Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur mempersoalkan besarnya anggaran Pilgub Jatim 2013 yang mencapai Rp1 triliun.
"Anggaran Pilgub Jatim sebesar itu pasti mengepras (memotong) anggaran untuk pelayanan dasar masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan," kata Sekretaris PW ISNU Jatim M Dawud di Surabanya, Ahad.
Ia mengemukakan hal itu dalam "Forum Tabayyun ISNU" yang menampilkan dua pembicara yakni Ketua KPU Jatim Andry Dewantoro Ahmad dan peneliti anggaran birokrasi Abdul Quddus Salam (Sekretaris PW Lakpesdam NU Jatim).
"Kami minta sedapat mungkin DPRD dan Pemprov Jatim untuk tidak mengepras anggaran pelayanan dasar untuk masyarakat bila anggaran Pilgub Jatim 2013 memang harus naik hingga sebesar itu," katanya.
Apalagi, Pemprov Jatim sudah melakukan "penghematan" (pengeprasan) anggaran sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga 10-30 persen dalam setahun untuk kepentingan Pilgub Jatim itu.
"Karena itu hal itu hendaknya tidak merugikan masyarakat kalau anggaran Pilgub Jatim terpaksa harus besar. Intinya, anggaran besar itu masih nggak apa-apa, asalkan tidak merugikan rakyat," katanya.
Senada dengan itu, peneliti anggaran birokrasi Abdul Quddus Salam menilai anggaran Pilgub Jatim itu pasti "mengambil" anggaran pelayanan untuk masyarakat.
"Solusinya ya jangan pakai APBD, tapi gunakan saja APBN, karena Rp10 triliun dari Rp12 triliun pada APBD Jatim itu dari pajak rakyat," kata Sekretaris PW Lakpesdam NU Jatim.
Apalagi, katanya, anggaran Rp1 triliun itu dengan asumsi Pilgub Jatim berlangsung satu putaran. "Saya dengar kalau anggaran pilgub melebihi itu, Pemprov Jatim akan meminjam anggaran untuk Pemkab/Pemkot se-Jatim selama 1-2 bulan, tentu akan semakin merugikan masyarakat," katanya.
Dalam forum diskusi dua mingguan ISNU Jatim itu, Ketua KPU Jatim Andry Dewantoro Ahmad menyatakan siap untuk bersikap transparan terkait anggaran sebesar Rp646 miliar untuk KPU Jatim pada Pilgub Jatim 2013.
"Kami tidak bisa berkutik, karena anggaran sebesar Rp646 miliar dari anggaran Pilgub Jatim 2013 sebesar Rp1 triliun itu memang terkait dengan kenaikan jumlah pemilih di Jatim dan laju inflasi dari Pilgub 2008," katanya.
Dalam kesempatan itu, peserta diskusi sempat mempertanyakan rincian anggaran keamanan Pilgub Jatim (Polri/TNI), perlunya gubernur tidak dipilih langsung, baik dengan ditunjuk Presiden maupun dipilih DPRD, serta kemungkinan kepala daerah diserahkan kepada daerah untuk pemilihan langsung atau tidak.
Redaktur: Mukafi Niam
Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur mempersoalkan besarnya anggaran Pilgub Jatim 2013 yang mencapai Rp1 triliun.
"Anggaran Pilgub Jatim sebesar itu pasti mengepras (memotong) anggaran untuk pelayanan dasar masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan," kata Sekretaris PW ISNU Jatim M Dawud di Surabanya, Ahad.
Ia mengemukakan hal itu dalam "Forum Tabayyun ISNU" yang menampilkan dua pembicara yakni Ketua KPU Jatim Andry Dewantoro Ahmad dan peneliti anggaran birokrasi Abdul Quddus Salam (Sekretaris PW Lakpesdam NU Jatim).
"Kami minta sedapat mungkin DPRD dan Pemprov Jatim untuk tidak mengepras anggaran pelayanan dasar untuk masyarakat bila anggaran Pilgub Jatim 2013 memang harus naik hingga sebesar itu," katanya.
Apalagi, Pemprov Jatim sudah melakukan "penghematan" (pengeprasan) anggaran sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga 10-30 persen dalam setahun untuk kepentingan Pilgub Jatim itu.
"Karena itu hal itu hendaknya tidak merugikan masyarakat kalau anggaran Pilgub Jatim terpaksa harus besar. Intinya, anggaran besar itu masih nggak apa-apa, asalkan tidak merugikan rakyat," katanya.
Senada dengan itu, peneliti anggaran birokrasi Abdul Quddus Salam menilai anggaran Pilgub Jatim itu pasti "mengambil" anggaran pelayanan untuk masyarakat.
"Solusinya ya jangan pakai APBD, tapi gunakan saja APBN, karena Rp10 triliun dari Rp12 triliun pada APBD Jatim itu dari pajak rakyat," kata Sekretaris PW Lakpesdam NU Jatim.
Apalagi, katanya, anggaran Rp1 triliun itu dengan asumsi Pilgub Jatim berlangsung satu putaran. "Saya dengar kalau anggaran pilgub melebihi itu, Pemprov Jatim akan meminjam anggaran untuk Pemkab/Pemkot se-Jatim selama 1-2 bulan, tentu akan semakin merugikan masyarakat," katanya.
Dalam forum diskusi dua mingguan ISNU Jatim itu, Ketua KPU Jatim Andry Dewantoro Ahmad menyatakan siap untuk bersikap transparan terkait anggaran sebesar Rp646 miliar untuk KPU Jatim pada Pilgub Jatim 2013.
"Kami tidak bisa berkutik, karena anggaran sebesar Rp646 miliar dari anggaran Pilgub Jatim 2013 sebesar Rp1 triliun itu memang terkait dengan kenaikan jumlah pemilih di Jatim dan laju inflasi dari Pilgub 2008," katanya.
Dalam kesempatan itu, peserta diskusi sempat mempertanyakan rincian anggaran keamanan Pilgub Jatim (Polri/TNI), perlunya gubernur tidak dipilih langsung, baik dengan ditunjuk Presiden maupun dipilih DPRD, serta kemungkinan kepala daerah diserahkan kepada daerah untuk pemilihan langsung atau tidak.
Redaktur: Mukafi Niam
Komentarku ( Mahrus ali):
Dikatakan dalam artikel tsb sbb:
"Anggaran Pilgub Jatim sebesar itu pasti mengepras (memotong) anggaran untuk pelayanan dasar masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan," kata Sekretaris PW ISNU Jatim M Dawud di Surabanya, Ahad.
Komentarku ( Mahrus ali):
Itu semua karena kita ikut sistem demokrasi
yang merusak bukan membangun umat dan negara. Kita ikut sistem Yahudi yang
terlaknat bukan sistem Islam yang mendapat rahmat Allah.
Jadi dengan demokrasi yang kita perjuangkan itu ternyata kita
berjuang untuk kenistaan bukan kebahagiaan , untuk kedurhakaan kepada Allah bukan ketaatan kepadaNya. Bila
anggaran sebesar itu, untuk rakyat maka rakyat
akan merasakan kemakmuran, sentosa dan bahagia, bukan penderitaan, ketakutan dan serba menjengkelkan.
Ingatlah firmanNya:
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( 208 Al Baqarah )
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di
panahnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan