler yang siuman dari mabuk anggur (Mazmur 78:65), Tuhan mencukur (Yesaya 7:20), Tuhan mengaum (Yeremia 25:30), Tuhan bersiul (Zakharia 10:8) dan lainnya. Ayat-ayat Bibel yang sesat ini dikoreksi total oleh al-Qur’an. “Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Dia (Allah). Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” (QS as-Syura:11 dan al-Ikhlash: 4).

Keempat, satu-satunya alasan yang dikemukakan Ridwan hanya fakta sejarah bahwa Islam lahir ratusan tahun setelah Kristen. Jika ini alasannya, apakah Ridwan juga menyebut Bibel sebagai jiplakan kitab Weda karena Kristen ada di dunia kira-kira 1.500 tahun setelah agama Hindu lahir? Apakah Bibel juga disebut menjiplak kitab Tripitaka karena Kristen ada di dunia sekitar 500 tahun setelah agama Buddha? Terlalu naif jika hanya ini alasan yang dikemukakan oleh orang yang mengaku alumnus sebuah perguruan tinggi Islam.

Seharusnya Ridwan menyadari bahwa jiplak-menjiplak ayat justru merupakan tradisi khas Bibel dengan berbagai model dan caranya. Ini bukan tuduhan, tapi fakta hasil penelitian para teolog Kristen sendiri. Berikut beberapa model penjiplakan yang terjadi di dalam Bibel. Model pertama, Perjanjian Lama dijiplak oleh Perjanjian Lama. Misalnya, Kitab II Raja-Raja pasal 19 seluruh isinya menjiplak Kitab Yesaya pasal 37.

Model kedua, Perjanjian Baru menjiplak Perjanjian Lama. Misalnya, Injil Markus 15: 28. Ayat ini dinyatakan sebagai ayat palsu oleh Lembaga Biblika Indonesia dengan komentar singkat: “Ayat ini tidak asli, hanya kutipan dari Yesaya 53:12.”

Model ketiga, Perjanjian Baru menjiplak Perjanjian Baru. Misalnya, Injil Matius 17: 21. Ayat ini dinyatakan sebagai ayat palsu oleh Lembaga Biblika Indonesia dengan komentar singkat: “Ayat ini agaknya tidak asli dalam Matius tetapi diambil dari Markus 9: 29.”

Dengan data-data hasil penelitian di atas, jelaslah bahwa kitab suci yang memiliki tradisi jiplak-menjiplak ayat itu bukan al-Qur’an tapi Bibel.

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Bila anda ( Ridwan ) sakit lagi , dan lama  tidak sembuh lagi , bahkan lebih parah , lalu anda di datangi oleh Wisnu ,atau Barahma   dan berkata  kepada anda , bangkitlah , berjalanlah , lalu anda  sembuh ,apakah anda akan  tetap berpegangan kepada kristen dan  tidak memeluk agama  Budha . Bagaimanakah  bila  Ponari Jombang yang jadi media penyembuhan penyakit anda , apakah anda juga masih tetap berpegangan kepada kristen dan tidak beralasan seperti itu lagi .

Al Quran bukan duplikat Bible ,  saya tunjukkan satu surat saja yaitu Al ikhlas sbb :

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ(1)اللهُ الصَّمَدُ(2)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ(3)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ(4)

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Nah sekarang ayat mana dalam bible yang cocok  dengan surat itu , hingga kamu katakan al quran duplikat ,apakah kamu buta  atau hanya  melontarkan fitnah belaka dengan menyatakan al quran adalah duplikat Bible .  saya tunjukkan lagi   surat al masad  sbb :

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ(1)مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ(2)سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ(3)وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ(4)فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ(5)

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Mana ayat dan fasal di bible yang cocok dengan  surat tsb . Jelas tidak ada , jangan kamu cari , anda akan capek dengan sia – sia dan dustalah perkataanmu bahwa  al quran adalah duplikat bible .

Artikel Terkait