MESIR (Arrahmah.com) – Otoritas Mesir yang kini dikendalikan oleh pihak militer mematikan tiga stasiun TV yang dioperasikan oleh gerakan Islam, termasuk salah satunya milik Ikhwanul Muslimin, pada Rabu (4/7/2013) pasca Presiden Muhammad Mursi digulingkan oleh militer, langkah ini memicu kritik dari pemerhati kebebasan pers, menurut laporan Reuters.
Aparat keamanan Mesir juga menyerbu kantor-kantor channel Al Jazeera Mesir dan menahan lima stafnya, kata Karim El-Assiutu, salah seorang jurnalis TV tersebut. Namun empat dari mereka kemudian ditangkap, pihak channel tersebut mengkonfirmasi.
Laporan mengatakan bahwa channel tersebut, Al Jazeera Mubasher Misr, juga dilarang menyiarkan demonstrasi pro-Mursi di Kairo Utara dan krunya di sana juga ditahan.
Perusahaan media cabang Mesir milik Qatar tersebut mulai mengudara setelah revolusi 2011 yang mana Husni Mubarak ditumbangkan dan perusahaan tersebut telah mendapat kritikan karena cenderung simpati terhadap Ikhwanul Muslimin. (siraaj/arrahmah.com)
Komentarku ( Mahrus
ali):
Penyiaran yang menggerakkan dakwah kepada
kebaikan dilarang dan penyiaran dakwah kepada kejelekan malah di biarkan.
Begitulah otoritas tentara Iblis laknatullah bukan tentara Allah yang
mendapatkan rahmatNya.Kalau di Indonesia, malah menjamur sekali media yang sebarkan kemungkaran dan minim sekali media yang menganjurkan kebaikan.
Ingatlah ayat ini dan lupakan yang lain :
وَتَرَى
كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ
السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ(62)
Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang
Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya
amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.Maidah
62Artikel Terkait
memang kehidupan media selalu terkait dengan penguasa dan gejolak politik, mampir juga ya ke blog saya www.goocap.com
BalasHapus