+
Belakangan santer berhembus isyu ajakan untuk melakukan
money rush, atau menarik uang dari bank yang dilakukan banyak orang dalam waktu
hampir bersamaan.
+
Saya akan coba bahas sedikit teori sistem keuangan dunia, yang
ini juga terjadi di indonesia .
Tulisan ini beresiko mengubah sikap anda, atau malah membuat
anda semakin yakin.
++
Begini....
Dalam international monetery system, ada sebuah rumus
sederhana yang diberi nama Fractional Reserve.
Rumusnya begini :
9 : 1
9 sebagai kelebihan cadangan. Dan 1 bagian sebagai cadangan
wajib!
+
Jadi setiap uang tunai yang disetorkan nasabah, bank akan
membaginya menjadi dua bagian sesuai rumus Fractional Reserve.
+
Kita buat study kasus saja ya biar mudah dipahami.
Misalkan ada seorang wanita bernama bunga. Dia membawa uang
tunai 100 juta.
+
Sesuai rumus fractional reserve, uang bunga akan dibagi
menjadi dua bagian.
90% diambil sebagai kelebihan cadangan. Maka uang bunga yang
dijadikan kelebihan cadangan adalah : 90.000.000
Sementara cadangan wajib adalah 10.000.000.
+
Cadangan wajib adalah uang yang harus tersedia, buat jaga-jaga
kalau nasabah mengambil uangnya.
Karena itu, uang 10 juta milik bunga akan ditaruh di atm
atau brangkas bank.
+
Sementara kelebihan cadangannya, yang 90 juta itu tidak
ditaruh brangkas atau atm.
Tahu kemana larinya?
Yes..., untuk disalurkan kepada orang-orang yang suka
ngutang bank.
Namanya aja kelebihan cadangan, ya dipinjam-pinjamkan dong
hehehe.
+
Aslinya ada yang serem banget sih soal fractional reserve. Sebab
rumus ini bisa menghasilkan keuntungan dari udara kosong. Bisa melipat gandakan
uang dengan jumlah lebih besar dibanding metodenya Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
++
Tapi saya hanya akan fokus saja soal rumus 9:1 tadi saja.
Yang intinya, anda bisa pahami bahwa rumus iru berlaku untuk
semua uang tunai yang ditabung di bank.
+
Artinya, di mesin-mesin atm dan brangkas bank, isinya hanya 10%
dari seluruh uang tunai yang ditabung nasabah.
Sementara yang 90% berada di tangan para tukang hutang.
++
Simpel sekali membacanya.
Kalau semua nasabah mengambil 10% saja dari nilai tabungan
mereka, maka perbankan sudah pasti akan kolaps. Mereka kehabisan stok uang
tunai dan kehilangan liquiditasnya.
Sebab mereka memang cuma nyimpan 10% saja dari nilai
tabungan nasabah.
+
Hal ini terjadi pada tahun 1998. Dalam kondisi chaos, masyarakat
beramai-ramai melakukan rush. Dan terbukti, indonesia krisis.
Tahun 2008 nyaris terulang. Kalau saja pemerintah tidak
memberikan bail out kepada bank century, maka rush akan terjadi lagi.
+
Memang sih banyak yang bilang century hanya bank kecil. Jadi
mustahil menyebabkan krisis yang sistemik.
Tapi perlu diingat, bahwa sekarang arus informasi lebih
cepat dibanding kereta cepat
Century memang bank kecil. Tapi isyu bank kolaps akan
membuat orang takut. Kalau takut, maka mereka akan melakukan rush.
Kalau terjadi rush, ambruklah sistem moneter kita!
+
Jadi, terlepas uang triliunan bail out century dikorup atau
enggak, menurut saya mengeluarkan uang sebanyak itu malah lebih murah dibanding
akibat kalau terjadi rush.
++
Nah..., kalau sekarang ramai ajakan rush dan mengosonkan
rekening bagi umat islam, maka akibatnya sudah bisa dibaca.
Jangankan mengosongkan rekening, semua umat islam menarik 10%
saja tabungannya, maka bank sudah pasti akan kolaps.
+
Jadi gerakan money rush itu jelas menakutkan bagi penguasa. Lebih
ngeri dibanding gerakan stop membayar pajak.
Jadi cuma orang enggak paham dunia moneter saja yang bilang
enggak takut.
+
Ingat, di brangkas bank hanya ada 10% dari uang anda. Sisanya
hanya berisi angin dan kesan seolah semuanya baik-baik saja.
Jadi pahami semua konsekuensinya, sebelum berkata ya atau
tidak untuk gerakan #moneyRush 25/11
++
Terus enaknya ikut tarik uang enggak nih?
Terserah saja. Yang pasti perbankan dan penguasa tidak akan
senang!
* just info
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan