Senin, Maret 11, 2013

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid

KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak warga NU untuk mengibarkan Panji NU di Masjid-masjid NU.

Demikian pokok pengarahan Rapimda Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) yang dilaksanakan di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51, Ahad (10/3). Menurut Kiai Masdar sudah saatnya simbol-simbol NU dipajang agar nantinya tidak dikuasai oleh kelompok-kelompok lain.

“Mari kita bersaksi tempat peribadatan kita adalah masjid-masjid NU. Kita tancapkan jimat—(tanda-red) yang merupakan tangan panjang NU,” ajak kiai asal Purwokerto, Jawa Tengah.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menyontohkan kalender, doa, jadwal shalat terbitan NU agar dipasang di masjid, musholla dan langgar milik warga NU.

“Saya yakin kelompok-kelompok lain yang hendak mengambil alih rumah Allah milik NU akan berpikir ulang. Eee…masjidnya ada Banser-nya,” cetus kiai Masdar.

Dengan memasang tanda sambung penulis buku “Membangun NU berbasis Masjid dan Umat” merupakan bentuk ke-pede-an kepada organisasi dan khalayak.

Disamping itu ia juga memaparkan program memakmurkan masjid “Dari Rumah-Nya Kita Makmurkan Bumi-Nya” untuk menyongsong 100 tahun kebangkitan NU. Harapannya NU melayani umat dalam berbagai bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan dan masih banyak lagi.
Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim





Komentarku ( Mahrus ali): 
Masjid – masjid itu milik Allah, bukan milik organesasi, kelompok atau partai. Kita pegang ayat ini:
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا(18)
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu berdoa kepada seseorangpun di dalamnya di samping berdoa kepada Allah. Al jin

 Kalau masjid dimiliki organesasi, maka ini awal penyimpangan  bukan yang terahir dan ini akan mendukung kesyirikan bukan tauhid. Apakah tidak paham bahwa ormas itu membikin kaum muslimin lemah bukan bertambah kuat. Mereka lemah karena berpecah dan mereka kuat karena bersatu. Ber ormas itu larangan Allah sebagaimana dalam ayat:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ(105)
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai ( berfirqah – firqah ) dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,
Ingat ! tokoh – tokoh ormas adalah tokoh kedurhakaan bukan orang yang taat. Mereka mengajak bawahannya untuk fanatisme golongan, bukan fanatisme kepada Islamnya.  Nantikanlah siksaan Allah kelak di akhirat bukan surgaNya disana.  
blog ke tiga
 




Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan