Izrah menulis :
Hukum asalnya yg berlaku pada sholat sunnah berlaku pula
pada sholat wajib, barang siapa yg membeda bedakan maka harus menyebutkan
dalilnya
Contoh nya : yg membatalkan sholat wajib itu juga yg bisa
membatalkan sholat sunnah
Komentarku ( Mahrus ali ) :
realitanya Rasul salat wajib langsung di tanah, kalao salat
sunat kdg di tanah , kadang di tikar atau kendaraan .
406
- حَدِيْثُ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يُصَلِّي فِي
السَّفَرِ عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ
تَوَجَّهَتْ بِهِ، يُوْمِئُ إِيْمَاءَ، صَلاَةَ اللَّيْلِ إِلاَّ الْفَرَائِضَ، وَيُوْتِرُ
عَلَى رَاحِلَتِهِ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 14 كِتَابُ اْلوِتْرِ : 6
بَابُ اْلِوتْرِ فِي السَّفَرِ
406. Ibnu Umar ra
menuturkan: “Nabi saw pernah shalat malam dan shalat witir di atas kendaraanya
dan beliau saw menghadap ke mana saja seiring dengan perjalanan kendaraannya
dan beliau saw memberi isyarat dengan kepalanya ketika ruku’ dan sujud. Tetapi,
beliau saw tidak pernah melakukan shalat fardhu di atas kendaraannya.” (Bukhari,
14, kitab Witir, 6, bab shalat witir ketika bepergian).
Allu`lu` wal marjan 201/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat di kitab karyanya :
Misyaktul mashobih 299/1 – 1340.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mengapa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tdk salat wajib di kendaraan , tp beliau
turun untuk melakukan salat wajib di tanah. ¿ jwb ini dulu.
Realita inilah yg
bedakan antara salat sunat dan wajib.
فتح الباري لابن رجب - (ج 3 / ص 150)
الْمُرَادُ مِنْ هَذَا اْلحَدِيْثِ هَاهُنَا : أَنَّ
النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - لَمْ يَكُنْ يُصَلِّي اْلمَكْتُوْبَةَ إِلاَّ
عَلَى اْلأَرْضِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ ، فَأَمَّا صَلاَةُ الْفَرِيْضَةِ عَلَى
اْلأَرْضِ فَوَاجِبٌ لاَ يَسْقُطُ إِلاَّ فِي صَلاَةِ شِدَّةِ اْلخَوْفِ ، كما قال
تعالى: { فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالاً أَوْ رُكْبَاناً } [البقرة :239] .
Ibnu Rajab berkata dalam kitab Fathul bari 150/3 sbb:
Maksud hadis tsb ( hadis Nabi turun dari kendaraan ketika
menjalankan salat wajib ) adalah sesungguhnya Nabi SAW tidak akan menjalankan
salat wajib kecuali di tanah dengan menghadap kiblat. Untuk menjalankan salat
fardhu di atas tanah ( langsung bukan di sajadah atau keramik ) adalah wajib
kecuali dalam salat waktu peperangan atau keadaan yang menakutkan sebagaimana
firman Allah taala sbb:
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah
sambil berjalan atau berkendaraan
فَقَدْ نَقَلَ ابْنُ حَزْمٍ فِي الْمُحَلَّى عَنْ عَطَاءِ
بْنِ أَبِي رَبَاحٍ : أَنَّهُ لاَ يَجُوزُ الصَّلاَةُ فِي مَسْجِدٍ إلاَّ عَلَى
اْلأَرْضِ
Sungguh Ibnu Hazem ( lahir 353 , wafat 456 H ) dalam kitab
Al Muhalla telah mengutip pernyataan Atho` bin Abu Robah haram melakukan salat
di masjid kecuali diatas tanah
Sy ulangi : Mengapa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam tdk salat wajib di kendaraan ,
tp beliau turun untuk melakukan salat wajib di tanah. ¿ jwb ini dulu.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan