Dalam
artikel yang lalu di jelaskan lagi:
Adapun ketujuh macam nafsu yang harus ditunggangi tersebut, sebagai
berikut:
Nafsu Ammarah, letaknya di dada sebelah kiri. Nafsu ini memiliki
sifat-sifat berikut:
Senang berlebihan, hura-hura, serakah, dengki, dendam, bodoh, sombong,
pemarah, dan gelap, tidak mengetahui Tuhannya.
2. Nafsu Lawwamah, letaknya dua jari di bawah susu kiri.
Sifat-sifat nafsu ini: enggan, acuh, pamer, 'ujub, ghibah, dusta, pura-pura tidak
tahu kewajiban.
3. Nafsu Mulhimah, letaknya
dua jari dari tengah dada ke arah susu kanan. Sifat-sifatnya: dermawan,
sederhana, qana'ah, belas kasih, lemah lembut, tawadlu, tobat, sabar, dan tahan
menghadapi segala kesulitan.
4. Nafsu Muthmainnah, letaknya
dua jari dari tengah-tengah dada ke arah susu kiri. Sifat-sifatnya: senang
bersedekah, tawakkal, senang ibadah, syukur, ridla, dan takut kepada Allah SWT.
5. Nafsu Radhiyah, letaknya
di seluruh jasad. Sifat-sifatnya: zuhud, wara', riyadlah, dan menepati janji.
6. Nafsu Mardliyah, letaknya
dua jari ke tengah dada. Sifat-sifatnya: berakhlak mulia, bersih dari segala
dosa, rela menghilangkan kegelapan makhluk.
7. Nafsu Kamilah, letaknya di
kedalaman dada yang paling dalam. Sifat-sifatnya:
Ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin.
mam Muhammad Baqir, kepada Imam Ja'far Syidiq, Sufi saya mohon alamat
dan no.telp Bapak.Lukman Hakim yang ada
Saya katakan: Untuk
letaknya tidak ada dalil sedang nafsu ammarah itu insya Allah mengambil dalil dari ayat sbb:
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ
لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan aku tidak membebaskan
diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[1]
Untuk nafsu lawwamah yang di
jelaskan di atas insya Allah dalilnya sbb berikut:
وَلَا أُقْسِمُ
بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ(2)
dan aku bersumpah dengan
jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).[2]
Arti lawwamah menurut
terjemahan depag begitu tapi seingat saya lawwamah adalah nafsu yang suka
mencaci.
Untuk letaknya yang di
terangkan oleh Pak Lukman, saya tidak menjumpai dalilnya.
Untuk nafsu mulhimah
sebagaimana ayat:
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا(7)فَأَلْهَمَهَا
فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا(8)قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا(9)وَقَدْ خَابَ مَنْ
دَسَّاهَا(10)
dan jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.[3]
Untuk letaknya, tidak saya
ketahui dalilnya.
Nafsu muthmainnah di terangkan oleh Allah dalam ayat:
يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ(27)ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً(28)فَادْخُلِي
فِي عِبَادِي(29)وَادْخُلِي جَنَّتِي
Hai jiwa yang
tenang.Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.Maka
masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,dan masuklah ke dalam surga-Ku.[4]
Untuk nafsu radhiyah
mardhiyah insya Allah mengambil dari ayat tsb. Untuk nafsu kamilah, saya tidak
mengetahui dalilnya, sebab manusia ini, tidak saya ketahui siapakah yang
memiliki nafsu yang sempurna. Rasulullah
SAW sendiri juga tidak ma`sum dan ma`sum
bagi Rasulullah SAW itu tidak ada
dalilnya kecuali ajaran guru – guru pesantren, sekolah dan guru langgar yang tidak mengacu kepada dalil.
Ada dalil yang
di gunakan sbb:
يَاأَيُّهَا
الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ
فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan
kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan
itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari
(gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir.[5]
Ma`sdum di situ tidak di
maksudkan nafsu yang kamilah, tapi dari gangguan manusia . Dan Allahlah yang
menjadi tameng Rasulullah SAW dari
gangguan manusia. Dan inilah jaminan Allah kepada Rasulullah SAW, dan
ternyata telah benar dan tidak di
ragukan lagi beliau bisa menngembangkan
risalah Allah dengan selamat sampai ahir hayatnya. Insya Allah jani ini tidak
berhenti disitu saja, lalu para da`I yang lain tidak demikian.
Untuk sifat dan karakter
masing – masing nafsu yang di jelaskan dalam artikel pak lukman itu tiada
dalilnya. Ia pembagian menurut pemikirannya sendiri. Dan sebetulnya banyak
kelemahannya dan saya tidak bisa menjelaskannya disini karena keterbatasan
tempat dan masih banyak yang akan di bahas.
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Atau blog bahasa arabku http://mahrusaliindonesia.blogspot.com/
Blog ke tiga
Peringatan: Bila mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
088803080803. 081935056529
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan