BLANTYRE | SURYA Online - Diduga terkena serangan jantung, Presiden Malawi. Bingu wa Mutharika (72) meninggal dunia, Jumat (6/4/2012) pagi, "Ia meninggal, setelah dua jam pingsan pada Kamis tengah malam," kata sumber rumah sakit di ibu kota Lilongwe.
Sumber itu tidak bersedia disebutkan namanya karena pemerintah belum mengeluarkan satu pengumuman resmi.
Jenasah Mutharika, menurut berita radio pemerintah, telah diterbangkan ke Afrika Selatan Jumat (6/4/2012) pagi, untuk dibalsem.
Wartawan-wartawan di Bandara Lilongwe mengatakan, mereka diusir dari terminal bandara itu sewaktu pesawat yang membawa jenasah sang presiden akan berangkat pada malam hari.
Tidak ada pejabat, baik di pemerintah Afrika Selatan maupun rumah sakit di Johannesburg, yang bersedia memberikan komentar mengenai Mutharika. Umumnya, mereka hanya mengatakan pemerintah Malawi yang berwenang mengenai presiden itu.
Mutharika, mantan ekonom Bank Dunia yang pertama kali, berkuasa tahun 2004 dan terpilih kembali dengan suara mayoritas besar tahun 2009 sebagai presiden negara Afrika bagian selatan yang miskin itu. Sesuai konstitusi, Wakil Presiden Joyce Banda akan mengambil alih tugas kepresidenan untuk menangani negara.
Sumber itu tidak bersedia disebutkan namanya karena pemerintah belum mengeluarkan satu pengumuman resmi.
Jenasah Mutharika, menurut berita radio pemerintah, telah diterbangkan ke Afrika Selatan Jumat (6/4/2012) pagi, untuk dibalsem.
Wartawan-wartawan di Bandara Lilongwe mengatakan, mereka diusir dari terminal bandara itu sewaktu pesawat yang membawa jenasah sang presiden akan berangkat pada malam hari.
Tidak ada pejabat, baik di pemerintah Afrika Selatan maupun rumah sakit di Johannesburg, yang bersedia memberikan komentar mengenai Mutharika. Umumnya, mereka hanya mengatakan pemerintah Malawi yang berwenang mengenai presiden itu.
Mutharika, mantan ekonom Bank Dunia yang pertama kali, berkuasa tahun 2004 dan terpilih kembali dengan suara mayoritas besar tahun 2009 sebagai presiden negara Afrika bagian selatan yang miskin itu. Sesuai konstitusi, Wakil Presiden Joyce Banda akan mengambil alih tugas kepresidenan untuk menangani negara.
Editor : Adi Agus Santoso
Sumber : Kompas.com
Dituntut Mundur Rakyatnya, Presiden Pingsan, Meninggal
BLANTYRE, PESATNEWS - Presiden Malawi Bingu wa Mutharika meninggal dunia, Jumat (6/4/2012) pagi, beberapa jam setelah pemimpin berusia 78 tahun itu mengalami serangan jantung, satu sumber rumah sakit.
"Ia meninggal.. setelah dua jam pingsan" pada Kamis tengah malam, kata sumber rumah sakit di ibu kota Lilongwe. Sumber itu tidak bersedia disebutkan namanya karena pemerintah belum mengeluarkan satu pengumuman resmi.
Seorang pejabat senior di Rumah Sakit Pusat Kamutu di ibu kota politik Lilongwe mengatakan Mutharika ambruk di kediaman resminya dan langsung dibawa ke rumah sakit itu dimana dia dirawat dalam unit rawat intensif.
Mutharika, mantan ekonom Bank Dunia yang pertama kali berkuasa tahun 2004, terpilih kembali tahun 2009 sebagai presiden negara Afrika bagian selatan yang miskin itu.
Tetapi masa jabatan keduanya dinodai oleh protes-protes anti-pemerintah. Para aktivis menuduh dia tidak becus mengurus ekonomi dan menginjak-injak kebebasan demokrasi.
Dua pekan lalu ia berikrar akan memerintah sampai masa jabatannya berakhir tahun 2014 setelah satu kelompok hak asasi manusia terkemuka mengancam melakukan aksi kekerasan jika dia tidak mengundurkan diri atau menyerukan referendum mengenai kepemimpinannya.
Sebelumnya, Presiden Malawi Bingu wa Mutharika pingsan akibat serangan jantung begitu mengetahui banyak warganya mengaku kecewa dengan kepemimpinannya. Banyak warga menuntut Mutharika mundur.
Radio pemerintah melaporkan, Presiden berusia 78 tahun itu, yang berada dalam kondisi kritis, diterbangkan ke Afrika Selatan, Kamis malam. Sementara para pejabat menyerukan rakyat Malawi mendoakan kesembuhannya.
Seorang pejabat senior di Rumah Sakit Pusat Kamutu di ibu kota politik Lilongwe mengatakan Mutharika ambruk di kediaman resminya dan segera dilarikan ke rumah sakit itu tempat ia dirawat di satu unit rawat intensif.
"Ia masih pingsan sejak pukul 09.00 waktu setempat (14.00 WIB)," kata pejabat yang tidak berseia namanya disebutkan, menyatakan kondisinya kritis.
Mutharika dijenguk para politikus senior dari kabinetnya serta istri dan anak-anaknya. "Ketika saya pertama kali mendengar presiden sakit, saya segera mengharapkan dia segera sembuh," kata Wakil Presiden Joyce Banda, yang kini berseteru dengan Mutharika.
"Saya meminta seluruh rakyat Mali mendoakan bagi kesembuhan segera presiden kita," kata Banda, yang berselisih dengan presiden setahun setelah dipilih sebagai pasangannya tahun 2009.
Dia adalah pejabat pertama yang mengumumkan tentang kesehatan presiden itu, dan sebelumnya media pemerintah tidak menyiarkan berita apapun tentang kondisinya dalam informasi yang dihentikan selama hampir sepanjang hari itu.
Tetapi kemudian radio pemerintah mengatakan ia akan diterbangkan ke Afrika Selatan "menjalani perawatan dokter spesialis".
Mutharika, mantan ekonom Bank Dunia yang pertama kali berkuasa tahun 2004 terpilih kembali tahun 2009 sebagai presiden negara Afrika bagian selatan yang miskin itu.
Tetapi masa jabatan keduanya dinodai oleh protes-protes anti-pemerintah, dengan para aktivis menuduh dia tidak becus urus ekonomi dan menginjak-injak kebebasan demokratis.
Dua pekan lalu ia berikrar akan memerintah sampai masa jabatannya berakhir tahun 2014 setelah satu kelompok hak asasi manusia terkemuka mengancam melakukan aksi kekerasan jika dia tidak mengundurkan diri atau menyerukan referendum mengenai kepemimpinannya.
Bulan lalu, organisasi Komite Urusan Publik (PAK), yang beranggotakan kelompok-kelompok agama, aktivis hak asasi manusia dan oposisi, menuntut Mutharika mundur atau menyelenggarakan refrendum dalam tiga bulan.
Kelompok itu menuduh dia tidak becus mengurus ekonomi dan mengekang kebebasan demokratis dan mengatakan negara itu berada di pinggir menjadi negara yang gagal.
Presiden yang memimpin pertumbuhan ekonomi yang tetap tetapi berjuang untuk menangani cadangan mata uang asing, yang terpukul akibat menurunnya pendapatan dari ekspor tembakau utama negara itu. (Metro/Red)
"Ia meninggal.. setelah dua jam pingsan" pada Kamis tengah malam, kata sumber rumah sakit di ibu kota Lilongwe. Sumber itu tidak bersedia disebutkan namanya karena pemerintah belum mengeluarkan satu pengumuman resmi.
Seorang pejabat senior di Rumah Sakit Pusat Kamutu di ibu kota politik Lilongwe mengatakan Mutharika ambruk di kediaman resminya dan langsung dibawa ke rumah sakit itu dimana dia dirawat dalam unit rawat intensif.
Mutharika, mantan ekonom Bank Dunia yang pertama kali berkuasa tahun 2004, terpilih kembali tahun 2009 sebagai presiden negara Afrika bagian selatan yang miskin itu.
Tetapi masa jabatan keduanya dinodai oleh protes-protes anti-pemerintah. Para aktivis menuduh dia tidak becus mengurus ekonomi dan menginjak-injak kebebasan demokrasi.
Dua pekan lalu ia berikrar akan memerintah sampai masa jabatannya berakhir tahun 2014 setelah satu kelompok hak asasi manusia terkemuka mengancam melakukan aksi kekerasan jika dia tidak mengundurkan diri atau menyerukan referendum mengenai kepemimpinannya.
Sebelumnya, Presiden Malawi Bingu wa Mutharika pingsan akibat serangan jantung begitu mengetahui banyak warganya mengaku kecewa dengan kepemimpinannya. Banyak warga menuntut Mutharika mundur.
Radio pemerintah melaporkan, Presiden berusia 78 tahun itu, yang berada dalam kondisi kritis, diterbangkan ke Afrika Selatan, Kamis malam. Sementara para pejabat menyerukan rakyat Malawi mendoakan kesembuhannya.
Seorang pejabat senior di Rumah Sakit Pusat Kamutu di ibu kota politik Lilongwe mengatakan Mutharika ambruk di kediaman resminya dan segera dilarikan ke rumah sakit itu tempat ia dirawat di satu unit rawat intensif.
"Ia masih pingsan sejak pukul 09.00 waktu setempat (14.00 WIB)," kata pejabat yang tidak berseia namanya disebutkan, menyatakan kondisinya kritis.
Mutharika dijenguk para politikus senior dari kabinetnya serta istri dan anak-anaknya. "Ketika saya pertama kali mendengar presiden sakit, saya segera mengharapkan dia segera sembuh," kata Wakil Presiden Joyce Banda, yang kini berseteru dengan Mutharika.
"Saya meminta seluruh rakyat Mali mendoakan bagi kesembuhan segera presiden kita," kata Banda, yang berselisih dengan presiden setahun setelah dipilih sebagai pasangannya tahun 2009.
Dia adalah pejabat pertama yang mengumumkan tentang kesehatan presiden itu, dan sebelumnya media pemerintah tidak menyiarkan berita apapun tentang kondisinya dalam informasi yang dihentikan selama hampir sepanjang hari itu.
Tetapi kemudian radio pemerintah mengatakan ia akan diterbangkan ke Afrika Selatan "menjalani perawatan dokter spesialis".
Mutharika, mantan ekonom Bank Dunia yang pertama kali berkuasa tahun 2004 terpilih kembali tahun 2009 sebagai presiden negara Afrika bagian selatan yang miskin itu.
Tetapi masa jabatan keduanya dinodai oleh protes-protes anti-pemerintah, dengan para aktivis menuduh dia tidak becus urus ekonomi dan menginjak-injak kebebasan demokratis.
Dua pekan lalu ia berikrar akan memerintah sampai masa jabatannya berakhir tahun 2014 setelah satu kelompok hak asasi manusia terkemuka mengancam melakukan aksi kekerasan jika dia tidak mengundurkan diri atau menyerukan referendum mengenai kepemimpinannya.
Bulan lalu, organisasi Komite Urusan Publik (PAK), yang beranggotakan kelompok-kelompok agama, aktivis hak asasi manusia dan oposisi, menuntut Mutharika mundur atau menyelenggarakan refrendum dalam tiga bulan.
Kelompok itu menuduh dia tidak becus mengurus ekonomi dan mengekang kebebasan demokratis dan mengatakan negara itu berada di pinggir menjadi negara yang gagal.
Presiden yang memimpin pertumbuhan ekonomi yang tetap tetapi berjuang untuk menangani cadangan mata uang asing, yang terpukul akibat menurunnya pendapatan dari ekspor tembakau utama negara itu. (Metro/Red)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Presiden Malawi Bingu wa Mutharika belum bertobat sudah menemui ajalnya, mengakhiri hidupnya di dunia untuk menuju adzab bukan pahala di akhirat. Setelah didunia penuh dengan kedurhakaan bukan ketaatan , kekufuran bukan keislaman. Kini tinggal balasannya yang harus di rasakan di akhirat dan tidak akan kembali ke dunia lagi untuk mengambil hartanya. Ingatlah firman Allah:.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.[1]
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mu'min) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu tentang Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.[2]
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.[3]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan