Sebejat-bejatnya Seorang Muslim, Jika Agamanya Dihina, Ia
Akan Marah dan Rela Mengorbankan Nyawa Sekalipun
Berita Islam 24H - Sebejat-bejatnya seorang muslim, jika
agama Islam dihinakan, ia akan marah-semarahnya, dan rela melakukan apa saja
untuk membela agamanya. Termasuk mengorbankannya nyawa sekalipun. Begitulah
seorang muslim, karena keimananya itu lah menggetarkan hatinya untuk siap mati
demi agama Allah SWT.
Jadi begini, sebelum saya melanjutkan ulasan tulisan ini
alangkah baiknya membaca postingan Ustadz Felix Siauw terlebih dahulu. Karena
inspirasi menulis ini pun karena membaca postingan beliau.
1. berkaitan dengan insiden “Pembakaran Masjid di Papua” | ini
jelas bagian kedzaliman besar yang harus dikecam dan diambil tindakan
2. kita memahami betul reaksi ummat Muslim yang sangat
menyayangkan hal ini | apalagi kejadian ini terjadi disaat shalat Ied Fitri
3. dan perkara ini dalam Islam adalah bagian kedzaliman yang
sangat besar | yaitu menghalangi manusia dari beribadah kepada Allah Swt
4. Dan siapa yang lebih aniaya dari orang yang menghalangi
menyebut nama Allah di masjid-masjid-Nya, dan berusaha merobohkannya? (QS2:115)
5. kejadian pembubaran shalat Ied dan pembakaran masjid di
Papua ini | menunjukkan pada kita beberapa pelajaran yang bisa diambil
6. pertama, saat Muslim mayoritas,mereka disudutkan dengan
dalil toleransi | namun saat minoritas, mereka ditekan dengan dalil demokrasi
7. saat Muslim menjadi mayoritas, kita dipaksa mengorbankan
akidah dengan dalil toleransi | membiarkan seluas-luasnya syiar agama lain
8. sebaliknya saat Muslim minoritas, kita dipaksa juga, menghormati
yang banyak | juga dengan mengorbankan akidah, mengorbankan agama
9. kedua, lalainya negara memberikan jaminan perlindungan
hukum | harusnya hal seperti ini ditindak keras agar tidak menyebar pada yang
lain
10. bagaimanapun hal sepert ini berbahaya dalam menyulut
konflik antar masyarakat | adalah peran negara untuk memberikan keadilan bagi
ummat
11. hanya saja, hukum di negara ini memang rancu, mengapa? |
karena tidak diterapkan syariat Islam untuk mengaturnya
12. dalam sistem hukum yang bukan berdasar Islam, baik ummat
Muslim ataupun Non-Muslim | sama-sama terancam keberadannya, tidak aman
13. tapi dalam sistem Islam, Islam menjamin dan melindungi
semua bentuk ibadah | apapun agamanya, akan dilindungi dan dijamin oleh Islam
14. lalu bagaimana kita menyikapi insiden kedzaliman di
Papua ini? | ada beberapa juga yang perlu kita pegang sebagai panduan
15. pertama, harus adil dengan membatasi bahasan hanya pada
insidennya dan pelakunya saja | bukan mengeneralisasi dan meluaskan masalah
16. karena kita Muslim dan kita diajarkan Allah dan Rasul-Nya
| kita tidak membalas perlakuan dzalim dengan kedzaliman juga
17. kedua, setiap kedzaliman harus dihilangkan, dan ini
adalah peran negara | maka negara harus mengambil langkah tegas terhadap
insiden ini
18. pelakukanya diusut, ditindak dan dihukum setimpal agar
jadi peringatan buat yang lain | dan dijamin agar tidak terjadi hal yang sama
19. ketiga, yang terpenting, kesadaran
bahwa tidak akan ada kebaikan menyeluruh | tanpa penerapan
syariat Islam secara total di negeri ini
20. sebab hanya syariat Islam yang bisa memberikan jaminan
keadilan | karena hukumnya datang dari Yang Maha Adil, Allah Swt
21. haruskah membalas dengan kekerasan? tentu tidak | karena
amal fisik itu bagiannya negara yang punya kekuasaan, alat fisik
22. karenanya penting sekali Khilafah yang menerap syariat |
agar konflik seperti ini tidak berterus dan berpanjang
23. yang terakhir, kita doakan saudara kita Muslim Papua dan
dimanapun mereka minoritas | semoga Allah kuatkan dan mudahkan mereka
24. semoga Allah berikan ganjaran terbaik atas keistiqamahan
mereka | dan balasan terbaik berupa ridha-Nya, juga bagi kita semuanya
akhukum @felixsiauw.
Ada banyak komentar di postingan tersebut dari para likers
fan page Ustadz Felix Siauw. Dan ini lah, komentar seorang pemuda berambut
gondrong juga bertindik itu menjadi pusat perhatian. Atas komentarnya, ia pun
dibanjiri like sebanyak 1,274 dan 175 komentar balasan.
“Ustadz, lihatlah Rambut saya Gondrong, saya suka musik
Cadas, saya akui bahwa saya bukanlah orang yg taat agama TETAPI jika Islam
sudah diINJAK-INJAK diNISTAKAN di perlakukan SEMENA-MENA seperti ini, DEMI
ALLAH, Saya siap JIHAD, Saya siap membela kehormatan Islam dengan NYAWA SAYA. Allahuakbar!!”
tulis Muhammad Denis di postingan fanpage Ustadz Felix Siauw.
Membaca komentarnya, hati saya pun ikut bergetar. Dan
langsung saja melihat ke profil facebooknya. Setelah saya amati, pemuda
gondrong tersebut memang benar-benar peduli terhadap agama Islam.
Di dinding facebooknya pun ia sering membagikan berita-berita
tentang Islam. Dan status-satus faceboknya pun terkesan apa adanya, jujur, serta
lucu.
Saya menilai begitu, karena sungguh beda orang menulis
status mencari perhatian, sama orang yang banyak bicara, dan sama orang yang
apa adanya. Dan pemuda penyuka musik cadas ini jujur dan apa adanya.
Bicara tentang agama memang sensitif sekali. Karena itu juga
saya berhati-hati dalam berpendapat. Mengingat, tulisan ini bukan agama Islam
saja yang membaca, tetapi agama lain juga, termasuk agama Nasrani yang
berkaitan dengan permasalahan ini.
Saya percaya, tidak semua penganut agama Kristen itu
berpikiran dan bertindak sedengki perbuatan atas pembakaran Masjid di Tolikara.
Bahkan saya berkeyakinan kuat, mereka juga turut prihatin atas peristiwa
tersebut. Jadi kalau sebagian umat Muslim langsung bertindak untuk membalas, itu
bisa menyulut peperangan antar agama.
Mari kita Istigfar dulu, biar adem ayem dada ini. Semoga
Allah memberikan hidayah kepada kita semua, dan terlepas dari segala bentuk
godaan jin maupun manusia. Amin.
Kalau kita umat Muslim langsung gegabah, lalu untuk apa
pemerintah kita gaji? Enak benar para pejabat-pejabat itu. Biar mereka yang
urus!
Dan beri kesempatan dengan mendesak pemerintah agar
permasalahan pembakaran Masjid Tolikara bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya.
Dan biarkan penegak hukum yang menghukum oknum-oknum yang terlibat dalam kasus
tersebut.
Sekarang tugas kita adalah bagaimana membangun Masjid itu
agar kembali berdiri, dan bila perlu 1000 kali lebih megah dari sebelumnya. Itu
sebagai tanda umat Islam di seluruh Indonesia maupun dunia benar-benar peduli
atas musibah rumah Allah ini.
Rekening dompet duafa sudah menyebar siap untuk menyalurkan
sumbangan dari kita. Tinggalnya kita, siap menyumbang untuk membangun Masjid
Tolikara tidak?
Dan terakhir, pemuda yang siap berjihad tadi pun dipenuhi
permintaan perteman di facebooknya
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan