Oleh Abd. Moqsith Ghazali
Begitu tinggi kedudukan Muhammad di hadapan umat Islam, maka momen-momen penting dalam kehidupannya selalu dikenang, dirayakan, dan diperingati. Mulai dari kelahirannya, pengangkatannya sebagai nabi, pendakian spiritualnya yang tak tepermanai berupa isra’-mi`raj hingga migrasinya dari Mekah ke Madinah. Berbeda dengan kematian yang merupakan pertanda kesementaraan manusia dan juga keterbatasan seorang nabi, maka kelahiran Nabi Muhammad dianggap sebagai pertanda kehidupan baru, perubahan sosial.
Nabi Muhammad SAW adalah pusat keteladanan. Segala ucapan dan tindakannya menjadi rujukan umat Islam, dulu dan sekarang. Haditsnya menjadi sumber hukum (mashdar al-hukm) kedua setelah Alquran. Begitu tinggi kedudukan Muhammad di hadapan umat Islam, maka momen-momen penting dalam kehidupannya selalu dikenang, dirayakan, dan diperingati. Mulai dari kelahirannya, pengangkatannya sebagai nabi, pendakian spiritualnya yang tak tepermanai berupa isra’-mi`raj hingga migrasinya dari Mekah ke Madinah. Berbeda dengan kematian yang merupakan pertanda kesementaraan manusia dan juga keterbatasan seorang nabi, maka kelahiran Nabi Muhammad dianggap sebagai pertanda kehidupan baru, perubahan sosial. Itu sebabnya, jika waktu kelahirannya dirayakan, maka saat kematiannya tidak. Perihal kelahirannya, sebagian umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad lahir pada Senin pagi menjelang subuh, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (`am al-fil). Disebut begitu karena bertepatan dengan tahun penyerangan “Pasukan Gajah” pimpinan Abrahah (Gubernur Abisinia) ke Kabah.
Namun, dengan merujuk pada buku-buku sejarah, kita akan mengerti bahwa tak ada kepastian tentang jam, hari, tanggal dan bulan kelahiran Muhammad SAW. Dalam al-Bidayah wa al-Nihayah (Juz II, 260-267), Ibnu Katsir menjelaskan keanekaragaman pandangan para ulama tentang kelahiran Nabi. Husain Haikal juga menjelaskan pluralitas pendapat tersebut dalam Hayat Muhammad (hlm. 102). Mengenai tahun kelahirannya misalnya terdapat beberapa pendapat. Menurut Ibnu Abbas, Muhammad lahir pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat, kelahirannya lima belas tahun sebelum peritiwa penyerangan Kabah itu. Ada yang memperkirakan beberapa hari (satu bulan, empat puluh hari, lima puluh hari), beberapa bulan, bahkan beberapa tahun setelah Tahun Gajah. Menurut Abi Ja`far al-Baqir, Muhammad lahir 55 hari setelah peristiwa pasukan bergajah itu. Yang lain menghitung sepuluh tahun, dua puluh tiga tahun, tiga puluh tahun hingga tujuh puluh tahun setelah Tahun Gajah. Abu Zakaria al-Ajalani berpendapat, Muhammad lahir empat puluh tahun setelah Tahun Gajah.
Begitu juga tentang bulan dan tanggal kelahirannya. Sebagian ulama berpendapat, Muhammad lahir pada bulan Rabiul Awal. Yang lain berpendapat, bulan Muharram, Safar, Rajab. Ibnu Abdil Birri mengutip pendapat al-Zubair ibn Bikar bahwa Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Ramadan. Sementara tanggal kelahirannya diperkirakan sebagian ulama jatuh pada tanggal 2, 9, 17 Rabiul Awal. Ibnu Hazm berpendapat, kelahiran Muhammad jatuh pada 8 Rabiul Awal. Ibnu Ishaq berpendapat pada tanggal 12 Rabiul Awal. Ulama pun berbeda pendapat, tentang waktu kelahirannya; siang atau malam. Satu ulama berpendapat siang, yang lain mengatakan malam. Begitu juga dengan hari kelahirannya. Ada yang berpendapat Senin. Yang lain berpendapat Jumat. Seorang sahabat Nabi, Ibnu Abbas, berpendapat bahwa Nabi Muhammad lahir pada hari Senin, 18 Rabiul Awal.
Artikel ini hendak menegaskan bahwa di kalangan ulama Islam klasik sendiri tak ada konsensus (ijma`) tentang waktu kelahiran Nabi Muhammad. Ini terjadi karena tak ada tradisi pencatatan waktu kelahiran seorang bayi saat itu. Baik ibunda maupun kakek Nabi tak mencatat kelahiran anak atau cucunya itu sehingga wajar kalau terjadi kesimpangsiuran waktu kelahiran Muhammad. Jelas, ketepatan dan kepersisan tanggal kelahiran seorang tokoh sekian ribu tahun lalu tak mudah ditunaikan. Tak ada kepastian tentang waktu kelahiran Nabi Isa, Nabi Musa, apalagi Nabi Ibrahim lalu Nabi Adam. Semua tanggal dan tahun kelahiran mereka ditentukan kemudian, berdasar asumsi dan prakiraan dan akhirnya membentuk keimanan. Lalu siapa sesungguhnya yang lahir di Mekah pada Senin 12 Rabiul Awal 1500 tahun lalu itu? Kita tak tahu. Namun, karena di Indonesia sudah mentradisi, secara sosio-kultural saya tetap perlu mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1430 H. []
Komentar
bagi penganut agama islam yang mutlaq ikutilah apa yang telah diwasiatkan oleh nabi Muhammad S,A,W,kepada kita.KAMU TIDAK AKAN SESAT BUAT SELAMA-LAMANYA jikalau kamu berpegan teguh dengan apa yang kutinggalkan kepada kamu.IAITU AL-QURAN DAN SUNNAH.......
seandainya kita mengikut akal semata2 untuk membuat sesuatu nescaya kita akan menemui kecelakaan,kerana akal itu dipengaruhi oleh nafsu yang buas dengan keinginan.sungguh sayang sekali ilmu tinggi tetapi digunakan kepada yang salah.tidakkah kita takut dengan kermukaan ALLAH S,W,T......
ULTAH NABI MUHAMMAD? Why not?
bagi saya, secara pribadi tidaklah menjadi permasalahan jika peringatan nabi itu diraayakan? yang penting janganlah dianggap bahwa maulid nabi merupakan suatu bentuk ibadah yang akan mendatangkan pahala. karena sampai saat inipun belum ditemuin tuh hadits yang menyatakan bahwa nabi Muhammad sendiri memperingati kelahiraannya.kalau memang nabi pernah memperingati kelahirannya sendiri bisa-bisa umatnya semua ikut-ikutan tuh!
So tekankan dalam diri kita dan berikan pemahaman kepada orang lain bahwa maulid Nabi bukanlah ibadah! yang jelas dengan peringatan itu mudah-mudahan akhlak Nabi bisa diteladani sama kita-kita! Ga ada yang salah kan
Posted by ahmad widianto on 05/09 at 11:26 AM
Islam adalah rahmat. Neraka adalah tempat terakhir bagi orang2 yang tak mau menerima rahmatNya. Kelahiran memang merupakan berkah. Sah-sah saja bagi seseorang untuk memperingati hari lahirnya. Tapi ketika kita berbicara tentang orang nomor satu di alam ini, tidaklah bisa kita perlakukan seenaknya. Harus ada dasarnya. So, karena di Al Qur’an tidak ada perintahnya maka janganlah kita lakukan bila ingin merealisasikan ajaran Islam secara kaffah.
Posted by Edwinvai on 05/07 at 09:56 AM
bid’ah ya, tapi bid’ah hasanah (yang baik).the point is “Dalam setiap acara peringatan hari lahir nabi itu kita selalu mendapat tausiah agama, membuka ladang amal bagi umat untuk bersadaqah, serta menambah wawasan tentang sejarah hidup nabi. sehingga kita bisa mengambil ibrah (pelajaran) darinya. jadi pembahasan sejarah nabi itu ya penting juga, tapi harus berdasarkan fakta-fakta sejarah, oral histori,dsb. yang tentunya setelah dikritisi dulu sumbernya, baik intern maupun extern.
Posted by dede setiawan on 05/06 at 12:43 PM
masih banyak masalah yang lebih besar lagi berkenaan dengna kemaslahatan bangsa, bukankah banyak tokoh-tokoh yang toh hari,tanggal dan tahun kelahirannya masih diperselisihkan ? kenapa kita musti menyita banyak waktu untuk urusan yang kurang urgen
Posted by kang hari on 05/05 at 02:42 PM
Komentarku ( Mahrus ali ) : :
Ada hadis sbb:
- حَدَّثَنَا أَبُوْ الْحَسَنِ مُحَمَّدٌ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ شِبَوَيْه الرَّئِيْسِ ِبمَرُو ، ثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ النَّيْسَابُوْرِي ، ثَنَا عَلِيٌّ بْنُ مَهْرَانَ ، ثَنَا سَلْمَةُ بْنُ اْلفَضْلِ ، عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ إِسْحَاقَ ، قَالَ : « وُلِدَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ِلاثْنَتيَ عَشْرَةَ لَيْلَةً مَضَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ »
……………..Muhammad bin Ishaq berkata : Rasulullah di lahirkan pada malam 12 bulan Rabi`ul awal . HR Al hakim
Komentarku ( Mahrus ali ) : : Hadis munqathi` , lemah sekali , tidak bisa di buat landasan .
perawi bernama Muhammad bin Ishak yang selalu berkata benar , tertuduh syi`ah dan qadariyah dan suka menyelinapkan perawi lemah, banyak hadis nyeleneh yang di riwayatkan dan kebanyakannya mungkar . Ulama berbeda pendapat boleh di buat hujjah atau tidak..
Dan Muhammad bin Ishak sendiri tabi`in bukan sahabat , dari siapa dia tahu bulan dan tanggal kelahiran Rasulullah
2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ اْلوَاسِطِي قَالَ : ثَنَا مَعْلَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : ثَنَا عَبْدُ الْحَمِيْدِ بْنُ جَعْفَرَ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : « وُلِدَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ ، وَأُنْزِلَتْ عَلَيْهِ السُّوْرَةُ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ ، وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ ، وَقُبِضَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ »
……………Ibnu Abbas ra berkata : Rasulullah di lahirkan pada hari senin permulaan bulan Rabiul awal , surat juga di turunkan pada hari senin permulaan bulan Rabiul awal . Beliau masuk ke Medinah pada hari senin permulaan bulan Rabiul awal . Beliau wafat pada hari senin permulaan bulan Rabiul awal .
Komentarku :
Muhammad bin Humaid berkata : Ada perawi fasik yaitu Abdullah bin Abu Ja`far . Aku mendengar sepuluh ribu hadis dari padanya , lalu aku lemparkan .
Ibnu Ady berkata : Sebagian hadisnya tidak ada perawi lain yang mendukungnya.
As saji berkata : Dia perawi lemah .
Abdullah bin Abbas , wafat tahun 68 H
Sedang Abdullah bin Abu Ja`far , termasuk atba`ut tabi`in yang tidak bertemu dengan Ibnu Abbas dan beliau belum pernah mendengar hadis dari padanya .
Jadi hadis itu lemah sekali dan setahu saya tiada sahabat yang berb icara seperti itu .
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَال سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْحَقَ يُحَدِّثُ عَنْ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسِ بْنِ مَخْرَمَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ وُلِدْتُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ وَسَأَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ قُبَاثَ بْنَ أَشْيَمَ أَخَا بَنِي يَعْمَرَ بْنِ لَيْثٍ أَأَنْتَ أَكْبَرُ أَمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْبَرُ مِنِّي وَأَنَا أَقْدَمُ مِنْهُ فِي الْمِيلاَدِ وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ وَرَفَعَتْ بِي أُمِّي عَلَى الْمَوْضِعِ قَالَ وَرَأَيْتُ خَذْقَ الطَّيْرِ أَخْضَرَ مُحِيلاً قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ
Dari makhramah berkata : Aku dan Rasulullah di lahirkan pada tahun gajah . Usman bin Affan bertanya kepada Qubats bin Asy. Yam – saudara banu Ya`mar bin Laits , apakah kamu lebih tua dari pada Rasulullah .
Dia menjawab : Rasulullah lebih tua dari padaku dan dia lebih dulu di lahirkan . Beliau di lahirkan pada tahun gajah . Ibuku mengangkat aku di tempat itu , lalu aku melihat tahi hijau burung sudah berobah
Abu Isa ( Imam Tirmidzi ) berkata : Ini hadis hasan yang nyeleneh , kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadis Muhammad bin Ishak ( yang syi`ah )
HR Tirmidzi 3619 / Al bani menyatakan , lemah sanadnya 119/8 .
DR Rif`at Fauzi – mantam kepala fakultas sxariat di kuliah Darul ulum menyatakan :
رَوَى ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي مُصَنَّفِهِ عَنْ عَفَّانَ، عَنْ سَعِيْدٍ بْنِ مِيْنَاءَ عَنْ جَابِرٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ أنَّهُمَا قَالاَ: وُلِدَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ عَامَ اْلفِيْلِ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ الثَّانِي عَشَرَ مِنْ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ، وَفِيْهِ بُعِثَ وَفِيْهِ عُرِجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ، وَفِيْهِ هَاجَرَ وَفِيْهِ مَاتَ .
Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushonnafnya meriwayatkan dari Affan dari Sa`id bin Mina` dari jabir dan Ibnu Abbas ra berkata ; Rasulullah di lahirkan tahun gajah pada hari Senin tgkl 12 Rabiul awal . pada hari itu , beliau di utus , di mi`rajkan ke langit , dan berhijrah dan pada hari itu beliau meninggal dunia .
Komentarku : Said bin Mina` memiliki guru Jabir benar , tapi memiliki guru Ibnu Abbas masih belum kami ketahui . Dan beliau meriwayatkan hadis kepada Affan juga masih di ragukan .
Karena itu , masalah Rasulullah di lahirkan pada bulan Rabiul awal tidak memiliki dalil yang sahih , paling hasan gharib dan dari Muhammad bin Ishak yang syi`ah itu .
Sudah cukup Imam Bukhari , Muslim ,Nasai , dan Ibnu Majah tidak meriwayatkannya dan tidak memasukkan hadis tsb dalam kitab sunannya . Sudah cukup pula khulafaur Rasyidin juga tidak memberikan komentar tentang hal itu .
Ibnu Katsir berkata : Ini ( Rasulullah lahir pada bulan Rabiul awal ) paling populer di kalangan mayoritas ulama . Assuhaili menyatakan bahwa kelahiran Rasulullah pada 20 April – ini cocok dengan musim semi
Ahli ma`ani bilang : Kelahiran Rasulullah pada musim semi – dan ini adalah musim paling sederhana , malam dan siangnya mendingan panas atau dinginnya .
Komentarku ( Mahrus ali ) : :
Seluruhnya tidak memiliki dalil dari hadis sahih baik tanggal atau bulannya . Jadi kelahiran Nabi tidak di ketahui pada bulan atau tanggal berapa .
Al albani menyatakan : Menghususkan bulan Rabiul awal dengan membaca kisah maulid adalah bid`ah yang mungkar , harus di buang dan di larang .
Karena itu , ketika Imam Nawawi memperbolehkan baca maulid pada bulan itu dalam syarah Muslim lalu menyatakan , Ibnu Maslamah al Maliki tidak suka padanya , barang kali beliau belum menjumpai hadis tsb
Al bani menyatakan : Jauh sekali . paling tepat adalah hadis tsb telah di ketahui tapi pahamnya tidak sebagaimana Nawawi dan lainnya . Sungguh kami telah menjelaskan yang benar dalam masalah itu menurut kami .
Rasulullah wafat pada bulan Rabiul awal 11 H .
Dalam artikel islamlib di nyatakan :
Islam percaya bahwa Nabi Muhammad lahir pada Senin pagi menjelang subuh, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (`am al-fil).
…………….bulan Rabiul Awal. Yang lain berpendapat, bulan Muharram, Safar, Rajab.
Ibnu Abdil Birri mengutip pendapat al-Zubair ibn Bikar bahwa Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Ramadan
Sementara tanggal kelahirannya diperkirakan sebagian ulama jatuh pada tanggal 2, 9, 17 Rabiul Awal
Komentarku ( Mahrus ali ) : :
Seluruhnya sekedar mereka – reka belaka , tiada dalil yang sahih dari hadis , apa lagi al quran . Allah berfirman :
إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى اْلأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.
Jadi mereka hanyalah perkiraan belaka dan hawa nafsu yang di kedepankan .
::
Syamsuri Rifai berkata
Menurut riwayat yang umum dikenal oleh kaum muslimin Rasulullah saw dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Riwayat ini diriwayatkan oleh Al-Kulayni dan Ibnu Mas’ud. Pada tanggal ini sangat dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rakaat. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun (3 kali). Rakaat kedua, surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlash (3 kali). (Mafâtihul Jinân: 295)
Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Rasulullah saw dilahirkan pada tanggal 17 Rabiul Awal. Riwayat ini masyhur dikalangan ulama Imamiyah, para pengikut Ahlul bait Nabi saw. Dalam riwayatkan ini disebutkan bahwa Rasulullah saw lahir di Mekkah, saat terbit Fajar hari Jum’at 17 Rabi’ul Awal tahun Gaja
sangat dianjurkan pada tanggal ini ( ketika kelahiran nabi ) adalah:
Pertama: Mandi sunnah.
Kedua: Berpuasa
Dalam suatu hadis disebutkan: Sesungguhnya orang yang berpuasa pada hari ini nilainya seperti berpuasa satu tahun.
Ketiga: Berziarah atau membaca kepada Rasulullah saw dari kejauhan. Dari kejauhan artinya dari selain kota Madinah Al-Munawwarah.
Keempat: Berziarah atau membaca doa ziarah kepada Imam Ali bin Abi Thalib (sa) sebagaimana doa yang dibaca oleh Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa).
Kelima: Melakukan shalat sunnah dua rakaat pada pertengahan siang. Setiap rakaatnya membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Qadar (10 kali) dan surat Al-Qadar (10 kali).
Keenam: Setiap muslim hendaknya mengagungkan hari ini, bersedekah, memberikan kebaikan dan membahagiakan kaum mukminin.
(Mafâtiful Jinân: 296)
Dalam kitab Mafâtihul Jinân: 319 disebutkan bahwa dalam kitabnya Zâdul Ma’âd Allamah Al-Majlisi meriwayat bahwa pada tanggal 17 Rabi’ul Awal sangat dianjurkan berziarah atau membaca doa ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan (ziarah minal bu’di). Sebelum ziarah atau membaca doa ziarah dari kejauhan dianjurkan mandi sunnah, dan menghadirkan diri seolah-seolah berada di dekat kuburan Nabi saw, lalu membaca doa ziarah kepada Rasulullah saw yakni doa ziarah dari kejauhan, dari selain kota Madinah Al-Makarramah. Berikut ini petikan sebagian doa Ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan
Komentarku ( Mahrus ali ) : :
Itulah pendapat yang berkembang di kalangan syi`ah dulu maupun sekarang tanpa dalil yang akurat .
Dalam muslim or id di tulis sbb :
Tanggal Kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperselisihkan secara tajam. Ada yang mengatakan bahwa beliau lahir tanggal 2 Rabiul Awal, 8 Rabiul Awal, 10 Rabiul Awal, 12 Rabiul Awal, 17 Rabiul Awal (Lihat al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir: 2/260 dan Latho’iful Ma’arif karya Ibnu Rojab hlm. 184-185). Semua pendapat ini tidak berdasarkan hadits yang shahih. Adapun hadits Jabir dan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma yang menerangkan bahwa tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tanggal 12 Rabiul Awal tidak shahih. Kalaulah shahih, tentu akan menjadi hakim (pemutus perkara) dalam masalah ini. Akan tetapi, Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang hadits tersebut, “Sanadnya terputus.” (al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Rajab hlm. 184-185)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan