Cirebon,
NU
Online
Ketika Jalaluddin Rumi meninggal, kucing di rumahnya terlihat sedih berhari-hari, dan lalu meninggal pula. Ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat, juga demikian, beberapa hari kemudian kucing di rumahnya meninggal, kata Kiai Husein Muhammad.
Dalam acara bedah bukunya yang berjudul “Sang Zahid: Mengarungi Sufisme Gus Dur” yang diselenggarakan Intelektual Muhajirin NU (IMNU) Cirebon, di Yayasan Khatulistiwa Kempek, Ahad (16/9), ia membandingkan Gus Dur dengan Jalaluddin Rumi.
Kiai Husein mengatakan, situasi yang sosial politik yang melingkupi saat wafatnya wali besar Jalaluddin Rumi, dimana waktu itu banyak konflik, dimana keragaman terus diperjuangkan, tetapi konflik sosial juga sangat rawan. Ini sama persis dengan situasi sosial politik di saat Gus Dur wafat.
Pernyataan Kiai Husein ini dilontarkannya untuk menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gus Dur selama ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam, khususnya spiritualitas Islam.
“Buku Sang Zahid ini, sesungguhnya hasil refleksi saya atas kebersamaan saya dengan Gus Dur sejak 1997. Saat itu beliau mulai sakit-sakitan, stroke, saya paling tidak waktu itu dua kali sekali dalam sebulan berkunjung ke rumah beliau. Saya menyaksikan sendiri bagaimana Gus Dur berperilaku setiap hari,” demikian jelas Kiai Husein.
“Gus Dur bukanlah budayawan, bukan seorang pembela HAM, bukan pembela minoritas, bukan politikus, bukan pemikir Islam dan bukan ulama, tetapi Gus Dur adalah menjadi semuanya itu. Gus Dur selama ini banyak bergerak di berbagai bidang, dan memiliki effek bagi orang banyak. Apakah yang melandasi semua gerakan itu. Yang menggerakkannya adalah spiritualitas Gus Dur, yang memiliki rujukan pada spritualitas Islam (tasawuf),” katanya.
Gus Dur sering dianggap aneh, dan ucapannya baru dianggap benar, karena ternyata di kemudian hari ucapan Gus Dur malah terbukti. Hal ini sesuai dengan spiritualitas Ibnu Athaillah Sakandari dalam kita Hikamnya yang mengatakan bahwa bagi orang-orang suci yang dekat dengan Allah, kata-katanya bisa mendahului zamannya. Ini bukan sesuatu yang aneh menurutnya, karena sering juga dialami oleh para Wali Allah. Demikianlah Kiai Husein, secara panjang lebar menjelaskan tentang sisi-sisi kewalian Gus Dur.
Sementara itu pembanding, rektor IAIN Syeikh Nurdjati Cirebon, Prof Dr Maksum Mochtar, menyampaikan, tidak cukup untuk hanya mengagumi Gus Dur. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa seperti Gus Dur.
“Dan ini bisa saja, melalui pendidikan dengan basis penguatan neurosains mungkin saja kecerdasan kita bisa meningkat sebagaiman Gus Dur. Kita jangan lihat Gus Dur sekarang, tetapi lihatlah prosesnya menjadi sebesar itu.”
Pembanding lainnya, rektor ISIF, Prof Dr Chozin Nashuha, mengusulkan adanya pemetaan posisi Gus Dur di antara sufi-sufi besar yang ada.
“Mari kita lihat, bila dibanding dengan tokoh-tokoh sufi yang ada, maka Gus Dur itu adalah salah satu produsen pemikiran-pemikiran tasawuf, atau agen penyalur saja, ata bahkan hanya konsumen saja?” katanya, seraya melempar pertanyaan ke forum.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ali Mursyid
Ketika Jalaluddin Rumi meninggal, kucing di rumahnya terlihat sedih berhari-hari, dan lalu meninggal pula. Ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat, juga demikian, beberapa hari kemudian kucing di rumahnya meninggal, kata Kiai Husein Muhammad.
Dalam acara bedah bukunya yang berjudul “Sang Zahid: Mengarungi Sufisme Gus Dur” yang diselenggarakan Intelektual Muhajirin NU (IMNU) Cirebon, di Yayasan Khatulistiwa Kempek, Ahad (16/9), ia membandingkan Gus Dur dengan Jalaluddin Rumi.
Kiai Husein mengatakan, situasi yang sosial politik yang melingkupi saat wafatnya wali besar Jalaluddin Rumi, dimana waktu itu banyak konflik, dimana keragaman terus diperjuangkan, tetapi konflik sosial juga sangat rawan. Ini sama persis dengan situasi sosial politik di saat Gus Dur wafat.
Pernyataan Kiai Husein ini dilontarkannya untuk menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gus Dur selama ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam, khususnya spiritualitas Islam.
“Buku Sang Zahid ini, sesungguhnya hasil refleksi saya atas kebersamaan saya dengan Gus Dur sejak 1997. Saat itu beliau mulai sakit-sakitan, stroke, saya paling tidak waktu itu dua kali sekali dalam sebulan berkunjung ke rumah beliau. Saya menyaksikan sendiri bagaimana Gus Dur berperilaku setiap hari,” demikian jelas Kiai Husein.
“Gus Dur bukanlah budayawan, bukan seorang pembela HAM, bukan pembela minoritas, bukan politikus, bukan pemikir Islam dan bukan ulama, tetapi Gus Dur adalah menjadi semuanya itu. Gus Dur selama ini banyak bergerak di berbagai bidang, dan memiliki effek bagi orang banyak. Apakah yang melandasi semua gerakan itu. Yang menggerakkannya adalah spiritualitas Gus Dur, yang memiliki rujukan pada spritualitas Islam (tasawuf),” katanya.
Gus Dur sering dianggap aneh, dan ucapannya baru dianggap benar, karena ternyata di kemudian hari ucapan Gus Dur malah terbukti. Hal ini sesuai dengan spiritualitas Ibnu Athaillah Sakandari dalam kita Hikamnya yang mengatakan bahwa bagi orang-orang suci yang dekat dengan Allah, kata-katanya bisa mendahului zamannya. Ini bukan sesuatu yang aneh menurutnya, karena sering juga dialami oleh para Wali Allah. Demikianlah Kiai Husein, secara panjang lebar menjelaskan tentang sisi-sisi kewalian Gus Dur.
Sementara itu pembanding, rektor IAIN Syeikh Nurdjati Cirebon, Prof Dr Maksum Mochtar, menyampaikan, tidak cukup untuk hanya mengagumi Gus Dur. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa seperti Gus Dur.
“Dan ini bisa saja, melalui pendidikan dengan basis penguatan neurosains mungkin saja kecerdasan kita bisa meningkat sebagaiman Gus Dur. Kita jangan lihat Gus Dur sekarang, tetapi lihatlah prosesnya menjadi sebesar itu.”
Pembanding lainnya, rektor ISIF, Prof Dr Chozin Nashuha, mengusulkan adanya pemetaan posisi Gus Dur di antara sufi-sufi besar yang ada.
“Mari kita lihat, bila dibanding dengan tokoh-tokoh sufi yang ada, maka Gus Dur itu adalah salah satu produsen pemikiran-pemikiran tasawuf, atau agen penyalur saja, ata bahkan hanya konsumen saja?” katanya, seraya melempar pertanyaan ke forum.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ali Mursyid
Komentar(10 komentar)
Sabtu, 29/09/2012 20:19
Nama: hariz SANTRI
andaikan
ya allah smoga aku bisa mencontohnya
andaikan
ya allah smoga aku bisa mencontohnya
Selasa, 25/09/2012 17:25
Nama: Ilham
Yaqin Beliau Termasuk Wali
Salah satu bukti beliau seorang wali, makamnya tak pernah sepi dari peziarah. masa hidupnya banyak mengalami Ujian, Fitnahan dan sering di Dholimi. termasuk dikhianati oleh "orang yang telah ditolongnya" tapi beliau tak pernah dendam/ Marah.
Yaqin Beliau Termasuk Wali
Salah satu bukti beliau seorang wali, makamnya tak pernah sepi dari peziarah. masa hidupnya banyak mengalami Ujian, Fitnahan dan sering di Dholimi. termasuk dikhianati oleh "orang yang telah ditolongnya" tapi beliau tak pernah dendam/ Marah.
Senin, 24/09/2012 21:47
Nama: ASRORI
GUS DUR ULAMA BESAR
Apapun julukannya bagi gus dur,gus dur adalah Dranking Master bagi semua golongan,mereka yang tidak mengakui itu meraka yang buta mata hatinya...
GUS DUR ULAMA BESAR
Apapun julukannya bagi gus dur,gus dur adalah Dranking Master bagi semua golongan,mereka yang tidak mengakui itu meraka yang buta mata hatinya...
Senin, 24/09/2012 18:20
Nama: irwan muttaqin
gusdur wali, aku setuju
seandainya tidak pernah ada yang pernah mengakui bahwa gusdur itu wali, sejak beliau wafat, saya sudah menganggap bahwa gusdur itu wali. bagi umat muslim yang sering berziarah ke wali 9, silahkan lengkapi ziaroh panjenengan ke pesarean GUS DUR
gusdur wali, aku setuju
seandainya tidak pernah ada yang pernah mengakui bahwa gusdur itu wali, sejak beliau wafat, saya sudah menganggap bahwa gusdur itu wali. bagi umat muslim yang sering berziarah ke wali 9, silahkan lengkapi ziaroh panjenengan ke pesarean GUS DUR
Senin, 24/09/2012 11:31
Nama: machrus
Kewalian
Ilmu kewalian itu ada dan bisa di pelajari .... klu Ilmu Kenabian itu tdk ada (sudah baku). ... Konon Gus Dur adalah pemimpin Wali se Asia Tenggara ... dan sekarang di gantikan Habib Hasan Bekasi
Kewalian
Ilmu kewalian itu ada dan bisa di pelajari .... klu Ilmu Kenabian itu tdk ada (sudah baku). ... Konon Gus Dur adalah pemimpin Wali se Asia Tenggara ... dan sekarang di gantikan Habib Hasan Bekasi
Sabtu, 22/09/2012 11:14
Nama: Narto
Wali Gusdur
Gusdur adalah ulama yang sangat berani,beliau tdk takut akan celaan,segala cacian,hinaan,beliau selalu istiqomah dengan bisikan hatinya,inilah menurutku beliau seorang wali
Wali Gusdur
Gusdur adalah ulama yang sangat berani,beliau tdk takut akan celaan,segala cacian,hinaan,beliau selalu istiqomah dengan bisikan hatinya,inilah menurutku beliau seorang wali
Jumat, 21/09/2012 13:36
Nama: Deddy Djunaedi
wali atau bukan wali bagi gusdur tak penting
bagi gusdur dan keluarga wali atau bukan wali itu tidak penting,yang jelas gusdur itu aset NU, aset bangsa bahkan dunialuarpun mengakuinya bahwa gusdur itu manusia yang luar biasa, hanya org2 yg berfaham wahabi yg gengsi untuk mengakuinya
wali atau bukan wali bagi gusdur tak penting
bagi gusdur dan keluarga wali atau bukan wali itu tidak penting,yang jelas gusdur itu aset NU, aset bangsa bahkan dunialuarpun mengakuinya bahwa gusdur itu manusia yang luar biasa, hanya org2 yg berfaham wahabi yg gengsi untuk mengakuinya
Jumat, 21/09/2012 08:15
Nama: syarifkhan
Wali Murid
saya lebih suka menyebut gusdur WALI MURID atas anak2 nya =)
Wali Murid
saya lebih suka menyebut gusdur WALI MURID atas anak2 nya =)
Kamis, 20/09/2012 17:05
Nama: dwitra j. ariana
gusdur wali?
iya, gusdur adalah wali.. bukan cuma wali umat islam.. tapi wali bagi seluruh umat manusia di NKRI ini.. saya harap generasi penerus NU menjaga komitmennya tersebut..
gusdur wali?
iya, gusdur adalah wali.. bukan cuma wali umat islam.. tapi wali bagi seluruh umat manusia di NKRI ini.. saya harap generasi penerus NU menjaga komitmennya tersebut..
Kamis, 20/09/2012 14:55
Nama: cak zen
gos dur
tiada yang mengetahui seorang itu walikecuali wali
gos dur
tiada yang mengetahui seorang itu walikecuali wali
Komentarku ( Mahrus
ali):
Komentarku ( Mahrus ali):
Seorang yang bertitel periffesor , sarjana
kadang bodoh tentang ilmu quran dan
hadis. Mereka alim di bidangnya dan bodoh di bidang lainnya. Ini bukti bahwa
kelemahan dan keistimewaan selalu di miliki oleh manusia dan hewan.
Penilaian kewalian dari sinyal kucing
yang mati atau hidup itu ilmu gatuk belaka bukan ilmu yang berlandasan quran
dan hadis.
Di katakan:
wali besar Jalaluddin Rumi
Komentarku ( Mahrus ali):
Siapa yang menyatakan Jalaluddin arrumi
wali besar itu? Saya tidak tahu ulama ahli sunnah yang menyatakan seperti itu. Mungkin
para juhala` ya`ni orang bodoh.
Di katakan:
Kiai Husein mengatakan, situasi yang
sosial politik yang melingkupi saat wafatnya wali besar Jalaluddin Rumi, dimana
waktu itu banyak konflik, dimana keragaman terus diperjuangkan, tetapi konflik
sosial juga sangat rawan. Ini sama persis dengan situasi sosial politik di saat
Gus Dur wafat
Komentarku ( Mahrus ali):
Bagaimana dengan orang – orang yang juga mati saat itu
, apakah wali setan atau waliyullah. Jangan ngawur, nanti bisa bikin persoalan bukan
memberi solusi tapi bikin masalah lagi.
Di katakan;
Pernyataan Kiai Husein ini
dilontarkannya untuk menegaskan bahwa apa yang dilakukan Gus Dur selama ini
memiliki dasar yang kuat dalam Islam, khususnya spiritualitas Islam.
Komentarku ( Mahrus ali):
Kalau mendukung inul ngebor, mana
refrensinya dalam Islam?
Di katakan;
Gus Dur sering dianggap aneh, dan
ucapannya baru dianggap benar, karena ternyata di kemudian hari ucapan Gus Dur
malah terbukti. Hal ini sesuai dengan spiritualitas Ibnu Athaillah Sakandari
dalam kita Hikamnya yang mengatakan bahwa bagi orang-orang suci yang dekat
dengan Allah, kata-katanya bisa mendahului zamannya. Ini bukan sesuatu yang
aneh menurutnya, karena sering juga dialami oleh para Wali Allah. Demikianlah
Kiai Husein, secara panjang lebar menjelaskan tentang sisi-sisi kewalian Gus Dur.
Komentarku ( Mahrus ali):
Itu namanya menebak masalah gaib dan
ini di larang dalam banyak ayat sebagaimana ayat sbb:
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ
عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي
مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ
Katakanlah: “Aku
tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak
(pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa
aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.
( Al an‘am 50 )
Di ayat lain di
katakan :
قُلْ لَا أَمْلِكُ
لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ
الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا
إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Aku
tidak berkuasa menarik kemanfa`atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang
ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan
ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa
berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
Di katakan:
Yaqin Beliau Termasuk Wali
Salah satu bukti beliau seorang wali, makamnya tak pernah sepi dari peziarah. masa hidupnya banyak mengalami Ujian, Fitnahan dan sering di Dholimi. termasuk dikhianati oleh "orang yang telah ditolongnya" tapi beliau tak pernah dendam/ Mara
Salah satu bukti beliau seorang wali, makamnya tak pernah sepi dari peziarah. masa hidupnya banyak mengalami Ujian, Fitnahan dan sering di Dholimi. termasuk dikhianati oleh "orang yang telah ditolongnya" tapi beliau tak pernah dendam/ Mara
Komentarku ( Mahrus ali):
Bagaimana dengan makam
Soekarno dan Soeharto yang juga banyak pengunjungnya atau musium Firaun
yang banyak sekali pengunjungnya.Apakah mereka itu wali Allah?
Di katakan lagi;
GUS DUR ULAMA BESAR
Apapun julukannya bagi gus dur,gus dur adalah Dranking Master bagi semua golongan,mereka
Apapun julukannya bagi gus dur,gus dur adalah Dranking Master bagi semua golongan,mereka
... Konon Gus Dur adalah pemimpin Wali
se Asia Tenggara ... dan sekarang di gantikan Habib Hasan Bekasi
Komentarku ( Mahrus ali):
Itulah kebodohan dengan ilmu agama. Siapa
yang menyatakan gus dur adalah wali seasia
Di katakan:
Wali Gusdur
Gusdur adalah ulama yang sangat berani,beliau tdk takut akan celaan,segala cacian,hinaan,beliau selalu istiqomah dengan bisikan hatinya,inilah menurutku beliau seorang wali
Gusdur adalah ulama yang sangat berani,beliau tdk takut akan celaan,segala cacian,hinaan,beliau selalu istiqomah dengan bisikan hatinya,inilah menurutku beliau seorang wali
Komentarku ( Mahrus ali):
Bisikan hati itu ada kalanya dari
setan. Ada juga
yang dari malaikat. Ketika Gus dur mau membubarkan FPI apa itu juga bersumber
dari hatinya yang jelek, begitu juga ketika di berkati.
Di katakan:
saya lebih suka menyebut gusdur WALI
MURID atas anak2 nya =)
Komentarku ( Mahrus ali):
Itu yang benar bukan yang salah.
Di katakan:
gos dur
tiada yang mengetahui seorang itu walikecuali wali
tiada yang mengetahui seorang itu walikecuali wali
Komentarku ( Mahrus ali):
Ada
dalilnya/
Artikel Terkait
Org jual tahu pasti di akan teriak tahu tahu tahu..jg juat krupuk dia akn teriak krupuk krupuk krupuk..gt jg org yg gampang ngatain org itu kafir..bkn tdk mungkin dia sendri yg kafir..gtu jg yg ngatain sesat..bukan tdk mungkin yg ngatain itu sesat..
BalasHapusYang menyesatkan adalah dalil bukan akal - akalan
HapusAkal yg harus tunduk pada quran bukan quran yg tunduk pada akal.sudahlah bung kavling2 saja surga bagi golongan mu dan biar kami saja yg menghuni neraka bersama para ulama dan wali2 tanah jawa
BalasHapus