Di tulis oleh H Mahrus ali
Lii khomsatun Uthfii bihaa
Tim penulis LBMNU Jember menyatakan lagi :
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِي بِهاَ حَرَّ الوَباَءِ الخاَتِمَة المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى وَابْناَهُماَ وَالفَاطِمَة
لِيْ عَشْرَةٌ أُطْفِي بِهَا نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةَ
الْمُصْطَفَى وَالْمُرْتَضَى وَابْنَاهُمَا وَالْفَاطِمَةْ
وَخَدِيْجَةُ اْلكُبْرَى الَّتِي هِيَ لِلْمَعَالِى خَاتِمَة
وَبِعَائِشَةَ ذَاتِ الْجَمَالِ أُمِّ اْلكَمَالِ اْلعَاِلمَةَ
وَبِنْتِ عِمْرَانَ أُمِّ عِيْسَى لَمْ تَزَلْ لِي رَاحِمَةْ
وَبِآسِيَةَ مَنْ أَصْبَحَتْ مِنْ كُلِّ هَوْلٍ سَالِمَةْ
وَبِحَقِّ جِبْرِيْلَ اْلأَمِيْنِ عَلَى الصَّحَائِفِ تَامَّة
هُمْ خِيْرَتيِ وَذَخِيْرَتِي فِى الْحَشْرِ يَوْمَ الْقِيَامَةْ
وَكَذَاكَ فِى الدُّنْيَا إِذَا جَاءَ الْخُطُوْبُ اْلقَاصِمَةْ
وَبِحَقِّهِمْ يَاذَا الْجَلاَلِ وَبِالصَّلاَةِ الْقَائِمَةْ
اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْن مِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة
82
Aku berharap diselamatkan dari api neraka yang membinasakan dengan derajat sepuluh orang yang aku miliki Muhammad al-Musthafa, Ali al-Murtadha, kedua puteranya (Hasan dan Husain) dan Fathimah
Khadijah al-Kubra yang menjadi pamungkas derajat yang tinggi Aisyah yang baik, sempurna dan alim
Putri Imran, bunda Isa yang selaLu mengasihi aku
Asiyah yang selalu diselamatkan dari setup bencana
Dan dengan derajat Jibril yang dipercaya menyampaikan semua catatan
Merekalah pilihanku dan simpananku pada hail kiamat
Demikian pula di dunia ketika datang bencana yang menghancurkan
wahai Dzat Pemilik Keagungan, dengan derajat rnereka dan shalat yang
didirikan
Kasihilah kami dan seluruh kaum Mushmin dari setiap mata yang jahat
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dalam buku Membongkar kebohongan buku "Mantam kiai NU.... itu tertera syair sbb:
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِي بِهاَ نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةْ المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى وَابْناَهُماَ وَالفَاطِمَة
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sebetulnya terjemahan seperti itu , tidak sesuai dengan tex aslinya .Mestinya
Aku punya lima orang yang aku gunakan untuk memadamkan api neraka Jahim yang menyala – nyala
Yaitu Nabi Muhammad al musthofa , Ali Al murtadho , dua anaknya dan Fathimah .
Jadi beda sangat antara dua arti itu . Dan mengikuti arti asli lebih baik dari pada di selewengkan atau di takwil. Lima orang yang di sebut ini akan mampu memadamkan api neraka Jahim dan hal ini belum pernah di katakan oleh Nabi SAW , para sahabat atau imam madzhab empat .
Penyebutan Nabi SAW , Ali , Hasan dan Husain lantas Fathimah dimana Abu bakar , Umar dan Usman tidak di sebut . Hal ini bukan budaya ahlus sunnah , tapi sering di lakukan oleh orang – orang syi`ah . Karena itu , saya dulu pernah baca buku Syi`ah yang memuat syair tsb. Bahkan ketika saya tanyakan kepada salah satu ayatullah dari Iran tentang syair tsb apakah sering di kumandangkan di Iran , maka dia menjawab dengan tegas : Ya.
Kalimat syair tersebut , ganjil kedengarannya sebab beda dengan syair yang sama yang biasanya di baca di desaku sbb:
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِي بِهاَ حَرَّ الوَباَءِ الخاَتِمَة
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى وَابْناَهُماَ وَالفَاطِمَة
Aku memiliki lima orang untuk memadamkan wabah panasnya penyakit yang mem perihatinkan. Yaitu Nabi SAW , Ali , Hasan . Husain dan Fathimah.( Syirik karena menghilangkan penyakit dengan lima orang itu )
Untuk syair yang kedua لِيْ عَشْرَةٌ ada beberapa kalimat yang perlu di kaji yaitu :
وَبِنْتِ عِمْرَانَ أُمِ عِيْسَى لَمْ تَزَلْ لِي رَاحِمَةْ
Putri Imran – ibu Isa yang selalu mengasihi aku .
Komentar penulis ; Siapakah yang menggubah kalimat syair seperti itu . Kalimat itu tidak layak di tujukan kepada putri Imran yang sudah meninggal dunia .Layakkah ibu Isa itu mengasihi ku yang hidup setelah beliau meninggal dalam jarak ratusan tahun dan di tempat yang sangat berjauhan . Lalu apakah maksudnya kalimat seperti itu . Orang yang sudah mati tidak bisa mengasihi manusia yang masih hidup. Berupa apakah putri Imran mengasihimu , sehingga kamu nyatakan seperti itu , apakah kamu pernah di tolong ketika mendapat kecelakaan di Bali ? Terus di manakah Ibu Isa itu , bukankah dia sekarang berbaring di Palistina dan alangkah jauhnya tempat kasusmu dengan kuburannya . Mengapa berkata seperti itu , tidak berkata baik lainnya saja . Dari manakah kamu mendapatkan kalimat seperti itu , apakah baik dan tetap kamu baca atau kah kamu bertobat. ?
Saya tidak akan melakukan seperti itu , apalagi usia saya sudah lima puluhan dan saya tidak ingin melakukan kebid`ahan . Saya menjalankan doa – doa yang tercantum di hadis saja sudah cukup .
وَبِحَقِّ جِبْرِيْلَ اْلأَمِيْنِ عَلَى الصَّحَائِفِ تَامَّةً
Dan dengan derajat Jibril yang di percaya menyampaikan catatan .
Itulah terjemahan versi Tim Penulis LBM NU cabang Jember .
Asli terjemahannya sbb:
Dan dengan hak Jibril yang dipercaya untuk menyampaikan al quran dengan sempurna .
Kalimat wabihhaqi Jibril ini tidak layak di pakai , buanglah dan jangan membacanya . Sebab itu bid`ah yang mungkarah , seolah Allah punya hak yang harus di penuhi terhadap seseorang dan ini bertentangan dengan ayat :
وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.[1]
Ada lagi kalimat yang tidak layak sbb:
هُمْ خِيْرَتِي وَذَخِيْرَتِي فِى الْحَشْرِ يَوْمَ الطَّامَّةِ
وَكَذَالِكَ فِى الدُّنْيَا إِذَا جَاءَ الْخُطُوْبُ اْلقَاصِمَةُ
Merekalah pilihanku dan simpananku pada hari kiamat
Demikian pula di dunia ketika datang bencana yang menghancurkan .
Itulah terjemahan versi Tim Penulis LBM NU cabang Jember . Jadi ada kekuarangan dalam menterjemahkan di bait pertama mestinya :
Merekalah pilihanku dan simpananku di mahsyar pada hari kiamat
Ya, memang karena melamun sehingga tidak bisa menterjemahkan dengan benar dan lengkap.
Kalimat tersebut menurut hemat saya tidak ada dalilnya ,dan tidak ada ulama salaf , para sahabat dan imam madzhab empat yang pernah mengatakan seperti itu . Sampai saya tidak mengerti syair tersebut di kitab kuning yang mana , saya cari di banyak kitab dan saya tidak menjumpainya . Saya ingin tahu , apakah di Timur tengah juga ada bacaan seperti itu , ternyata tidak saya jumpai refrensinya >Jadi di sana bacaan tersebut tidak ada dan bisa merusak akidah . Sudah cukup dalil dimana ulama dahulu tidak membacanya. Hal tsb bertentangan dengan ayat :
فَالْيَوْمَ لَا يَمْلِكُ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ
Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu".[2]
Di ayat lain juga di terangkan sbb:
يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ
(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.[3]
Ada juga hadis sbb:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَامَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حِيْنَ أَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ (وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الأَقْرَبِيْنَ)، قَالَ: يَا مَعْشَرَ قرَيْشٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا اشْتَرُوْا أَنْفُسَكُمْ، لاَ أُغْنِيْ عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا يَا بَنِيْ عَبْدِ مَنَافٍ لاَ أُغْنِيْ عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا يَا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لاَ أُغْنِيْ عَنْكَ مِنَ اللهِ شَيْئًا وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةُ رَسُوْلِ اللهِ لاَ أُغْنِيْ عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، سَلِيْني مَا شِئْتِ مِنْ مَالِيْ، لاَ أُغْنِيْ عَنْكِ مِنَ اللهِ شَيْئًا
Dari.Abu Hurairah ra menuturkan: “Setelah Allah menurunkan firman-Nya: “Wa-andzir ‘asyiiratakal aqrabiin, berilah peringatan kerabatmu yang terdekat.” Rasulullah saw berdiri dan berkata: “Wahai kaum Quraisy, bebaskanlah diri kalian (dari siksa Allah). Sesungguhnya, aku tidak dapat membela kalian sedikitpun dari Allah. Wahai Bani Abdu Manaf, sesungguhnya, aku tidak dapat membela kalian sedikitpun dari Allah. Wahai Abas ibnu Abdul Muthalib, sesungguhnya, aku tidak dapat membela kalian sedikitpun dari Allah. Wahai Sofyah, bibi Rasulullah saw, sesungguhnya, aku tidak dapat membela kalian sedikitpun dari Allah. Wahai Fatimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku sekehendakmu, tetapi ketahuilah, sesungguhnya, aku tidak dapat membela kalian sedikitpun dari Allah.”[4] (Bukhari, 55, kitabul Al Wasaya, 11, bab apakah wanita dan anak termasuk kaum kerabat?).
Sepuluh nama itu , di buat sandaran dan modal ketika ada bencana yang menimpa di dunia . Itulah kesesatan , kesyirikan yang nyata yang tidak bisa di bantah lagi . Pantas sekali bila syair tsb tidak pernah di jumpai di Timur tengah sepengetahuan saya . Ia bertentangan dengan ayat :
ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun selobang biji kurma. [5]
Juga ada hadis :
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Ya Allah ! Tiada yang mencegah terhadap apa yang Engkau berikan dan tiada yang memberi terhadap apa yang Engkau cegah . Tiada berguna nasib orang yang punya nasib baik disisiMu .[6]
Jadi bila keadaan mewah pada hakikatnya dari Allah , begitu juga bila ada musibah . Siapa lagi yang bisa menghilangkan musibah kalau bukan sang pencipta . Allah berfirman :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).[7]
. Ibnu Taimiyah berkata:
وَأَمَّا الرَّجُلُ إِذَا أَصَابَتْهُ نَائِبَةٌ أَوْ خَافَ شَيْئًا فَاسْتَغَاثَ بِشَيْخِهِ، يَطْلُبُ تَثْبِيْتَ قَلْبِهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَاقِعِ، فَهَذَا مِنَ الشِّرْكِ، وَهُوَ مِنْ جِنْسِ دِيْنِ النَّصَارَى؛ فَإِنَّ اللّه هُوَ الَّذِى يُصِيْبُ بِالرَّحْمَةِ وَيَكْشِفُ الضُّرَّ،
Adapun seorang lelaki bila tertimpa penderitaan atau takut sesuatu , lalu berdoa dengan bertawassul dengan gurunya untuk minta kemantapan hati atas kasus yang dialami. Ini termasuk syirik. Ia termasuk mirip dengan ajaran agama Nasrani . sesungguhnya Allahlah yang akan memberikan musibah dengan rahmatnya dan melenyapkan bahaya. [8]
Saya tidak mengerti mengapa penyair itu kok berani menyatakan dengan nama sepuluh orang itu bisa memadamkan api neraka Jahannam , tapi terjemahan Tim Penulis LBM NU cabang Jember di kelirukan yaitu aku memadamkan api neraka Jahim yang menyala – nyala dengan sepuluh nama atau orang itu . Lalu di artikan ……………….. di selamatkan dari api neraka yang yang membinasakan dengan derajat sepuluh orang yang aku miliki .
Saya tidak mengerti mengapa di desa saya sejak saya kecil sampai sekarang tidak terdengar orang yang membaca syair tsb , dan ini merupakan karunia Allah dimana penghuni desaku di selamatkan dari padanya . Bila ada maka sulit menghilangkannya apalagi bila telah mengakar dalam kehidupan bermasarakat . Entah kena apa Abu Bakar , Umar , Usman dan para nabi atau rasul yang lain tidak di sebutkan di situ .
[1] Al haj 18
[3] Al infithar 19
[4] Allu`lu` wal marjan 82/1 , Al albani berkata : sahih , lihat di kitab karyanya Sahih wa dho`if sunan nasa`i 219/8 sahihul jami` 7982
[5] Fathir 12
[6] HR Bukhori / Da`awat /6330. Muslim / Masajid/593. Ahmad/ Musnad kufiyyin /17766. Darimi / Sholat /1349. Roqoq/2751.
[7] Namel62
[8] Majmu` fatawa , bab ketiga dari bab tawassul .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan