"Militer akan mendapat darah baru," kata Erdogan
dalam wawancara yang ditayangkan televisi di Ankara .
Presiden Turki menggarisbawahi kekurangan signifikan dan
kegagalan dalam pengumpulan informasi intelijen mereka mengenai upaya kudeta 15
Juli.
"Tak perlu menyembunyikan atau membantah. Saya
memberitahukannya kepada wakil sekretaris organisasi intelijen nasional (Hakan
Fidan)," katanya seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Presiden Erdogan mengatakan ia tak bisa menghubungi kepala
lembaga intelijen dan kepala staf jenderal pada malam 15 Juli. "Saya
hampir tidak melakukan kontak dengan perdana menteri," katanya.
Militer mesti mengambil pelajaran serius dari kejadian ini, ia
menambahkan.
"Upaya kudeta baru mungkin terjadi tapi tidak mudah. Kami
lebih berhati-hati sekarang," kata Erdogan.
Sebanyak 10.400 orang ditahan, 4.060 di antara mereka
ditangkap menurut data dari Presiden Erdogan. Sekitar 100 orang yang ditahan
adalah jenderal, katanya.
Erdogan mengatakan mereka akan memperpanjang keadaan darurat
selama tiga bulan jika diperlukan.
Pemerintah telah memutuskan menyatakan keadaan darurat tiga-bulan
pada Rabu (20/7), yang disetujui oleh parlemen pada Kamis.
Presiden Turki juga mengeritik keputusan Standard & Poor
menurunkan peringkat kredit Turki dari "BB+" menjadi "BB" pada
Rabu dengan proyeksi negatif.
Itu adalah keputusan politis, kata Erdogan, menekankan bahwa
ekonomi Turki kuat tanpa masalah likuiditas.
Upaya kudeta gagal yang meletus pada Jumat malam berhasil
ditumpas pada hari berikutnya. Menurut pihak berwenang di Turki kejadian itu
menewaskan sedikitnya 290 orang, termasuk lebih dari 100 "perencana kudeta".
Pemerintah Turki menyatakan upaya kudeta gagal tersebut
dilakukan oleh pengikut tokoh agama yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah
Gulen.
"Pemerintah kami telah terus-menerus mengungkapkan
motif sesungguhnya dari kelompok teror ini dan pemimpinnya, Fethullah Gulen. Kudeta
gagal ini adalah aksi kriminal terakhir yang mengungkapkan bahaya yang
ditimbulkan oleh Organisasi Fethullah Gulen," kata Kementerian Luar Negeri
Turki pada Ahad (17/7).
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan