Indonesia Bidik Pasar Wisman Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir kunjungan wisatawan mancanegara asal Arab Saudi ke Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Untuk lebih memperkenalkan pariwisata Indonesia sekaligus mempromosikannya kepada warga Arab Saudi maupun ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah menyelenggarakan Pameran Pariwisata Indonesia selama dua hari, Kamis (26/4/2012) dan Jum’at (27/4/2012) di Aziz Mall, Jeddah.
Pameran secara resmi dibuka dengan pengguntingan pita oleh Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Kemenparekraf Nia Niscaya dan Konsul Pensosbud KJRI Jeddah Cahyono Rustam didampingi enam siswi Sekolah Indonesia Jeddah yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia.
Pada pameran ini, Garuda Indonesia beserta 11 agen perjalanan dan wisata menawarkan berbagai paket perjalanan dan wisata menarik bagi para pengunjung.
Pameran mampu menarik ratusan orang pengunjung yang umumnya merupakan keluarga. Tidak hanya kalangan orang dewasa, anak-anak pun nampak antusias berkerumun di lokasi pameran untuk mendapatkan souvenir khas mainan anak-anak, yaitu peluit bambu dan etek-etek yang dibagikan secara gratis oleh panitia.
Kegiatan lukis wajah (face painting) dan berfoto menggunakan pakaian khas daerah Indonesia juga sangat diminati oleh anak-anak Arab Saudi dan ekspatriat yang datang. Didampingi orang tuanya, ratusan anak rela mengantri giliran untuk berpose di atas panggung dengan latar belakang gambar pemandangan alam Indonesia.
Selanjutnya foto mereka langsung dicetak oleh panitia untuk
kemudian diberikan secara cuma-cuma kepada si anak, lengkap dengan bingkai foto kertas daur ulang.
Selanjutnya foto mereka langsung dicetak oleh panitia untuk
kemudian diberikan secara cuma-cuma kepada si anak, lengkap dengan bingkai foto kertas daur ulang.
Gimmick semacam ini diharapkan dapat mengenalkan Indonesia kepada anak-anak sejak dini sekaligus meningkatkan citra positif Indonesia di mata warga negara asing.
Kepada wartawan TV Jeddah dan harian lokal yang meliput kegiatan pameran pariwisata tersebut,Nia Niscaya mengatakan bahwa Indonesia ingin menarik lebih banyak wisatawan Arab Saudi ke Indonesia. Meski terjadi krisis finansial dunia, Indonesia sejak awal 2012 terus menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan meningkatnya kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Timur Tengah tetap menjadi salah satu pasar utama Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 15.114 warga Saudi telah berwisata ke Indonesia selama dua bulan pertama 2012. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2011 yang hanya mencatatkan 11.094 wisatawan.
BPS juga mencatat adanya peningkatan kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia sebesar 21,69 persen (83.815 orang) selama tahun 2011, dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 68.878 orang.
Sebelumnya, untuk meningkatkan sinergi yang saling menguntungkan antara biro perjalanan dan wisata kedua negara maupun dengan maskapai Garuda Indonesia, telah diselenggarakan table top meeting pada Rabu malam (25/4) di Hotel Le Meridien Jeddah, dimana para operator biro perjalanan dan wisata Arab Saudi dapat bertemu langsung dengan mitranya dari Indonesia untuk berkonsultasi dan mendapatkan penawaran paket perjalanan dan akomodasi menarik.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sedikitnya 125 orang yang berasal dari berbagai biro perjalanan dan wisata yang ada di Jeddah dan wartawan harian lokal serta turut dimeriahkan lucky draw dengan berbagai hadiah menarik dari Garuda Indonesia dan Asita seperti tiket perjalanan Jeddah – Jakarta – Bali – Jakarta – Jeddah, komputer netbook, tablet iPad, TV LED, dan voucher menginap.
Direncanakan kegiatan serupa akan dilaksanakan pada Sabtu malam (28/4/2012) di Hotel Le Meridien
Makkah.
Makkah.
Editor: Willy Widianto
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kerja di sektor pengembangan wisata pada umumnya adalah penuh kedurhakaan bukan penuh ketaatan malah sepi dengan ketaatan. Makanya kerja semacam ini menarik murka Allah bukan ridha dariNya dan bisa di katakan di senangi oleh setan manusia dan jin yang suka menjalankan dosa malas dengan kebaikan. Kerja sedemikian sama dengan mengajak orang untuk durhaka kepada Allah bukan taat kepadaNya . Saya ingat ayat:
وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. [3] Al Maidah 62
وَلَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا يُرِيدُ اللَّهُ أَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِي الْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan