Sebuah Masjid di Semarang Digembok atas Usulan Yayasan
Kristen?
SEMARANG (voa-islam.com)—Masjid Attaqwa yang berlokasi di
daerah Ndelik Sari, Kota Semarang, Jawa Tengah dikabarkan digembok oleh
pengurus RW setempat atas usulan sebuah yayasan Kristen. Warga Muslim pun
kesulitan untuk melaksanakan shalat di masjid tersebut.
Hal ini seperti yang dikatakan Ridho, warga Semarang yang juga aktifis Islam kepada Voa-Islam
melalui sambungan telepon, Ahad (31/1/2016) pagi.
"Kalau masjid sendiri awalnya tidak seperti itu. Tapi
memang karena banyak yang masuk Nasrani akhirnya di gembok. Awalnya dengan
alasan menghemat biaya dan dana. Penggembokan ini usulan yayasan Kristen,"
ungkap Ridho.
Ridho menjelaskan bahwa daerah Ndelik Sari ini awalnya
mayoritas berpenduduk Muslim. Namun lambat laun kini kondisi berubah.
"Awalnya kan
Muslim, kebanyakan tidak mampu. Di daerah bukit banyak kristen, asalnya Islam
seratus persen tapi sekarang menjadi Kristen 60 persen," jelas Ridho.
Menurut Ridho daerah Ndelik Sari ini memang menjadi daerah
rawan kristenisasi. Diawali dengan kegiatan bimbel murah dan bantuan makanan
akhirnya masyarakat diajak untuk piknik dan ikuti kegiatan gereja.
"Awalnya ada bimbel mata pelajaran dan anak itu dibantu
makanan. Mereka diajak piknik dan ke gereja sama anak-anak. Dari situ banyak
yang terpengaruh dan masuk Nasrani," ujar Ridho.
Penggembokan masjid Attaqwa sempat diprotes oleh warga
Muslim. Namun usaha itu tidak berhasil, warga hanya bisa pasrah melihat masjid
digembok atas keputusan RW setempat.
"Warga sempat protes, tapi memang sudah keputusan RW
jadi walaupun protespun tidak ada artinya," kata Ridho.
Ridho juga mengaku bahwa kasus ini sempat akan dilaporkan ke
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang. Namun, niat ini belum kesampaian, karena
kantor MUI Kota Semarang selalu sepi.
“Kantornya saja sepi, paling ada jam jam tertentu. Jadi
susah kalau ajukan laporan seperti ini. MUI Semarang juga memang baru didirikan
Oktober kemarin,” ujar Ridho.
Warga dibantu beberapa aktifis Muslim pun berusaha mediasi
ke sejumlah tokoh dan lembaga Islam. Alhamdulillah, Muhammadiyah merespon baik
untuk membantu advokasi kasus ini
"Paling Muhammadiyah sempat respon dan akan bantu
prosesnya,” jelas Ridho. * [Sendia/Syaf/voa-islam.com]
Artikel Terkait
Masjid
- Jawabanku untuk Syukur Solo
- Masjid Unik Berlantai Bumi Beratap Langit di Turki
- Jawabanku untuk Bpk. Asnawi hakim, Aulia arfan,Helmi Fauzi dan Munir El Sasaki
- Jawabanku untuk Gus Dodi ElHasyimi ke 7
- Jawabanku untuk Gus Dodi El Hasyimi ke 6
- Jawabanku untuk Gus Dodi El Hasyimi ke 5
- Jawabanku untuk Gus Dodi EL Hasyimi ke 4
- Jawabanku untuk Gus Dodi ElHasyimi ke 3
- Jawabanku untuk dodi ElHasyimi masalah lampu di masjid, seri ke 2
- Jawabanku untuk dodi ElHasyimi masalah lampu di masjid, seri ke 1
- Masjid Abu Umar al Baghdadi pemimpin daulah Islam yang dulu
- Masjid tanpa keramik di Bengkulu
- Jawabanku untuk Tony Nababan,Alridho Taufik Barok,Ust> Mastur Jamallulail dan Abahe Fannan Ayahe Azzam
- Jawabanku untuk Alfitri Abu Aufa, Muhammad Ghozi dan Rosydin Abdurrahmand
- Jawabanku untuk komentator tentang shalat tanpa lampu
- Jawabanku untuk komentator tentang shalat tanpa lampu
- Jawabanku untuk Muhammad Iqbal Sj,Roy Anwar dan Muqrie Albugurie
- Jawabanku untuk Roy Anwar Ardha Topan Dodi ElHasyimi
- Jawabanku untuk komentator di forum diskusi hadis
- Jawabanku untuk para komentator di forum diskusi hadis
- Jawabanku untuk Mochamad Nugie Nugraha / (Abu Nadaa Mochamad Nugraha)
- Sejak sepuluh tahun lalu , saya tidak menjalankan jamaah di masjid berlampu. seri ke 4
- Sejak sepuluh tahun lalu, saya tidak pernah berjamaah di masjid yg berlampu . Seria ke 3
- Sejak sepuluh tahun yang lalu saya menjalankan salat jamaah tanpa lampu seri ke 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan