Istana presiden Mesir dari dalam
Majlis untuk para dermawan Mesir di Istana
Istana presiden Mesir Husni Mubarak
Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Baru terpilih menjadi presiden, Muhammad Mursi melakukan gebrakan ekstrim yang tidak pernah akan terjadi di masa Mubarak ataupun masa sebelumnya. Istana kepresidennya yang dulunya sangat "sakral", di tangan Mursi menjadi sesuatu yang biasa. Rakyat bisa dengan bebas mengunjungi istana presiden untuk menyampaikan keluhan mereka dan meminta solusi langsung dari Mursi.
Selama berhari-hari mereka berbondong-bondong ke istana di lingkungan kelas atas Heliopolis setelah Mursi yang dilantik sebagai presiden sipil pertama Mesir, Sabtu lalu, mengatakan pintu Istana akan terbuka untuk semua rakyat Mesir.
Seorang mantan petinggi Ikhwanul Muslimin, Mursi saat ini sedang mencoba untuk menyajikan gambar seorang presiden yang biasa dan bisa didekati oleh rakyatnya sendiri.
Anggota stafnya bahkan memperbolehkan demonstran masuk ke dalam gedung istana untuk menyampaikan tuntutan mereka, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sebuah negara di mana lapisan keamanan dan birokrasi selalu berdiri di antara warga negara dan presiden.
Shehata Etman, yang bekerja di pabrik ban Pirelli di Alexandria, mengatakan dia dipaksa mengambil pensiun dini dan tidak dibayar upahnya dan sekarang dia ingin Mursi memecahkan masalahnya tersebut.
"Kami melakukan aksi protes di pabrik selama dua tahun; tidak ada yang mendengarkan. Kami protes di kedutaan Italia, tidak ada yang mendengarkan. Jadi kami memutuskan untuk datang langsung kepada presiden. Mungkin dia bisa melakukan sesuatu," kata Etman kepada AFP.
Pekerja dari pabrik-pabrik semen dan tekstil menginginkan kontrak permanen atau kondisi kerja yang lebih baik sambil berteriak mengangkat spanduk di istana sementara aktivis menuntut pembebasan tahanan politik dengan mengadakan konferensi pers di luar istana.
Beberapa perempuan mencoba untuk masuk melalui pintu dan menuju ke dalam gedung Istana, pada saat petugas keamanan tidak mencoba menahan mereka.
Adegan seperti ini di bawah presiden terguling Hosni Mubarak tidak akan pernah terjadu, di mana aparat keamanan tidak akan membiarkan siapa pun bisa mendekat ke tempat itu.
Pada Rabu sore kemarin (4/7), sekitar 50 guru dari sekolah pemerintah yang statusnya masih honorer, mendengar berita bahwa presiden telah menyetujui tuntutan mereka.
"Mursi, Anda orang beragama, terima kasih, terima kasih atas apa yang telah anda lakukan!" Teriak para guru dengan gembira.
"Orang-orang bebas masuk ke istana," demikian judul harian Al-Ahram sewaktu melaporkan gebrakan Mursi.
"Salah satu prestasi revolusi 25 Januari 2011 adalah bahwa rakyat Mesir dibebaskan dari rasa takut terhadap pemerintah," kata surat kabar itu.
"Siapa yang akan berani di bawah rezim sebelumnya mendekati pintu istana presiden atau mengeluh kepada presiden," tulis Al-Ahram.(fq/afp)
Selama berhari-hari mereka berbondong-bondong ke istana di lingkungan kelas atas Heliopolis setelah Mursi yang dilantik sebagai presiden sipil pertama Mesir, Sabtu lalu, mengatakan pintu Istana akan terbuka untuk semua rakyat Mesir.
Seorang mantan petinggi Ikhwanul Muslimin, Mursi saat ini sedang mencoba untuk menyajikan gambar seorang presiden yang biasa dan bisa didekati oleh rakyatnya sendiri.
Anggota stafnya bahkan memperbolehkan demonstran masuk ke dalam gedung istana untuk menyampaikan tuntutan mereka, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sebuah negara di mana lapisan keamanan dan birokrasi selalu berdiri di antara warga negara dan presiden.
Shehata Etman, yang bekerja di pabrik ban Pirelli di Alexandria, mengatakan dia dipaksa mengambil pensiun dini dan tidak dibayar upahnya dan sekarang dia ingin Mursi memecahkan masalahnya tersebut.
"Kami melakukan aksi protes di pabrik selama dua tahun; tidak ada yang mendengarkan. Kami protes di kedutaan Italia, tidak ada yang mendengarkan. Jadi kami memutuskan untuk datang langsung kepada presiden. Mungkin dia bisa melakukan sesuatu," kata Etman kepada AFP.
Pekerja dari pabrik-pabrik semen dan tekstil menginginkan kontrak permanen atau kondisi kerja yang lebih baik sambil berteriak mengangkat spanduk di istana sementara aktivis menuntut pembebasan tahanan politik dengan mengadakan konferensi pers di luar istana.
Beberapa perempuan mencoba untuk masuk melalui pintu dan menuju ke dalam gedung Istana, pada saat petugas keamanan tidak mencoba menahan mereka.
Adegan seperti ini di bawah presiden terguling Hosni Mubarak tidak akan pernah terjadu, di mana aparat keamanan tidak akan membiarkan siapa pun bisa mendekat ke tempat itu.
Pada Rabu sore kemarin (4/7), sekitar 50 guru dari sekolah pemerintah yang statusnya masih honorer, mendengar berita bahwa presiden telah menyetujui tuntutan mereka.
"Mursi, Anda orang beragama, terima kasih, terima kasih atas apa yang telah anda lakukan!" Teriak para guru dengan gembira.
"Orang-orang bebas masuk ke istana," demikian judul harian Al-Ahram sewaktu melaporkan gebrakan Mursi.
"Salah satu prestasi revolusi 25 Januari 2011 adalah bahwa rakyat Mesir dibebaskan dari rasa takut terhadap pemerintah," kata surat kabar itu.
"Siapa yang akan berani di bawah rezim sebelumnya mendekati pintu istana presiden atau mengeluh kepada presiden," tulis Al-Ahram.(fq/afp)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Langkah yang dilakukan oleh presiden Mesir ini juga bagus sekali. Presiden yang merakyat, bukan presiden yang hanya berteman dengan menteri – menterinya saja, tapi membuka pintu kepada rakyatnya untuk mengajukan keluhannya. Dan memang begitulah tata cara Rasulullah SAW memberikan tuntunan untuk umatnya. Boleh di kata rakyat bebas untuk mengadukan perkara kepada beliau.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًاذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (boleh) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.[1]
Umat di persilahkan meminta sesuatu kepada Nabi atau keluarganya tanpa ada pengawal dan birokrasi yang menyusahkan, menyulitkan dan menjemukan atau minta uang dll. Presiden yang merakyat ini jelas mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dan Presiden yang enggan merakyat, tapi berteman dengan koleganya saja ikut ajaran setan.
Namun ada yang lebih penting dari itu, yaitu hendaknya bapak presiden memberanikan diri untuk menghapus hukum Jahiliyah di Mesir lalu di ganti dengan hukum Allah sebagaimana diperintahkan oleh ayat:
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. [2]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan