Jakarta, NU Online
Bisnis sosial mempunyai keunggulan lebih langgeng dibanding
organisasi-organisasi berbasis amal dalam upaya pengentasan kemiskinan dan
pemberdayaan masyarakat.
"Dalam organisasi (sosial) berbasis amal, Anda butuh dana segar untuk
melakukannya (kegiatan sosial) lagi. Sedang di bisnis sosial, dana segar itu
tidak dibutuhkan karena bisnis akan terus berjalan dengan sendirinya,"
kata pendiri Grameen Bank, Muhammad Yunus, selepas kuliah umum "Peran
Kewiraswastaan Sosial dalam Konteks Pengentasan Kemiskinan" di Jakarta,
Rabu.
Peraih nobel perdamaian pada 2006 itu mengatakan pendiri bisnis sosial tidak
mengambil keuntungan dari perusahaan karena keuntungan perusahaan digunakan
untuk memberdayakan masyarakat miskin seperti pinjaman mikro untuk modal usaha.
"Jika itu (bisnis sosial) tidak berkembang, itu akan berjalan sendiri
karena itu merupakan bisnis yang menguntungkan...ketertarikan pemilik adalah
menyelesaikan masalah," kata Yunus.
Perbedaan lain proses bisnis sosial dibanding mekanisme tanggung jawab sosial
yang dilakukan perusahaan, menurut Yunus, terletak pada desain dan tujuan utama
kegiatan pemberdayaan masyakarat.
"Dalam proses bisnis konvensional, Anda akan bertanya ke CEO berapa uang
yang dapat dihasilkan?" kata Ekonom asal Bangladesh itu.
Sementara, lanjut Yunus, "Anda tidak akan tanya hal itu (keuntungan) ke
CEO dalam bisnis sosial, tapi akan bertanya berapa masalah yang dapat
diselesaikan tahun ini? seperti kesembuhan anak-anak dari
malnutrisi."
Komentarku ( Mahrus ali):
Bisnis
dan amal sosial yang anda lakukan bertujuan baik- yaitu ingin mengentas
kemiskinan, sehingga kaum miskin akan berkurang, namun anda lupa dan tidak
ingat bahwa tehnik yang anda pakai harus
di tinggalkan karena masih mengandung unsur haram yaitu riba. Anda ingin meraih
pahala lalu mendapat dosa. Anda ingin mengentas kemiskinan lalu anda tenggelam
dalam kedurhakaan riba.
Ingatlah ayat:
يَمْحَقُ اللَّهُ
الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ(276)
Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Baqarah 276
وَأَخْذِهِمُ
الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ
وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا(161)
dan
disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami
telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang
pedih. Nisa` 161
Dalam
suatu hadis di jelaskan sbb :
لَعَنَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ وَآكِلَ
الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَنَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَكَسْبِ الْبَغِيِّ وَلَعَنَ
الْمُصَوِّرِينَ
Nabi SAW
melaknat wanita yang mentato, minta di tato
,pemakan riba , yang memberi makan
riba . Beliau melarang hasil
penjualan anjing , bayaran wanita zina
dan melaknat orang – orang yang
memfoto atau menggambar
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan