asslm.ustadz,sy merasa didholimi.trus bgm sikap qt kpd mrk yg mendolimi
saya?
1.dosa/salah kah saya kalau sy diam sj tdk pnh dtg lg kpd mrk? krn sy menunggu
mrk dtg dulu kpd saya u meminta maap kpd saya..2.apakah ckp memaapkan mrk di
hati ini wlpun mrk tdk pnh langsung
secara jantan dtg kpd sy?
Asslm.ustadz,mohon
waktuny utk konsultasi.keliatan sepele,tapi sungguh besar nilainya dn sering
terjadi dlm kehidupan sehari2.masalhny kalau salah bersikap aplg bertindak
bisa2 Allah murka..yg sy tnykan: apakah anjuran utk memaapkan itu cukup dihati
kita saja? syukron atas responnya..klu sy bersalah memang sy wajib minta
maaf,tp klu sy merasa dianiaya,apkah memaapkan penzolim dihati sdh cukup?lalu
apakah menjauhi penzolim itu trmsk berdosa (memutus hub silaturahim?)
masalahnya penzolim itu teman/saudara sndiri dn tdk pnh secara jantan meminta
maaf
Saya jawab:
Ya, ada yang cukup di hati, ada yang harus di katakan ,
Siapa kamu dan dari mana?
Kalau yang zalim itu ahli bid'ah singkiri saja
Sy…………..(
nama ada di saya ) ,dr Jakarta ..penzolim
bkn ahli bid''ah,tp org awam krn ketidaktahuan.(mnrt sy yg disbut AHLI bidah
adl kyai/lulusn pesntren).penzolim yg dmksdsy adl teman/atasan kantor dn satu
lg adl mantan mertua.
oleh
teman/atasan sy difitnah sehingga msk penjara dn ketemu ust Abubakar;oleh
mantan mertua sy dibuat tdk berdaya sehingga anak diambil mereka.(istri sy
mninggal dunia,anak 2 msh kecil2)
Saya jawab:
Ikuti
saja surat Hud
113.
Dia sms lagi:
utk teman/atasan msh bisa saya ikuti surat Hud 113,lalu bgm dg anak2 saya,ustadz?mrk msh dlm penguasaan mantan mertua sy?kalau sy hindari keluarga mantan
mertua,apakah sy kena dosa memutuskan hub silaturahmi?
Saya
jawab: Kalau kamu masih berkunjung,. Kamu masih
simpati kepada orang dzalim dan ini dilarang.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Kalau orang yang zalim itu munafik, singkiri
saja karena ada ayat:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ
الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ
وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Hai Nabi, perangilah orang-orang
kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat
mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
(Attaubah 73 ,Attahrim 9 ).
Kalau dia orang yang komitmen kepada ajaran Islam, maka maafkan
dan nasehatilah sebagaimana ayat:
خُذِ الْعَفْوَ
وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِين
Jadilah
engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah
daripada orang-orang yang bodoh. [1]
Dan
perlu di ingatkan sebagaimana ayat:
إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.
Tentang anak berdamailah dimuka tokoh agama setempat, jangan pergi
ke mahkamah negri Jahiliyah ini . Nan ti hukum
yang di pakai bukan hukum Allah tapi hukum Thaghut.
Bacalah lagi diblog ke dua :
www.mantankyainu2.blogspot.com
Mau telp atau sms: 085852588175. 03140158866. 088803080803.. sms langsung ke laptop
08819386306.email darulqurani@yahoo.co.id. Jawaban dan
pertanyaannya dimasukkan ke blog agar dimanfaatkan oleh pembaca
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan