Akhi, “Salafi” bukanlah sekedar pengakuan diri, ia adalah Manhaj mulia yang dengannya kita di uji, berpegang teguh padanya sampai mati, baik secara Aqidah maupun akhlaq sehari-hari, tebar cinta kasih pada seluruh penduduk bumi, jadilah Salafi sejati, bukan Salafi imitasi.
Berkorban dalam menunutut Ilmu, bergegas dalam mengamalkannya, siap untuk mendakwahkannya, dan sabar atas segala ujian dan cobaannya.
Karena sesungguhnya tiada perjuangan yang terbebas dari caci maki.
Tiada perjuangan yang bebas dari para pendengki.
Tiada perjuangan yang sepi dari para syaithon musuh mukmin sejati.
Tiada perjuangan yang lulus tanpa seleksi.
Akan tetapi.....
Semua yang terjadi bukanlah tanpa balasan nanti,
Semua yang dialami bukanlah sia-sia wahai akhi,
Semua memang kadang menjadi perih dan harus berkorban diri..
Namun yakinlah ya akhi
Dunia memang tempat manusia diuji,
Mereka yang berhasil bukan yang hidup tanpa di caci,
Nabi yang ma'shum lagi suci tak bebas dari caci maki para pendengki..
Untuk itu....
Sabar adalah senjata yang tak pernah tumpul.
Sabar adalah pasukan yang tak pernah mundur.
Sabar adalah obat yang paling manjur.
Sabar adalah ketika kita mengatakan “sungguh sedikit dan kecil amalku di banding orang lain”.
Karenanya, mari berjiwa besar
dengan tetap berda'wah meski dituduh hizbiyyah.
Tetap memberi meski cacian tak berubah.
Tetap menjaga kebaikan meski nama mu ditenggelamkan.
Tetap berkarya meski sikap manusia berbeda.
Inilah sebait motivasi diri
Untuk jiwa agung yang ingin ridho ilahi dari sahabatmu Abu Husein At-Thuwailibi.
Tiada perjuangan yang bebas dari para pendengki.
Tiada perjuangan yang sepi dari para syaithon musuh mukmin sejati.
Tiada perjuangan yang lulus tanpa seleksi.
Akan tetapi.....
Semua yang terjadi bukanlah tanpa balasan nanti,
Semua yang dialami bukanlah sia-sia wahai akhi,
Semua memang kadang menjadi perih dan harus berkorban diri..
Namun yakinlah ya akhi
Dunia memang tempat manusia diuji,
Mereka yang berhasil bukan yang hidup tanpa di caci,
Nabi yang ma'shum lagi suci tak bebas dari caci maki para pendengki..
Untuk itu....
Sabar adalah senjata yang tak pernah tumpul.
Sabar adalah pasukan yang tak pernah mundur.
Sabar adalah obat yang paling manjur.
Sabar adalah ketika kita mengatakan “sungguh sedikit dan kecil amalku di banding orang lain”.
Karenanya, mari berjiwa besar
dengan tetap berda'wah meski dituduh hizbiyyah.
Tetap memberi meski cacian tak berubah.
Tetap menjaga kebaikan meski nama mu ditenggelamkan.
Tetap berkarya meski sikap manusia berbeda.
Inilah sebait motivasi diri
Untuk jiwa agung yang ingin ridho ilahi dari sahabatmu Abu Husein At-Thuwailibi.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan