Zhong Wan Xie alias Ahok mau hapuskan kolom agama di KTP
Zhong mengatakan ayat suci Al-Qur’an ada dibawah ayat
konstitusi
Zhong menggusur dua masjid di TIM (Taman Ismail Marzuki) dan
Jatinegara.
Zhong berusaha merubah pakaian seragam sekolah muslim/ah
pada hari Jum’at dari baju muslim menjadi pakaian adat.
Zhong menginginkan untuk merubah jam sekolah menjadi jam 9
pagi yang nantinya akan menyebabkan anak-anak umat Islam tidak lagi bangun
shubuh.
Zhong mengurangi bantuan terhadap majelis taklim dari 900
majelis taklim menjadi 80 majelis taklim. Mungkin karena masih berusaha tidak
mau terlalu kentara niat jahatnya, masih ia sisakan sedikit Majelis Ta’lim yang
mendapat dana dari Pemprov DKI.
Zhong mengurangi kuota untuk bantuan pembangunan masjid dari
1.000 Masjid selama 1 tahun menjadi 300 masjid selama 1 tahun.
Zhong menghapuskan bantuan untuk madrasah dan sekolah Islam.
Menghentikan bantuan makan untuk jamaah haji DKI Jakarta di
tahun 2014.
Mendukung pembangunan Gereja yang tidak sesuai dengan peruntukan.
Menempati posisi-posisi ketua lembaga-lembaga keislaman di
bawah Pemda DKI Jakarta.
Banyak kemaksiatan dan kemunkaran yang dilakukan Ahok salah
satunya akan melokalisasi tempat prostitusi/pelacuran.
Penghinaan Ahok terhadap ormas Islam yang menuntut penutupan
semua tempat pelacuran dengan menyebutnya sebagai ormas munafik.
Tidak bisa mengayomi dan turun ke warga DKI Jakarta dalam
kegiatan-kegiatan keagamaan.
Penyalahgunaan jabatan untuk misi Kristenisasi dengan kedok
lelang jabatan sehingga lurah-lurah non Islam menjadi lurah di tengah warga
yang mayoritas beragama Islam. Ia juga sudah melelang jabatan Kepala Sekolah
Negeri se DKI, saat ini di Jakarta Barat saat saja 80% kepala sekolah negeri
beragama Kristen.
Arogansi Ahok terhadap PNS dari jajaran pemda DKI Jakarta
hingga tingkat kelurahan, bahkan pernah memarahi mereka dengan menyebutnya
sebagai “binatang”.
Penghinaan Ahok terhadap para anggota DPRD DKI Jakarta
dengan menyebut mereka sebagai pemeras dan tukang palak serta suka memperbudak
Pemda sebagaimana dilansir oleh berbagai media cetak dan elektronik.
Penghinaan Ahok terhadap rakyat dan pejabat di Jakarta
dengan mengatakan “Bajingan di Jakarta mulai dari rakyat jelata hingga pejabat”
yang dimuat Tribunnews dot com, Kamis, 4 September 2014.
Tidak legitimate karena Ahok bukan pilihan mayoritas warga
DKI Jakarta. Terpilihnya Ahok hanya karena satu paket dengan Jokowi yang
memiliki pencitraan dan elektabilitas tinggi. Itu pun yang memilih Jokowi-Ahok
hanya sepertiga warga Jakarta .
Melanggar konstitusi dengan menerbitkan Instruksi Gubernur
No 67 tahun 2014, saat menjabat Plt. Gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi cuti
untuk Pilpres, yang berisi tentang pelarangan penjualan hewan kurban di tempat
umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik
lainnya pada saat hari raya Idul Adha. Dan kembali diulanginya lewat Instruksi
Gubernur Nomor 168 Tahun 2015.
Melanggar kearifan lokal karena penjualan hewan kurban di
tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas
publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha adalah sudah menjadi tradisi umat
Islam Indonesia
sejak ratusan tahun lalu.
Menodai Islam karena keputusan tersebut telah menghina
syariat kurban yang menjadi bagian penting dari syiar Islam.
Penyebab terjadinya kerusuhan Tanah Abang dan insiden DPRD
sebagai akibat dari keputusan kontroversialnya tersebut.
Menghujat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan mengatakan
nabi dipilih cuma karena pintar berdagang dan berteman
Menghujat Surat Al-Maidah dengan mengatakan ayat tersebut
sudah tidak berlaku lagi, lalu kembali menistakan Al-Qur’an Surat Al-Maidah 51
dalam kunjungannya di Kepulauan Seribu 27/9/2016. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
SECARA RESMI sudah menyatakan Zhong Wan Xie adalah seorang penista agama, penista
Kitab Suci Al-Qur’an dan telah menghina para ulama dan umat Islam.
* Pesan kami kepada umat Islam: WASPADA dan jangan mudah
terkena tipu daya Zhong dan para cecunguknya yang kini gencar menebar selebaran
gelap dan liar di masjid, musholla, majelis ta’lim, madrasah dan berbagai
tempat publik lainnya dengan menyebar propaganda bahwa Zhong membangun masjid, Zhong
meyumbang hewan kurban karena ITU SEMUA BOHONG BESUARRR!
Karena yang membangun Masjid, menyalurkan hewan kurban dan
sebagainya adalah Pemprov DKI, dengan dana 100 persen dana APBD DKI yang nota
bene memang uang rakyat, hak rakyat. Dan hal itu sudah rutin dilakukan sejak
dulu setiap tahun, anggarannya memang sudah dipersiapkan.
Jadi siapapun Gubernurnya, dana bantuan sosial untuk rumah
ibadah, anggaran pemotongan dan penyaluran hewan kurban dan sebagainya memang
sudah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sumber: gubernurmuslim.com/November 15, 2016
(nahimunkar.com)
You might also like
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan