Jakarta - Politikus Gerindra RM Syafii ramai diperbincangkan
karena doanya di sidang tahunan MPR, Selasa (16/8). Dalam keterangan Fraksi
Gerindra, usai membacakan doa, dia mendapat 600 SMS ke HP-nya. Banyak SMS itu
yang bahkan memuji isi doanya.
"Sebagai warga negara dan wakil rakyat, saya merasa
bahwa banyak sekali persoalan di republik ini. Saya merasa kejahatan saat ini
seperti terorganisir, dan yang dapat menyelamatkan bangsa ini hanya Tuhan Yang
Maha Esa. Karena itu lah saya memohon kepada Tuhan. Berhubung saya membacakan
doa di sidang istimewa, otomatis isi doanya lebih banyak tentang harapan negara
ke depan," kata politisi Gerindra yang akrab disapa Romo, Kamis (18/8/2016).
Romo mengaku tak ambil pusing dengan apa yang dia sampaikan
dalam doanya. Ada juga yang membully dia.
"Ada yang menyerang dan mengumpat saya di sosmed dan
saya tidak hirau. Apalagi yang membully saya jumlahnya sangat sedikit bila
dibandingkan dengan mereka yang mendukung dan mengapresiasi saya. Bahkan usai
baca doa ada beberapa menteri yang mengapresiasi saya. Saya tidak mau menyikapi
pro kontra ini lebih lanjut, yang jelas apa yang saya sampaikan adalah bahasa
jujur dan harapan banyak orang. Semua yang saya sampaikan untuk kebaikan Bangsa
ini," tandasnya.
Berikut isi doa yang disampaikan Romo:
Assalammualaikum wr wb
Hadirin yang berbahagia sejenak mari kita sucikan hati kita
tundukkan kepala kita memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa agar kita
tetap berada dalam Ridhonya.
Audzubillahiminasyaitonirojim
Bismillahirohmanirohim
washolatu wassalamu'ala asrafil anbiyai wal mursalin, sayyidina
muhammadin wa'ala alihi waaskhabihi rasulillahi ajma'in.
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim kami bersyukur kepadamu karena
hari ini masih bisa melaksanakan masa persidangan pertama dalam masa
persidangan tahun 2016 – 2017 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Allah Yang Maha Agung Bimbinglah kami agar dalam
melaksanakan tugas-tugas Kenegaraan ini kami bisa merasakan bahwa inilah
pengabdian kami kepadaMu dan pengabdian kami kepada Bangsa ini dan Negara
Indonesia Ya Rahman.
Tujuh dasawarsa yang lalu Engkau merdekakan Bangsa Ini dari
penjajahan Bangsa Lain, Engkau merdekakan kami dengan dasar-dasar yang sangat
kuat. Kami punya tujuan untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban Dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Wahai Allah, Engkau juga memberikan landasan yang kuat untuk
Negara ini Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum bagi kami, Undang –
Undang Dasar 45 sebagai konstitusi yang mengatur tatanan kehidupan kenegaraan
dan Berbangsa, NKRI menjadi wadah tempat tinggal kami hari ini dan tempat kami
akan Kau panggil kelak, Bhineka Tunggal Ika dan dalam sejarahnya berhasil
mempersatukan kami.
Wahai Allah.. Engkau juga telah menganugerahkan kekayaan
luar biasa kepada kami. Bumi kami sangat kaya, Wahai Allah itu anugerahMu, Gunung
kami sangat kaya itu anugerahMu, hutan kami sangat kaya itu karuniaMu, laut
kami sangat kaya Allah itu adalah kasih sayangMu kepada kami.
Ya Rahman Ya Rahim, selayaknya dengan itu semua kami
memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang makmur, yang Gemah Ripah loh jinawi
toto tentrem kerto raharjo, baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Tapi Allah
hampir 71 Tahun kami merdeka kami belum merasakan itu ya Rabbal Aalamin. Lihatlah
peta pola kehidupan politik kami seakan berada di dalam bayang – bayang
kekuatan bangsa lain.
Ya Rahman lihatlah kehiddupan hukum kami betapa hukum kami
seperti mata pisau yang hanya tajam kebawah tapi tumpul ke atas sehingga
mengusik rasa keadilan bagi bangsa ini Ya Rabbal Alamin.
Wahai Allah, memang semua penjara over capacity, tapi kami
tidak melihat ada upaya mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti
diorganisir. Wahai Allah kami tahu pesan dari sahabat NabiMu, bahwa kejahatan-kejahatan
ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat, tapi karena orang-orang yang
baik belum bersatu wahai Allah atau belum mendapat kesempatan di negeri ini
untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan ini
yaa Rabbal Aalamin.
Lihat lah kehidupan ekonomi kami. Bung Karno sangat khawatir
bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri, tapi hari ini sepertinya
kami kehilangan kekuatan untuk menstop itu di saat terjadi. Lihatlah Allah bumi
kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami.
Ya Rabbal Alamin, kehidupan sosial budaya sepertinya kami
kehilangan jati diri bangsa ini Ya Rahman, yang santun, yang saling percaya.
Yaa Rabbal Aalamin kami juga belum tau bagai mana kekuatan
pertahanan keamanan Bangsa ini kalau suatu ketika ada bangsa lain akan
menyerang bangsa kami Ya Rahman Ya Rahim. Tapi kami masih percaya kepadaMu
bahwa ketika kami masih mau menadahkan tangan kepadaMu, itu berarti kami masih
mengakui Engkau adalah Tuhan kami, Engkau adalah Allah Yang Maha Kuasa.
Jauhkan kami ya Allah dari pemimpin yang khianat, yang hanya
memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, yang kekuasaannya bukan
untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, dan seakan-akan arogansi kekuatan
berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat. Dimana-mana rakyat digusur tanpa tahu
kamana mereka harus pergi, dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah. Di
Negeri yang kaya ini, rakyat ini out sourching wahai Allah, tidak ada jaminan
kehidupan mereka aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.
Hari ini di Kota Medan di Sumatera Utara 5000 KK rakyat
Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat Negara Yaa Rabbal Aalamin.
Allah lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa,
mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah. Allah
kalau ada mereka yang ingin bertaubat terimalah taubat mereka ya Allah, tapi
kalau mereka tidak bertaubat atas kesalahan yang mereka perbuat, gantikan dia
dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini.
Allahummaj'al jam'ana Ya Allah hadza jam'an marhuma, Wa
tafarruqana min ba'dihi tafarruqaan ma'shuma. Robbana atina fiddunya hasanah
wafil akhiroti hasanah waqina'ajabanar washollolahi wassalam alahi walham
dulillahi rabbal alamin.
Wassalammualaikum wr wb.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan