pos-metro.com - Saat ini ada upaya untuk menciptakan opini
secara terus menerus bahwa calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
tidak menistakan agama.
Demikian dikatakan mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi (09/11).
“Kita masih menunggu hasil finalnya. Hasil finalnya tersebut bergantung siapa
yang dimintai pendapat dan fatwanya oleh pihak kepolisian. Semoga akan selaras
dengan keputusan MUI,” papar Kiai Hasyim.
Kiai Hasyim menegaskan, fenomena demonstrasi 4 Nopember 2016
secara lahiriah dipimpin oleh beberapa tokoh agama yang merasa terpanggil untuk
membela kesucian kitabnya. Namun jumlah yang hadir membuktikan adanya kekuatan (energi
spriritual) yang dahsyat dari pengaruh Al-Quran tersebut.
“Hal ini dapat dibuktikan para pemimpin yang melakukan demo
atau mengumpulkan massa ,
tanpa dorongan spiritualisme tersebut tidak mungkin dapat menggerakan umat yang
berjumlah jutaan. Mereka berjalan dengan damai, tertib dan siap untuk berkorban.
Sehingga sesungguhnya tidak perlu dicari dalangnya, provokator atau siapa yang
membayar,” kata Kiai Hasyim
Menurut Kiai Hasyim, provokator dan penyandang dana bayaran
setingkat apapun tidak akan mampu menggalang kekuatan seperti demonstrasi 4
November. Yang ada, pihak yang ‘menempel’ gelombang besar untuk kepentingannya,
bukan kemampuan menciptakan gelombang itu sendiri.
Kata Kiai Hasyim, kedahsyatan energi Al Quran tersebut hanya
bisa dimengerti, dirasakan dan diperjuangkan oleh orang yang memang mengimani
Al Quran. Tentu sangat sulit untuk diterangkan kepada mereka yang tidak percaya
kepada Al Quran, berpikiran atheis, sekuler dan liberal.
“Karena mereka jangan lagi memahami energi Al Quran, menerima
Al Quran pun belum tentu bisa. Sehingga perdebatan antara keimanan kepada Al
Quran dan ketidak percayaan kepada Al Quran hanya akan melahirkan advokasi
bertele-tele dan berbagai macam rekayasa,” papar Kiai Hasyim. [intelijen]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan