JAKARTA | SURYA Online- Kebakaran melanda sedikitnya 40 rumah serta 3 kios di RT 01 dan RT 02, RW 14, Jl. Meyjen Soetoyo, Cililitan, Jakarta Timur, sebelah Pusat Grosir Cililitan (PGC). Arus lalu lintas dari arah Cililitan menuju UKI Cawang pun dialihkan ke jalur disampingnya.
Berdasarkan keterangan Arifin (35) salah satu warga korban kebakaran, api pertama kali muncul sekitar pukul 09.30 WIB pada rumah petak milik Ibu Budi . "Katanya karena kompor nyala terus ditinggal sama pemiliknya ke Puskesmas, saya nggak tau tiba-tiba api sudah besar aja," ujarnyadi lokasi kejadian, Jumat (13/4/2012).
Rumah yang terbakar kebanyakan rumah semi permanen yang atapnya terbuat dari seng dan kayu sehingga api dengan mudah menjalar. Dari pemukiman, api juga merembet ke genteng kios yang berada di depan pemukiman tersebut, tepatnya dipinggir jalan Letjen Soetoyo menuju By Pass.
Margono, Perwira Piket Suku Dinas pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengatakan, sebanyak 25 mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Beruntung tak ada korban luka maupun korban jiwa dalam musibah tersebut.
Berdasarkan keterangan Arifin (35) salah satu warga korban kebakaran, api pertama kali muncul sekitar pukul 09.30 WIB pada rumah petak milik Ibu Budi . "Katanya karena kompor nyala terus ditinggal sama pemiliknya ke Puskesmas, saya nggak tau tiba-tiba api sudah besar aja," ujarnyadi lokasi kejadian, Jumat (13/4/2012).
Rumah yang terbakar kebanyakan rumah semi permanen yang atapnya terbuat dari seng dan kayu sehingga api dengan mudah menjalar. Dari pemukiman, api juga merembet ke genteng kios yang berada di depan pemukiman tersebut, tepatnya dipinggir jalan Letjen Soetoyo menuju By Pass.
Margono, Perwira Piket Suku Dinas pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengatakan, sebanyak 25 mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Beruntung tak ada korban luka maupun korban jiwa dalam musibah tersebut.
Editor : Suyanto
Sumber : Kompas.com
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kebakaran yang menghanguskan rumah itu sudah menjadi cobaan yang harus di sabari bukan kenikmatan yang harus di sukuri untuk menguji seorang muslim atau muslimah siapakah dari mereka yang masih berpegangan kepada ajaran Allah dan siapakah dari mereka yang melepaskannya lalu kufur. Ingatlah firmanNya:
وَلَئِنْ أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.[1]
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاء بَعْدَ ضَرَّاء مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ ﴿١٠﴾
010. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga, Hud
إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.[2]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan