+62 813-5150-9434 mengirim
MASYA ALLAH, MERINDING BACANYA!
(Bela Islam 3)Syech Palestine berharap, yang dimaksud oleh
Rasulullah itu adalah Indonesia
Muslimin Indonesia
sempat dijadikan perbincangan hangat di Palestina sebagai kaum pembebas Bumi
para Nabi dari penjajahan kaum kuffar.
Ternyata hal tersebut pernah diutarakan oleh ‘Ulama Rabbani
Palestina dan salah seorang Pemimpin Al-Qaeda Iraq , bahkan disebutkan bahwa
bangsa timur ini akan mengawal tongkat kepemimpinan Imam Mahdi.
Berikut kisah pertama yang mendukung kabar indah tersebut, sebagaimana
pernyatakan Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama
Palestina dan dituliskan oleh Ustadz Salim A. Fillah yang terus beredar pada
media sosial hingga Jum’at (5/12/2014).
Suatu saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat
Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami
katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan
Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu.
Bagaimana pendapat Anda?”
Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya”, ujarnya lembut.
“Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang
dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu
Dia muliakan mereka dengan agama & kejayaan itu.”
“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa
‘Arab.
Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa
penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu
beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu
dari mereka.”
“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia . Dari
arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama
Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan
banyak ‘Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”
“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah
cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya
Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”
“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada
bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun
di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”
“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan
amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta
khususnya Muhammad Al Fatih.”
“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah
cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa
lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”
Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan
matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel , dia arahkan wajahnya pada
kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa
kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya
sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran
agamanya ini.”
“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan
akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu
para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan
pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini
kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai
Merauke”, ujar beliau terkekeh.
“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah
itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah
menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”
“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami,
para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar
menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga
kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaaLlah.”
Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di
Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami.
Kisah tersebut juga serupa dengan firasat Syaikh Al-Mujahid
Abu Mushab Az-Zarqowiy, Pemimpin Al-Qaeda Iraq saat invasi Amerika Serikat atas
nama penggulingan Saddam Husein, sebagaimana diutarakan Ustadz Mas’ud Akrom
Syahid pada Kamis (4/12).
Dalam sebuah pesannya kepada bawahannya sebelum beliau
Syahid ( insyaallah ) dikatakan,
“Perhatikan bangsa timur, mereka akan dipilih oleh Allah
Jala Jalaluh untuk mengawal tongkat kepemimpinan Al-Mahdi, dan saya menganggap
mereka adalah Muslimin Melayu Indonesia .”
Wallahu a’lam bish shawab.
Maka ikhwah fiillah, dengan kedua pernyataan tersebut di
atas, marilah kita bersatu! Kencangkanlah ikat pinggang, teguhkanlah pendirian,
tentukanlah peran apa yang akan kita ambil demi terciptanya mimpi besar itu. Siapkan
diri, keluarga dan masyarakat kita untuk bersama-sama membangun harapan mulia
itu.
Semoga kita -Muslimin Indonesia- menjadi bagian dari puzzle-puzzle
pemenangan Islam 2020, sebagaimana dicanangkan dalam agenda perjuangan berbagai
ormas Islam dan harakah di Indonesia
(baca: 2020 Indonesia Berperadaban Madinah, Hidayatullah, edisi khusus milad 2008).
Di lain pihak, prediksi terjadinya momentum kebangkitan
Islam ini juga diakui oleh sejumlah agen intelijen di berbagai negara di dunia.
Hasil analisa mereka yang kuat mengatakan, “akan tiba kehidupan religius
berlandaskan syariat Islam secara total pada tahun 2020.”
Perkara ini telah diketahui dari hasil analisis intelijen di
15 negara yang tergabung dalam National Intelligence Council (NIC) yang
bermarkas di Kantor Central Intelligence Agency (CIA) di Langley Virginia
Amerika Serikat (AS).
Pada laporannya yang berjudul “Mapping the Global Future”, Direktur
NIC, Robert Hutchings mengungkapkan kondisi masa depan dunia. Dia menyebutkan, “pada
tahun 2020 akan bangkit kembali Kekhalifahan Islam (Islamic Caliphate) baru
yakni sebuah pemerintahan Islam yang mampu memberi tantangan pada norma-norma
dan nilai-nilai Barat.” (Harian USA Today, edisi 13 Februari 2005/HU dan Kompas,
16/2/2005).
Jadi, masih ada waktu bagi kita untuk turut andil dalam
gerak menuju peradaban Madinah Indonesia 2020. Ikhwah sudah siap? Bismillah.
dan sekarang baru tersadar ternyata 2016 ini AllAh satukan
Ummat Islam dengan sebab Penghinaan orang kafir terhadap Islam sehingga semua
kalanga organisasi maupun kelompok islam bersatu dan bayangkan itu semua hanya
dengan satu Komando .
dan akan ada aksi bela islam 3 . jika memang ini takdir
ALLAh untuk Indonesia menjadi tonggak berdirinya negara ISLAM SELANJUTNYA maka
kita juga harus bersiap menyambut Kehadiran Imam Mahdi sebagaimana yang
dijanjikan Rasulullah dan itu pasti terjadi.
kITA ADALAH ISLAM YANG BERSAUDARA DAN RAHMATAN LIL AALAMIIN
KITA ADALAH UMMAT AKHIR ZAMAN YANG CINTA ALLAH ,CINTA
RASULULLAH ,CINTA KITABULLAH ,CINTA ULAMA' ,CINTA TANAH AIR
DAN
DEMI MENEGAKAN PERINTAH ALLAH
DEMI MENGIKUTI TELADAN DAN PANUTAN KITA RASULULLAH
DAN MENJAGA PERSATUAN UMMAT ISLAM MAUPUN KESATUAN NEGARA INDONESIA
PASTI TIDAK RELA JIKA ADA
PENGHINA AGAMA YANG BEBAS BERKELIARAN TANPA ADA KEADILAN DI NEGERI INI
MAKA KITA SEBAGAI MUSLIM YANG TAAT ALLAH DAN RASULNYA TERUS
IKUTI INSTRUKSI MAJELIS ULAMA INDONESIA
DENGAN BERJALAN SESUAI ARAHAN DAN KOMANDO DAN TIDAK MUDAH
TERPECAH BELAH
*DAN JUGA HATI HATI PENGALIHAN ISU YANG MENGATASNAMAKAN
ISLAM DENGAN BERDALIH JIHAD TANPA KOMANDO ULAMA'(ALIAS SEMAUNYA SENDIRI)
RASULULLAH TELAH TIADA SEDANGKAN ULIL AMRI KITA SAAT INI
SEPERTI INI MAKA TIDAK ADA PEGANGAN KUAT YANG LAIN KECUALI MENGIKUTI ULAMA' AGAR
KITA SELAMAT DUNIA AKHIRAT
SALAM AKSI BELA ISLAM 111 , TANGGAL AKAN DIUPDATE SETELAH
RESMI ADA
KOMANDO ULAMA'
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan