Minggu, Juli 22, 2012

Berbuka yang idial


oleh : R Zahroh Elvikri 
Dokter Internship di RSUD Moh Anwar Sumenep 
elvy06@gmail.com 

Puasa itu menyehatkan asal mengikuti pola makan dengan benar. Banyak orang berharap semakin sehat dan berat badan mereka akan berkurang dengan berpuasa. Padahal belum tentu. Justru banyak orang kaget karena setelah puasa lingkar perut mereka semakin lebar. Faktor paling penting yang memengaruhinya adalah apa yang dimakan saat jam-jam buka sampai sahur.

Nah, agar puasa Ramadan kali ini bisa tetap produktif, perlu mengatur pola makan agar tetap fit. Jika Anda makan terlalu banyak dan yang enak-enak, tentu akan lebih mudah terserang sakit. Seperti, nyeri kepala, migrain, dan nyeri ulu hati selama berpuasa. Makan terlalu banyak bukan hanya merusak tubuh tapi juga memengaruhi suasana spiritual seseorang selama Ramadan. Karena makan terlalu banyak justru akan menjauhkan dari esensi puasa Ramadan itu sendiri, yakni menahan nafsu serta kesederhanaan.

Pola makan yang baik selama Ramadan seharusnya sederhana, mudah, dan tak terlalu berbeda dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan yang baik dikonsumsi selama Ramadan adalah makanan yang mengandung karbohidrat komplek dan sangat baik dikonsumsi terutama saat sahur. Karbohidrat komplek seperti biji-bijian, gandum utuh, wholemeal flour, beras merah, madu, jagung, kentang, kacang-kacangan dan sejenisnya akan membantu tubuh mengeluarkan energi perlahan selama puasa.

Umat Islam juga dianjurkan mengonsumsi makanan kaya serat yang akan dicerna perlahan oleh tubuh sehingga membuat perut terasa kenyang lebih lama dan tak cepat lapar. Makanan kaya serat ini di antaranya sayuran dan buah-buahan. Keduanya menu wajib ada saat Ramadan.

Bagaimana dengan makanan enak yang biasanya mengandung banyak gula dan lemak? Saat takjil, minuman manis memang dianjurkan untuk menu berbuka, untuk memulihkan energi dengan cepat. Bisa dikonsumsi jus buah, kolak, wedang jahe, dll. Minuman hangat dan dingin tak masalah. Karena saat minuman masuk ke tubuh, tubuh akan menetralkan suhunya.

Untuk memulihkan energi, kurma merupakan takjil yang baik. Kurma mengandung gula yang gampang diserap tubuh. Bahkan Rasulullah pun menganjurkan mengonsumsi kurma saat berbuka. Setelah takjil, dianjurkan salat maghrib dan tidak langsung menyantap makanan berat. Karena hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan pada perut. Perut perlu waktu untuk mencerna makanan setelah lebih dari dua belas jam puasa. Jangan lupa mengonsumsi air putih yang cukup. Ingat, kebutuhan air bagi tubuh orang dewasa yaitu 1,5 hingga dua liter per hari.

Terlalu banyak konsumsi makanan yang sangat manis dan berlemak terutama saat sahur tidak dianjurkan. Makanan yang digoreng juga harus dibatasi. Makanan tersebut cenderung membuat perut tidak nyaman. Karena hal itu, Anda bisa merasakan perut kembung dan cepat lapar. Makanan yang sangat manis dan berlemak juga akan menaikkan berat badan Anda, meski sedang puasa. Selain itu, minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan soda juga tak dianjurkan dikonsumsi saat sahur. Karena kafein akan merangsang tubuh untuk buang air kecil lebih sering, akibatnya tubuh berisiko dehidrasi yang membuat lemas.Selamat berpuasa Ramadan.

Sumber: Akses Surabaya.Tribunnews.com


Komentarku ( Mahrus ali ):
Kita tidak diperkenankan makan banyak, berlebihan. Ingatlah ayat sbb:
.يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [1]
   Ayat itu cocok sekali dengan hadis :
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتِ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ *
Wadah  paling jelek yang di penuhi oleh Ibnu Adam adalah perut. Cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan sulbinya . Bila nafsunya menang , maka  sepertiga  untuk makanan , sepertiga untuk minuman  dan sepertiga untuk nafas [2] ( Hadis hasan sahih )
  Komentarku ( Mahrus ali ):
Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.
Untuk berbuka dengan kurma memang ada anjurannya sebagaimana  hadis sbb:
إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَالْمَاءُ فَإِنَّهُ طَهُورٌ
Bila seseorang diantaramu berbuka , berbukalah dengan kurma . Bila tidak mendapatkan , cukup dengan air , sesungguhnya ia adalah pembersih . [3]
Untuk berbuka dengan kurma, memang ada perintahnya lihat hadis sbb:
إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَالْمَاءُ فَإِنَّهُ طَهُورٌ
Bila seseorang diantaramu berbuka , berbukalah dengan kurma . Bila tidak mendapatkan , cukup dengan air , sesungguhnya ia adalah pembersih . [4]
Imam Bukhori membikin bab :
بَاب يُفْطِرُ بِمَا تَيَسَّرَ مِنَ الْمَاءِ أَوْ غَيْرِهِ *
Bab berbuka dengan makanan seadanya  , air atau lainnya [5]


[1] Al a`raf 31.
[2]  Ibnu majah  3349 , Tirmidzi 3380 bab Zuhud ,
[3] Tirmizi / Zakat /658. Nasai / Zakat / 2582. Abu dawud / siam / 2355. Ibnu Majah / siam/ 1699 . Ahmad /.musnad madaniyin / 15798.
[4] Tirmizi / Zakat /658. Nasai / Zakat / 2582. Abu dawud / siam / 2355. Ibnu Majah / siam/ 1699 . Ahmad /.musnad madaniyin / 15798.
[5] Sahih  Bukhori
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan