JAKARTA - Tujuh partai politik PDIP, Gerindra, PKS, Demokrat,
PAN, PKB, PPP bersepakat untuk berkoalisi di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Koalisi 7 partai ini untuk menghadapi koalisi 3 partai
Golkar, NasDem dan Hanura yang mengusung calon melawan bakal calon petahana
Basuki T Purnama (Ahok).
Namun sampai hari ini koalisi 7 partai belum mendeklarasikan
siapa pasangan calon gubernur wakil gubernur yang akan diusung.
Meskipun beredar rumor Risma-Sandiaga Uno yang kemungkinan
diusung untuk melawan Ahok, kubu kandidat calon Gubernur Yusril Ihza Mahendra
menyebut kans Yusril untuk diusung koalisi 7 parpol masih kuat.
Dalam siaran pers yang disampaikan oleh Yudi Syamhudi Suyuti
(Koordinator Perjuangan
Kekuatan Rakyat), niat bulat Yusril untuk bertarung dalam
Pilgub DKI Jakarta tahun depan tersebut dibulatkan dengan kesiapannya untuk
melepas jabatannya sebagai Ketum PBB.
“Yusril Ihza Mahendra berkomitmen untuk melepas Kartu Tanda
Anggota (KTA) Partai Bulan Bintang (PBB), sekaligus mundur dari jabatan Ketua
Umum,” kata Yudi dalam rilis yang diterima Redaksikota, Minggu (7/8/2016).
Rencana mundurnya Yusril dari jabatan orang nomor satu di
Partai Bulan Bintang tersebut sebagai bentuk kesiapannya untuk menjadi kader
dari koalisi besar.
“Hal ini adalah bentuk kesiapan Yusril menjadi kader koalisi
besar,” sambungnya.
Ditambahkannya lagi, sosok Yusril akan mampu memberikan
komitmen besar sebagai kader koalisi besar dan lebih berpihak kepada rakyat.
“Komitmen yang paling mendasar adalah bagaimana membangun
konsolidasi partai koalisi untuk bekerja dan mencapai tujuan bersama. Yaitu
memenangkan pertarungan dan berpihak pada rakyat dengan koalisi besar sebagai
organisasi perjuangan,” jelasnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan