Posted on 12 Februari 2015 by rinaldimunir
Akhir bulan Januari yang lalu kepolisian Bandung menggerebek sebuah pabrik saus tomat
dan sambal di kawasan Caringin Bandung. Saus tomat dan sambal yang diproduksi
oleh pabrik tersebut mengandung zat kimia yang berbahaya. Bahkan yang
mengejutkan, saus tomat dan sambal yang dihasilkan sama sekali tidak
menggunakan bahan baku
tomat dan cabai sama sekali. Seperti dikutip dari berita ini:
“Sambal dan saus ini bahannya dari ampas tapioka (onggok) 27
kilogram, ekstrak bawang putih 3-4 kilogram, ekstrak cabai leoserin capsikum 0,5
ons, saksrin 50 gram, garam 4 kilogram, cuka 200 gram, pewarna sunset 1 ons, perwarna
jenis poncau satu sendok, potasium fospat 50 gram, dan bibit cairan tomat 0,5
ons,” sebutnya.
Jadi saus dan sambal ini, lanjut dia, tidak pakai cabai atau
tomat sama sekali. Tapi pakai esens rasa tomat dan cairan kimia ekstrak cabai. Cara
pembuatan saus dan sambal tersebut yakni dengan mencampur semua bahan dalam
satu drum kemudian dilaruti air panas sebanyak 30 liter. Kemudian setelah itu
diaduk.
“Setelah jadi, saus atau sambal tersebut kemudian dikemas
dalam bungkus plastik yang sudah diberikan label dan cap serta ada tulisan
bahan komposisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya,” katanya.
Dia menjelaskan, saus dan sambal itu dipasarkan ke pasar-pasar
tradisional di Kota Bandung dan di seluruh Jawa Barat. Pabrik ini sudah
beroperasi selama 14 tahun. Dalam sehari, pabrik rumahan tersebut bisa membuat
sambal dan saus palsu hingga 200 ton dengan keuntungan mencapai Rp 100 juta per
harinya.
POLISI memeriksa bahan baku saat melakukan penggerebekan
pabrik saus sambal di Jln. Cicukang, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung
Kulon, Kota Bandung, Senin (26/1/2015). Sumber:
http://www.pikiran-rakyat.com/node/313681
POLISI memeriksa bahan baku saat melakukan penggerebekan
pabrik saus sambal di Jln. Cicukang, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung
Kulon, Kota Bandung, Senin (26/1/2015). Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/313681
Berita lainnya dapat dibaca di sini dan di sini.
Mengerikan, bukan? Saus semacam inilah yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat bawah karena harganya murah. Para pedagang kaki lima
yang menjual bakso, mie ayam, cuanki, capcai, mie goreng, dan lain-lain adalah
konsumen utama saus tomat dan sambal yang berbahaya itu. Di pasar-pasar
tradisionil mudah ditemukan kedai yang menjual saus dan sambal isi ulang dalam
kemasan plastik berkapasitas 1 kg. Pedagang kaki lima yang membelinya lalu
memindahkannya ke dalam botol. Warnanya yang merah meriah menggoda konsumen
untuk mencampurkannya ke dalam bakso atau mie ayam.
Kemasan saus di dalam plastik. Sumber: http://news.liputan6.com/read/2167776/pemilik-pabrik-saus-berbahan-kimia-di-bandung-jadi-tersangka
Kemasan saus di dalam plastik. Sumber: http://news.liputan6.com/read/2167776/pemilik-pabrik-saus-berbahan-kimia-di-bandung-jadi-tersangka
Dikonsumsi satu kali atau dua kali mungkin tidak terlihat
efeknya, tetapi jika dikonsumsi dalam frekuensi yang sering dan dalam waktu
yang lama, maka efeknya tentu sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satu penyakit
yang mungkin timbul dari konsumsi zat kimia berbahaya adalah kanker.
Saos-TomatSejak dulu saya selalu menghindari memakai saus
tomat dan sambal dari pedagang bakso atau mie ayam kaki lima. Saya tidak
percaya itu saus tomat asli atau sambal asli. Sudah lama saya tahu bahwa bahan
baku utamanya adalah tepung singkong/tapioka. Mungkin saja ada pabrik yang
menggunakan tomat dan cabai beneran, tetapi proporsinya tentu sangat kecil. Rasa
tomat dan rasa pedas lebih banyak diperoleh dari penggunaan essens (perasa
buatan). Tapi ini masih mendingan daripada pabrik di atas yang sama sekali
tidak menggunakan tomat dan sambal, semuanya dalam bentuk ekstrak dan essens, sudah
itu lalu ditambah lagi dengan bahan kimia berbahaya.
Kalau saya membeli bakso atau mie ayam dari pedagang kaki
lima, biasanya saus dan sambalnya tidak saya pakai. Jika saya membelinya untuk
dibawa pulang, maka setiba di rumah saya memakai saus tomat dan sambal botol
dari merek yang sudah dikenal di pasaran.
Pengusaha yang memproduksi saus tomat dan sambal palsu
mungkin hanya memikirkan untung besar saja, mereka tidak memikirkan (atau tidak
peduli) bahaya penggunaan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Di sisi lain
masyarakat kita tidak aware dengan dampak buruk makanan yang mengandung zat
kimia berbahaya. Mereka hanya mementingkan harga murah semata. Sudah saatnya
masyarakat kita diedukasi untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan tidak
mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan