SURABAYA | SURYA Online- Kematian Lilik Andriana (19) sudah dikonfirmasi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto sebagai kasus pembunuhan. Tri mengungkapkan, pihaknya juga sudah menangkap Aris Handoko (19) warga Dsn sadar Desa Sadar, Mojoanyar, Mojokerto.
“Memang benar kami sudah amankan seorang pelaku dan sekarang masih diinterogasi intensif untuk pendalaman kasusnya,” tegasnya, Kamis (5/4/2012).
Tri mengakui, anak buahnya sempat terkecoh dengan modus Aris yang menyeting tempat kejadian perkara seolah-olah Lilik bunuh diri. "Namun kejelian anggota saat olah tempat kejadian perkara, membuat kesimpulan kalau korban memang dibunuh. Apalagi ada barang-barang korban yang hilang," tandasnya.
Laptop dan ponsel milik mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Stikes Yarsis) semester II itu memang raib. Aris menggadaikan laptop dan menjual ponsel milik putri angkat Hadi Sugimun alias Sogol yang sehari–hari berjualan soto di Mapolda Jatim itu.
Lilik Andriana (19) ditemukan sudah menjadi mayat di rumahnya Jalan Jemur Gayungan II/53 pada Rabu (4/4/2012) sekitar pukul 16.00 WIB. Polisi mendapati jerat tali di leher dan luka sayat di pergelangan tangan kanan Lilik.
“Memang benar kami sudah amankan seorang pelaku dan sekarang masih diinterogasi intensif untuk pendalaman kasusnya,” tegasnya, Kamis (5/4/2012).
Tri mengakui, anak buahnya sempat terkecoh dengan modus Aris yang menyeting tempat kejadian perkara seolah-olah Lilik bunuh diri. "Namun kejelian anggota saat olah tempat kejadian perkara, membuat kesimpulan kalau korban memang dibunuh. Apalagi ada barang-barang korban yang hilang," tandasnya.
Laptop dan ponsel milik mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Stikes Yarsis) semester II itu memang raib. Aris menggadaikan laptop dan menjual ponsel milik putri angkat Hadi Sugimun alias Sogol yang sehari–hari berjualan soto di Mapolda Jatim itu.
Lilik Andriana (19) ditemukan sudah menjadi mayat di rumahnya Jalan Jemur Gayungan II/53 pada Rabu (4/4/2012) sekitar pukul 16.00 WIB. Polisi mendapati jerat tali di leher dan luka sayat di pergelangan tangan kanan Lilik.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Komentarku ( Mahrus ali ):
Berkali – kali, bukan sekali dua kali, kaum wanita menjadi target penganiayaan yang sadis, sekalipun kadang kaum pria yang menjadi korbannya. Mengapa di Indonesia dan negara kufur lainnya terjadi sedemikian, dan jarang terjadi di negara yang memeraktekkan hukum Al Quran. Sadisme di Indonesia lebih banyak dari pada di Saudi arabia atau Iran. Karena keduanya menggunakan hukum bunuh bagi pelaku pembunuhan dan di Indonesia hanya penjara bagi pelakunya. Ini titik yang sangat penting yang selalu diabaikan, bahkan tidak mau memperhatikannya..
Sayang sekali kita mengajak untuk kesejahteraan rakyat banyak tidak ingin mereka menderita selalu tidak diperhatikan, kadang di anggap merobah adat dan tradisi atau peraturan negara. Apakah korban penganiayaan yang tiap hari menjadi hiasan media massa akan terus berulang tanpa ada upaya untuk menghentikannya.
Jangan ambil solusi yang akan mendatangkan persoalan baru yang kadang lebih rumit bukan lebih mudah. Tapi al Quran adalah solusi tanpa kolusi. Ingat firmanNya:
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.(Al Baqarah 179 )
Ibnu Katsir berkata :” Melaksanakan kisas itu akan membikin suasana kebahagiaan dan kemakmuran , ketentraman dan keamanan .Penjahat menjadi takut untuk melakukan kejahatannya dan masarakat merasa aman .
Dalam kitab kuno di terangkan :
القَتْلُ أَنْفَى لِلْقَتْلِ
Kisas akan melenyapkan pembunuhan .
Pepatah ini di jelaskan dalam al Quran dengan klimat yang ringkas
Lantas mengharuskan zakat kepada konglomerat , pengusaha , pemilik pabrik , industri , petani , peternak ikan dll.
Baca lagi disini:
20 Apr 2012
19 Apr 2012
02 Apr 2012
12 Jul 2011
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan