TAK sedikit kita jumpai ada orang yang menyatakan : “Yang
haram saja susah terlebih yang halal. ” Pernyataan ini begitu menyesatkan. Satu
ungkapan yang menggambarkan rendahnya keadaan keimanan serta kepercayaan mereka
pada rahmat serta rezeki Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT). Walau sebenarnya
terang, jumlah makanan yang halal itu semakin banyak dibanding dengan yang
haram.
Ajaran Islam memerintahkan pada pemeluknya untuk pilih
makanan yang halal dan menjauhi makanan yang haram. Oleh karenanya, al-Qur’an
serta Sunnah sudah mengambil keputusan halal atau haram pada suatu hal makanan.
Jadi, sudah semestinya umat Islam peka pada status halal suatu hal yang bakal
dikonsumsinya.
Sangat banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan serta
menyarankan umat manusia supaya konsumsi makanan atau minuman yang halal, seperti
dijelaskan dalam Surat Abasa 80 ayat 24 :
فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَـٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦۤ (٢٤)
”Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya. ” QS : Abasa
80 : 24
Allah Subhanahu Wata’ala juga berfirman,
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا�' مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ
حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُوا�' خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ
عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ (١٦٨)
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang ada di bumi…” (Al-Baqarah 2 : 168).
Sesudah tahu kalau yang dihalalkan Allah Subhanahu Wata’ala
yaitu semuanya yang baik serta yang diharamkan semua tentu jelek, lalu terlebih
sebagai rintangan untuk hindari yang haram serta cuma mengambil yang halal saja?
Tetapi, untuk customer Muslim dalam hal pilih mana tempat
tinggal makan yang menghidangkan makanan yang kehalalannya terjamin di
Indonesia memanglah agak repot, mengingat jenis tempat tinggal makan yang ada
begitu banyak serta beragam mulai dari warung Tegal, warung Sunda, warung tenda,
restoran kecil, restoran besar, restoran fast food, serta masih banyak lagi.
jajan%2Bhalal%2Bbangkok
Walau sekian, terdapat banyak panduan atau langkah yang bisa
jadikan pegangan yakni :
1. Dikala kita bakal
makan diluar tempat tinggal kita, yakinkan tempat makan, restoran atau tempat
tinggal makan yang bakal kita datangi itu
dikelola oleh seseorang Muslim.
2. Hindari tempat
makan yang menghidangkan masakan yang dengan cara terang diragukan kehalalannya,
seperti product babi serta minuman keras. Biasanya ada yang dengan cara selalu
jelas mengatakan menu babinya, seperti ‘sate babi’ serta ‘babi panggang’ dengan
tulisan yang pasti serta gampang di baca. Ada
juga yang masihlah malu-malu menyebutnya dengan beragam kode seperti B1 (anjing)
dan B2 (babi).
3. Hindari juga makan dirumah makan yang menghidangkan
masakan halal bercampur dengan masakan haram. Sebab, ada pula tempat tinggal
makan yang memakai peralatan yang sama untuk memasak makanan yang halal serta
yang haram.
4. Bila ingin lebih waspada lagi, yakinkan tempat tinggal
makan yang telah memperoleh sertifikasi halal dengan memperhatikan ada tidaknya
logo Halal MUI yang berwarna hijau, atau logo halal Malaysia, dan nomor
registernya. Sebab, tempat tinggal makan itu telah tak perlu diragukan lagi
kehalalan makanan serta minuman yang dihidangkannya.
5. Tak ada kelirunya ajukan pertanyaan dengan cara sopan
serta baik untuk meyakinkan kalau tempat tinggal makan yang kita datangi tak
menghidangkan masakan yang diragukan kehalalannya. Sebagai contoh, kita bisa
ajukan pertanyaan “apakah dalam pembuatan masakan ditempat makan ini memakai
ang ciu? ”, bila jawabannya “ya” jadi kita katakan “terima kasih, maaf saya
tidak jadi makan ditempat ini, ” lantas kita meninggalkan restoran itu.
6. Bila tengah diluar negeri, yakinkan kalau restoran yang
kita tentukan itu dikelola oleh Muslim. Atau kita pergi mencari warung kebab, serta
restoran India atau Pakistan yang
jual makanan halal. Diluar itu, dapat pula kita ke supermarket yang ada
beberapa rak spesial jual makanan berlabel halal.
7. Diluar itu, bila kita akan beli satu product cermati merk
dagang serta perusahaan pembuat (pabrik) yang terdaftar di paket product. Umumnya
terdapat banyak perusahaan yang telah memperoleh sertifikat halal, namun pada
paket produk terakhir logo halalnya belum tercantum. Perusahaan yang telah
bersertifikat halal dapat ditelusuri di situs www. halalguide. informasi.
8. Saat membeli satu produk, yang utama untuk di perhatikan
juga yakni adakah yang disebut product turunan hewan yang butuh diwaspadai, umumnya
memakai beberapa arti tertentu.
9. Bila kita ingin sedikit repot, jadi tambah baik membawa
bekal makanan atau minuman dari rumah yang dimasak sendiri oleh kita. Ini jelas
lebih aman. *
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Label halal MUI bg ku adalah
setandar halal yg bagus.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan