Asalnya Abu Aisyah kirim sms tapi kalimatnya terpotong , lalu saya kirim sms supaya dikirim ulang lalu dia menjawab sbb:
Bismillah. maaf Ust.br.bs bls Singkat sj dlm blog Ust. ada ucapan DEMI HIDUPKU! .dlm Kitabuttauhid ada bab Larangan Bersumpah Dgn Nama Selain Alloh.Mk
.bantahansalafytobat.wordpress.com/ebook-gratis/ Dr abu aisya Solo yg sangat mendukung blog Ustadz, yg SMS nya td terputus putus tlg diceck.ebooknya bs didownload di www.sunniy.wordpress.com/buku-sunniy.chm/ atau www.alquran-sunnah.com/download/category/1-aqidah.html atau di www saya abu aisyah dari Solo,sy nggak slh kirim kan.? Betulkan njenengan pemilik blog mantan kyai nu?
Saya
sms:
Ya,benar.
Apa yang menarik dalam blog saya itu?
Dia menjawab:
adanya
keinginan yg kuat untuk memberantas bid'ah,menegakkan tauhid dan memberantas
syirik serta mengajak manusia untuk mengikuti tuntunan
Saya
sms:
Boleh
tanya pendidikanmu dulu?
sy
hanyalah orang awam yang tidak berpendidikan tinggi. o ya ustadz saya pernah
dengar dr pak mubaligh kalo Alloh memang boleh bersumpah dengan makhluqnya
spt
demi masa,demiwaktu dhuha,demi waktu fajar tapi kalo makhluq hanya blh
bersumpah dgn nama Alloh. Demi Alloh, demi Robb,demi pemilik ka'bah,demi yang
jiwaku
ditangan-Nya.Demikian yg pernah sy dengar, maaf ustdz
Saya
sms:
lalu
apa yang anda persoalkan di artikel saya yang mana?
Dia
sms:
Ucapan
sumpah Demi hidupku.Yg pertama di bagian: sms dr putra kyai .. yng kedua
dibagian mn sy lupa
Saya
sms:
apakah
ini dari perkataan Imam Syafii sbb: Aku menjawab kepada mereka ; sesungguhnya
menjawabnya adalah kunci pintu
kejelekanDiam terhadap orang bodoh atau
dungu adalah kemuliaanDan itu memperbaiki untuk memelihara kehurmatanApakah
kamu tidak melihat singa – singa di takuti sekalipun diamDemi hidupku ! anjing
takut sekalipun menyalak
Dia sms lagi:
ya
udah pak ust trimaksih atas penjelasannya
Saya
sms lagi:
Kegiatanmu?
Dia
menjawab:
sy
berdagang jualan ayam panggang
Saya
bertanya:
dimana
tempatnya
Dia
sms :
di
sukoharjo ,solo
Saya
sms:
anda
ngaji dimana?
Dia
sms:
di
masjid dekat kami diantara yg ngisi Ust.Kholid Syamhudi Lc.,Ust.Syamsyul Hidayat,Mag.Ust.Abu Said,Lc
Komentarku
( Mahrus ali ):
Saya
sudah sejak 2004 sampai sekarang belum
pernah makan ayam, sebab setahu saya. Para rasul tidak pernah memakannya.
Ya Allah , tunjukkanlah Abu Aisyah ini ke jalan
yang lurus dan mau ikut kebenaran sekalipun bertentangan dengan nafsunya.
Bacalah lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com
Mau
telp atau sms: 085852588175. 03140158866. 088803080803.. sms langsung ke laptop
08819386306.email darulqurani@yahoo.co.id
Artikel Terkait
Assalamu'alaykum.
BalasHapusMohon maaf ustadz,.. apa yang salah dengan daging Unggas?,.. apakah karena para Rasul tidak memakannya lantas menjadikan haram hukumnya?. Jika menggunakan logika tersebut, dhab (sejenis biawak) yang hidup di negara Arab sana juga dihukumi haram karena Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallama juga tidak pernah memakannya. Namun ada hadits yang datang dari Nabi dari Khalid bin al-Walid radhiyallahu ‘anhu berikut, “Ia masuk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam ke rumah Maimunah, lalu disajikan daging dhab panggang. Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam menjulurkan tangannya (untuk mengambilnya). Berkatalah sebagian wanita (yang ada di dalam rumah), ‘Beritahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam apa yang akan dimakannya.’ Mereka lantas berkata, ‘Wahai Rasulullah, itu adalah daging dhab.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam pun menarik kembali tangannya. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah binatang ini haram?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, tetapi binatang ini tidak ada di tanah kaumku sehingga aku merasa jijik padanya’.” Khalid berkata, “Aku pun mencuilnya dan memakannya sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memerhatikanku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim serta lainnya)
Mengenai unggas, para ulama terdahulu juga sudah membahasanya Ustadz. Berikut petikannya;
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Hal itu (dibolehkannya burung merpati, red) ditetapkan sebagai hukum oleh ‘Umar, ‘Utsman, Ibnu ‘Umar dan Ibnu ‘Abbas, serta Nafi’ bin ‘Abdul Harits.” (Al-Mughni 3/274)
An-Nawawi rahimahulah berkata: “Para pengikut madzhab kami sepakat bahwa halal untuk makan burung unta, ayam, … itik, burung al-qatha, ‘ushfur (seperti burung pipit), burung qumburah (yang berjambul), burung durraj, dan merpati (dara).” (Syarh al-Muhadzdzab 7/22)
Beliau juga berkata: “Apa yang hidup di air dan di daratan juga. Di antaranya unggas air, seperti bebek (itik), angsa dan semisalnya, itu adalah halal sebagaimana telah lewat. Tidak halal bangkainya (yang mati tanpa disembelih) tanpa ada perselisihan. Namun dengan syarat disembelih.” (Syarh al-Muhadzdzab 9/35)
Mohon penjelasannya. Kalau tidak keberatan, ustadz bisa mengirimkan ke saya via email dwi_noviyanto@yahoo.com
Jazzakallaahu khair.
"Komentarku ( Mahrus ali ):
BalasHapusSaya sudah sejak 2004 sampai sekarang belum pernah makan ayam, sebab setahu saya. Para rasul tidak pernah memakannya. Ya Allah , tunjukkanlah Abu Aisyah ini ke jalan yang lurus dan mau ikut kebenaran sekalipun bertentangan dengan nafsunya."
assalamualaikum...maaf tadz...maksud komentar yg trakhir tu gmn tadz ? saya blm faham
kalo begitu beli onta aja jangan pake motor atau yang lain karena rasul kalo ga jalan kaki ya naik onta
BalasHapusUntuk Old Nakula
BalasHapusakan saya jawab di blog saja.