Jumat, Maret 25, 2011

Malaikat menyampaikan bacaan sholawat pada Nabi yang telah wafat?



Di tulis oleh H Mahrus ali



Dalam http://forum.nu.or.id terdapat keterangan  sbb :
oleh vanjava pada Kamis Jun 18, 2009 11:15 pm
ada sebuah Hadits yang di diriwayatkan Al Bazzar dalam Musnad Al Bazzar no 1925 atau Kasyf Al Astar Zawaid Musnad Al Bazzar 1/397 no 845...berikut bunyinya...


حَدََّثَنَا يُوْسُفُ بْنُ مُوْسَى قَالَ نَا عَبْدُ الْمَجِيْدِ بْنُ عَبْدِ اْلعَزِيْزِ بْنِ أَبِي رَوَادٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ السَّائِبِ عَنْ زَاذَانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي عَنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَيَاتِي َخَيْرٌ لَكُمْ تُحَدِّثُوْنَ وَنُحَدَّثُ لَكُمْ وَوَفَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ فَمَا رَأَيْتُ مِنْ خَيْرٍ حَمِدْتُ اللهَ عَلَيْهِ وَمَا رَأَيْتُ مِنْ شَرٍّاسْتَغْفَرْتُ اللهَ لَكُمْ


Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Abi Rawad dari Sufyan dari Abdullah bin Sa’ib dari Zadzan dari Abdullah dari Nabi SAW yang bersabda “Allah SWT memiliki malaikat yang berkeliling menyampaikan kepadaku salam dari umatku” dan Rasulullah SAW kemudian bersabda “Hidupku baik bagi kalian, kalian menyampaikan dariku dan akan ada yang disampaikan dari kalian. Kematianku baik bagi kalian, perbuatan kalian diperlihatkan kepadaku. Jika Aku melihat kebaikan maka Aku memuji Allah SWT dan jika Aku melihat keburukan maka Aku meminta ampun kepada Allah SWT”.

Kedudukan Hadis

Hadis ini adalah hadis yang shahih dan diriwayatkan oleh para perawi shahih sebagaimana yang telah ditegaskan oleh para ulama diantaranya Al Haitsami, Al Hafiz Al Iraqi dan Al Hafiz As Suyuthi.

Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 8/594 no 14250 juga menyebutkan hadis Abdullah bin Mas’ud ini dan berkata

رَوَاهُ اْلبَزَّارُ وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيْحِ

Hadis riwayat Al Bazzar dan para perawinya adalah perawi shahih.
lakuning urip iku tansah ginayuh kanti sabar..tawakal...welas...asih...sak begjo-begjone wong kang lali isih begjo wongkang eling lan waspodo [1]

Komentarku ( Mahrus ali ):
Hadis tentang malaikat penyampai shalawat  juga di sebut dalam http://www.singalodaya.wordpress.com Dan dalam http://www.islamweb.net/ di katakan sbb :
الْحُكْمُ الْمَبْدَئِيُّ: إِسْنَادُهُ حَسَنٌ رِجَالُهُ ثِقَاتٌ عَدَا مُحَمَّدٍ بْنِ زِيَادٍ الزِّيَادِي وَهُوَ صَدُوْقٌ حَسَنُ الْحَدِيْثِ.
Hukum sementara  , sanadnya  hasan , perawi – perawinya  terpercaya   selain Muhammad bin Ziyad az ziyadi  . Dia selalu berkata berkata benar  dan hadisnya baik .

Al albani menyatakan  sbb :
رَوَاهُ النَّسَائِي وَ أَحْمَدُ بِسَنَدٍ صَحِيْحٍ .
Hadis riwayat Nasai dengan  sanad sahih . [2] Lihat pula di sahih jami`  2174

Komentarku ( Mahrus ali ):

Sekarang kita kaji sanadnya  sbb :

Bercerita kepada kami Abu Muhammad – Abdullah bin Ahmad bin Malik bin Al Harits  albayyi`  dengan membaca di mukanya  ,lalu  berkata : Bercerita kepada kami  Muhammad bin Harun al Hadrami , lalu berkata : Bercerita kepada kami Muhammad bin Ziyad az ziyadi  , lalu berkata : Bercerita kepada kami  Fudhail bin Iyadh  dari Sofyan Ats tsauri  dari Abdullah bin Saib  dari Zadzan dari Abdullah bin Mas`ud  berkata  : Rasulullah SAW  bersabda : ……………………………….

Ada  beberapa kelemahan dalam sanad tsb

زَاذَانُ صَدُوْقٌ يُرْسِلُ فِيْهِ شِيْعِيَّةٌ
Zadzan adalah perawi yang suka memursalkan hadis  dan syi`ah
وَ قَالَ ابْنُ حِبَّانَ فِى " الثِّقَاتِ " : كاَنَ يُخْطِىءُ كَثِيْرًا ، مَاتَ بَعْدَ الْجَمَاجِمِ .
Ibnu Hibban dlm kitab Ats tsiqat berkata :
Muhammad bin Ziyad adalah perawi yang suka berkata benar dan sering keliru . dan mati  setelah Jamajim – setelah perang Jamajim di Irak .

Ada juga perawi bernama Muhammad bin Ziyad
وَ قَالَ ابْنُ مَنْدَةَ : ضَعِيْفٌ
Ibnu Mandah berkata : Muhammad bin Ziyad adalah lemah[3]
Ada juga perawi bernama Muhammad bin Harun yang lemah .
Tidak di cantumkan dalam dua kitab tahdzib  Ibnu Hajar dan Dzahabi

Hadis tentang malikat berkeliling itu juga  di riwayatkan oleh Imam Ahmad 3666, Nasai 3/43, Al kubro 11934, Amalul yaumi wallailati  66 . Seluruhny a dari jalur tunggal  - perawi tunggal  dan tiada perawi lain  yang meriwayatkannya   bernama  Sofyan Ats tsauri .  Dia terkenal dengan mudallis  suka menyelinapkan perawi lemah agar di kira sahih hadisnya .
Imam Nasai meriwayatkan dari jalur lain sbb  :

وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِي فِي "اْلكُبْرَى" 11936عَنِ اْلفَضْلِ بْنِ الْعَبَّاسِ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ ، عَنْ مَحْبُوْبٍ بْنِ مُوْسَى ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ اْلفَزَارِي ، عَنِ اْلأَعْمَشِ ، وَسُفْيَانَ.
Hadis tsb juga di riwayatkan oleh Nasai dalam kitab Al kubro 11936 dari Al fadlel bin Al abbas bin Ibrahim  dari Mahbub bin Musa dari Abu Ishak al Fazari dari Al a`masy dan Sofyan . …………………

Komentarku ( Mahrus ali ):

Keduanya  juga dari  Abdullah   bin Assaib dari Zadzan ………….
Dan keduanya juga  mudallis  - suka menyelinapkan perawi lemah . Dan keduanya juga sumber hadis tsb . Sudah  cukup Imam  Muslim  dan Bukhari , Abu Dawud , Tirmidzi , Ibnu Majah tidak berani mencantumkan  hadis tsb dalam kitab mereka .
Al Bazzar menyatakan :

وَهَذَا الْحَدِيثُ لاَ نَعْلَمُهُ يُرْوَى عَنْ عَبْدِ اللهِ إِلاَّ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِهَذَا الإِسْنَادِ.
Hadis ini kami tidak mengetahuinya  kecuali dari jalur ini  dan dengan sanad ini dari Abdullah bin Mas`ud . [4]

Dalam http://www.ahlalhdeeth.com terdapat keterangan sbb :

فَإِنِ احْتَجَّ مُحْتَجٌّ بِحَدِيْثِ (( إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ يُبَلِّغُوْنِي السَّلاَمَ عَنْ أُمَّتِي )) رَوَاهُ أَحْمَدُ (3666) وَابْنُ الْمُبَارَكِ فِي الزُّهْدِ (1028) وَعَبْدُ الرَّزَّاقِ (3116) وَغَيْرُهُمْ كَثِيْرٌ _ اُنْظُرْ تَحْقِيْقَ السَّنَدِ طَبْعَةَ مُؤَسَّسَةِ الرِّسَالَةِ وَمِنْهُ اسْتَفَدْتَ اْلِإحَالَاتِ الْمَذْكُوْرَةِ _
قُلْنَا الْحَدِيْثُ خَاصٌّ بِنَقْلِ السَّلاَمِ فَأَيْنَ اْلإِسْتِغَاثَاتُ وَالتَّوَسُّلاَتُ ؟!
Bila ada orang yang berpegangan dengan hadis “ Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling  yang menyampaikan  salam umatku kepadaku  ……….
HR Ahmad  3666 , Ibnul Mubarak dalam kitab Zuhud  1028 , Abd Razzaq 3116 dan lainnya yang jumlahnya juga banyak . Lihatlah  tahkik sanad , cetakan  muassasatur risalah  dan dari sana  anda akan mengambil faedah banyak tentang kekeliruan tsb .
Kita katakan : Hadis tsb  husus dengan  salam  yang di sampaikan kepada Nabi SAW . Lalu mana dalilnya istighosah dan tawassul pada Nabi SAW .

ثُمَّ إِنَّهُ خَاصٌّ ِبالنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا دَخَلَ عَلِيٌّ وَالْحُسََيْنُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَالْجَيْلاَنِي وَالْبَدَوِي وَالرِّفَاعِي ؟!!
Hadis itu husus pada Nabi SAW  , lalu mengapa Ali , Husain , Jailani , Badawi dan Rifa`I di masukkan ke sana .

اْلوَجْهُ الرَّابِعُ أَنَّهُ لَيْسَ فِي الْحَدِيْثِ دَلِيْلٌ عَلَى اْلإِسْتِغَاثَةِ بِغَيْرِ اللهِ فِيْماَ لاَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

Keempatnya  , dalam hadis tsb tidak ada dalil yang layak di gunakan untuk  berdoa kepada selain Allah dalam hal yang hanya Allah subhanahu wataala yang mampu .

وَاْلإِسْتِغَاثَةُ دُعَاءٌ وَالدُّعَاءُ عِبَادَةٌ فَإِفْرَادُهُ تَعَالَى بِالإِسْتِغَاثَةِ تَوْحِيْدٌ وَالإِسْتِغَاثَةُ بِغَيْرِهِ فِيْماَ لاَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ هُوَ شِرْكٌ وَإِلَيْكَ اْلبُرْهَانُ الْجَلِيُّ
Minta  tolong ( istighosah ) adalah doa , dan doa adalah ibadah . Istighosah hanya kepada Allah adalah tauhid dan minta  tolong kepada lain Nya adalah syirik  dalam hal yang hanya Allah yang mampu . Lihatlah dalil  yang jelas sbb :

قَالَ تَعَالَى(( فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ )) ( العنكبوت : 65)
فَانْظُرْ رَحِمَنِي اللهُ وَإِيَّاكَ كَيْفَ سَمَّى اللهُ إِسْتِغَاثَتَهُمْ دُعَاءً وَسُمِّىَ إِفْرَادُهُ بِالإِسْتِغَاثَةِ إِخْلاَصٌ وَسُمِّىَ إِسْتِغَاثَةُ الْمُشْرِكِيْنَ بِأَصْناَمِهِمْ إِذَا نَجَوْا إِلَى اْلبَرِّ شِرْكاً
Allah taala berfirman :
Bila mereka naik kapal , mereka minta kepada Allah dengan memurnikan agama kepadaNya . Ketika  Allah menyelamatkan mereka  sampai di darat , tahu – tahu mereka syirik lagi . Al ankabut 65 .
Lihatlah , semoga Allah memberikan rahmat kepadaku dan kepadaMu , bagaimanakah Allah  memberikan nama kepada istighosah mereka dengan doa . dan Allah juga memberikan nama istighosah hanya untuk Allah di anggap ihlas . Istighosah  kaum musrikin  kepada berhala – berhala mereka  ketika mereka selamat sampai di darat  di katakan syirik . [5]

Komentarku ( Mahrus ali ):

Kita katakan : Hadis tsb  husus dengan  salam  yang di sampaikan kepada Nabi SAW .

Hadis tsb adalah lemah karena  perawi bernama Muhammad bin Ziyad
وَ قَالَ ابْنُ مَنْدَةَ : ضَعِيْفٌ
Ibnu Mandah berkata : Muhammad bin Ziyad adalah lemah[6]
Sudah  cukup Imam  Muslim  dan Bukhari , Abu Dawud , Tirmidzi , Ibnu Majah tidak berani mencantumkan  hadis tsb dalam kitab mereka .
Dan menurut penilaian al Bazzar sendiri , hadis tsb di katakan nyeleneh , dan bertentangan dengan ayat :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30)
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).[7]

Bila Rasulullah SAW  dalam kuburannya hidup apakah nabi – nabi yang lain juga hidup dan ini akan bertentangan dengan ayat :

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ

“Kami tidak menjadikan seorang pun sebelum engkau (hai Nabi), hidup kekal abadi.” (al-Anbiya’: 34)
Waktu  Rasulullah SAW  masih hidup dan banyak orang yang membaca sholawat kepadanya  dan beliau tidak mengerti  , para malaikat juga tidak ada  yang memberi tahu beliau bahwa fulan bin  fulan telah membaca sholawat kepada  mu dan fulan bin fulan tidak .
Baca sholawat itu  doa untuk  Rasulullah SAW  supaya di beri rahmat dan hanya Allah yang tahu , lalu untuk apakah Rasulullah SAW  di beri tahu  dan nabi – nabi  yang lain yang telah menerima bacaan salam dari umatnya kok tidak di beri tahu . Apakah mereka itu juga  hidup seperti Rasulullah SAW  gitu , lalu  betapa capeknya nabi Adam bila sejak meninggalnya  sampai sekarang masih hidup . Lalu bagaimanakah tentang  rizekinya  . Yang penting kita tidak menjumpai dalil yang valid dan tidak cacat  untuk itu  .

Lihat saja bila  kita mendapat doa selamat dari orang atau doa  rahmat  darinya  , apakah kita di beri tahu oleh malaikat bahwa dia telah mendoakan kepada kita .  dan selama hidup kita  ternyata  pemberitahuan tsb tidak ada . Begitu juga para nabi ketika di bacakan shalawat untuknya.

Apakah  kita masih bersikukuh beritikad seperti itu sekalipun tanpa dalil ? Sunggug berdosa kita  bila kita lakukan seperti itu karena ada ayat :
  وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

               Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [8]

Jadi sayang sekali bila anda menggunakan dalil itu untuk menyatakan bahwa husus Rasulullah SAW  yang diberi tahu ada umatnya yang baca salam . Tiada  hadis sahih yang menyatakan   seperti . Bila  tidak ada , maka kehususan itupun harus di buang saja dan tidak usah di perhatikan lagi .Lebih baik pikir yang lain yang bermanfaat .

Anda menyatakan lagi :


ثُمَّ إِنَّهُ خَاصٌّ ِبالنَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا دَخَلَ عَلِيٌّ وَالْحُسََيْنُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَالْجَيْلاَنِي وَالْبَدَوِي وَالرِّفَاعِي ؟!!

Hadis itu husus pada Nabi SAW  , lalu mengapa Ali , Husain , Jailani , Badawi dan Rifa`I di masukkan ke sana .

Jadi dalil lemah tadi tidak usah di perhatikan . Untuk nabi atau Husain , Sunan Giri , Kali jogo , Jailani , Badaqi , Ahmad Tijani tidak boleh di mintai tolong dan mereka sudah tidur di kuburannya  sebagaimana  ayat :

مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ  إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan merekaMereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.[9]
Ayat tsb menjelaskan bahwa ahli kubur , baik nabi atau bukan adalah tidur dan kuburan  sebagai tempat peristirahatan  terahir . Dan  banyak kalangan awam yang menyatakan kepada  orang yang meninggal dunia , dia telah beristirahat . lalu siapakah yang menyatakan bahwa  Nabi SAW  hidup di alam Barzah . Bila ada dalilnya , manakah ? Bila ada lantas dalilnya lemah , maka tinggalkan saja dari pada kita meninggalkan ayat al quran lalu mengambil  dalil lemah . Ini sama dengan mengambil cincin bermata mutiara lalu dibuangnya ke sampah dan di ganti dengan cincin kawat . Orang lain memandangnya gila dan sama sekali tidak rasional dan tidak layak di jadikan ajaran budha apalagi ajaran Islam .
Hanya orang hidup yang bisa mendengar ,. Pengikut madzhab hanafi pernah bikin buku tebal yang menerangkan dengan dalil – dalil yang valid yang menerangkan bahwa mayat siapapun  tidak bisa mendengar .  Allah berfirman :
وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي اْلقُبُوْرِ
dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.[10]

Memang hadis lemah yang menyatakan bahwa bacaan sholawat di kirimkan kepada Nabi SAW  itu di buat dalil oleh orang yang bertawassul  bahkan mengajak masarakat awam agar bertawassul kepada nabi – nabi , wali – wali di seluruh dunia , di darat atau di laut bahkan di angkasan bila ada , lelaki maupun perempuan  . Bahkan minta – minta kepada mereka dan di kasidahkan lalu  di buat sholawatan ketika akan menjalankan salat wajib . Bila  tidak  di ingatkan , kasihan mereka menjalankan kesyirikan . Bila di ingatkan ,kita di tuduh wahabi atau lain line.
Allah berfirman :
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang dimintai . Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. ( 12 Ghofir ) .
Dan ingatlah firmanNya :
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.[11]

Dalam http://www.islamweb.net/ tentang hadis malaikat yang menyampaikan  sholawat pada nabi itu  sbb :
الْحُكْمُ الْمَبْدَئِي: إِسْنَادُهُ ضَعِيْفٌ وَيُحَسَّنْ إِذَا تُوْبِعَ
Hukum sementara , sanadnya lemah dan bisa naik ke hasan bila ada pendukungnya.





[2] Ad dhoifah 3/ 146
[3] Mausuah ruwatil hadis 5887
[4] Musnad al Bazzar 2/458
[6] Mausuah ruwatil hadis 5887
[7] Zumar 23
[8] Al isra` 36 Al isra` 36
[9] Yasin 51-53
[10] Fathir 22
[11] Fathir 8  .
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan