Kepada
Yth. Ustadz
KH. Said Aqil Siroj dkk
Di Tempat
Oleh Faizah Mahrus
بسم
الله الرحمن الرحيم
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita. Amin.
Oleh karenanya seseorang besok di padang mahsyar, akan digiring bersama
orang-orang yang dicintai, maka
berhati-hatilah mencari teman saat di dunia, karena dunia adalah ladang (tempat
menanam pahala) akhirat.
Syi’ah memeraktekkan sebagian perintah Allah dan
mengingkari sebagian yang lain. (Contoh: mencuri dipotong tangannya. zina
dijilid, namun dia menentang Al-Qur'an, melaknat Abu Bakar, dan para Khalifah
yang shalih). Ingatlah firman Allah Q.S.
Al-Baqarah 85-86: …………
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ
بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ
بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ(85)
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat)
dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan
pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ
الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ(86)
Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan
(kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak
akan ditolong.
Mestinya Abu Bakar kita doakan, semoga diridhai oleh
Allah (Radiallahu Anhu). Karena dia
berjasa besar, membela rasul dalam menegakkan agama Allah, banyak resiko
dan tantangan, dikejar-kejar orang kafir lantas bersembunyi di dalam gua).
Beliaulah sahabat yang setia. Lihat Q.S. Al-taubah 40-41: ……………
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ
إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ
يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ
عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا
السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ(40)
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka
sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari
dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada
temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta
kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan
seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang
tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا
بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ(41)
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan
ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah.
Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Ketika Rasul sakit (menjelang wafatnya) Rasul
memerintahkan agar Abu Bakar yang menjadi Imam (itu suatu isyarah) bahwa tidak
ada orang yang melebihi Abu Bakar ra. Dialah yang layak mendapat balasan syurga, karena termasuk orang yang
berjihad dengan harta dan jiwanya untuk menegakkan agama Allah. Lihat Q.S.
At-Taubah 20-22: …
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ(20)يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ
وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ(21) خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إِنَّ اللَّهَ
عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ(22)
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di
jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya
di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan
rahmat daripada-Nya, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya
kesenangan yang kekal,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di
sisi Allahlah pahala yang besar.
….
Bukankah Abu Bakar orang yang tawakal / pasrah (seluruh
hartanya diinfaqkan)
Dan haditsnya sudah tercantum dalam judul PERILAKU ORANG
YANG MEMILIKI DERAJAT TINGGI. Pantaslah kalau Abu Bakar dinyatakan oleh Rasul
akan memasuki syurga dari beberapa pintu.
Kalau
Rasul mencintai seseorang, seharusnya kita ittiba’ saja, biar diampuni
dosa-dosa kita. Lihat Q.S. Ali Imron 31-32 : ……
قُلْ
إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ(31)قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ(32)
Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Katakanlah:
"Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang kafir".……..
Bagi
yang berpaling dari ayat-ayat Allah (menentangnya) itulah teman Abu Lahab.
Karena dia benci kepada Rasul, dan diancam oleh Allah akan masuk ke dalam
neraka. Lihat (Q.S. Al-Lahab 1-3) : ………..
تَبَّتْ
يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ(1)مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ(2)سَيَصْلَى
نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ(3)وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ(4)فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ
مَسَدٍ(5)
Binasalah
kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tidaklah
berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Kelak
dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Dan
(begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
Yang
di lehernya ada tali dari sabut.
Banyak
orang bilang “Syiah itu teman Yahudi, namun pandai berpura-pura. ibarat
serigala berbulu domba. Jangan dekati dia! Bukankah Allah sudah menjelaskan
dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah 8-16:
وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَقُولُ ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ(8)يُخَادِعُونَ
اللَّهَ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ(9)فِي
قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا
يَكْذِبُونَ(10)وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا
نَحْنُ مُصْلِحُونَ(11)أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ(12)وَإِذَا
قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا كَمَا ءَامَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا ءَامَنَ السُّفَهَاءُ
أَلَا
إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ(13)وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ
ءَامَنُوا قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا
مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ(14)اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ
فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ(15)أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى
فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ(16)
Di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Dan
bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan
perbaikan."
Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar.
Apabila
dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain
telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana
orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya
merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
Dan
bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:
"Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan
mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu,
kami hanyalah berolok-olok".
Allah
akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam
kesesatan mereka.
Ingin
masuk syurga yang penuh dengan kenikmatan? Berjuanglah / korbankanlah hartamu
dan jiwamu untuk Allah. Sebab syurga tidak bisa dibeli dengan harta dunia
seisinya, tapi dengan kuatnya keimanan, bukankah Allah bertanya kepada orang
yang tidak mau sengsara dalam berjuang.
Sebagaimana
disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah 214:
أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا
مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ
الرَّسُولُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ
اللَّهِ قَرِيبٌ(214)
Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat.………..
Semoga
bermanfaat dunia akhirat.
Bila
terdapat khilaf, mohon diralat.
Wassalam.
Alamat
blog:
www.faizahmahrusblogspot.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan