Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letnan
Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo dicekal/masuk daftar BLACKLIST
Singapura saat transit di negara itu pada 17 Agustus lalu.
Jenderal yang dikenal lantang bersuara di medsos mengkritisi
Jokowi dan Ahok ini menuturkan bahwa blacklist itu karena adanya "pesanan
orang dalam".
Beliau menerima kabar itu lewat sebuah pesan (gambar atas) yang
kemudian diunggah ke wall facebooknya.
Berikut penuturan Letjen (Purn) Suryo Prabowo yang dikenal
pendukung Prabowo Subianto saat Pilpres 2014 lalu:
Hari ini tepat satu minggu, saya mengalami
perlakuan yang tidak menyenangkan dari ICA (Immigration & Checkpoint Authority) Singapura
berupa additional interview.
Menurut penyampaian petugas ICA saat itu katanya, nama saya ada di
BLACKLIST. Tetapi ICA menyampaikan kepada Dubes RI BEDA, menurut ICA karena di blacklist
ada KESAMAAN NAMA. Sedangkan penjelasan ICA
kepada pers BEDA lagi, interview khusus itu adalah PROSEDUR RUTIN yang lazim
mereka lakukan.
Saya pikir 3 penjelasan ICA yang tidak konsisten itu saja sudah aneh.
Tetapi lebih aneh lagi ketika dari sumber lain, saya dapat info bahwa blacklist
itu katanya karena adanya "pesanan orang dalam".
Saya memang tidak tahu mana yang benar. Indonesia atau
Singapura. Tetapi yang jelas, kebohongan itu ternyata sudah menular ke
Pemerintah Singapura.
Haruskah saya diam ketika saya dan banyak Rakyat Indonesia
dicurigai sebagai musuh potensial dan mendapat perlakuan diskriminatif yang
tidak bersahabat dari Pemerintah Singapura ?
(Suryo Prabowo)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan