Bank Dunia Siap Dukung Kegiatan Sosial NU
Jakarta, NU Online
Eksistensi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai civil society terbesar di Indonesia terus mendapatkan pengakuan dunia internasional. Yang terbaru Bank Dunia menyatakan siap mendukung seluruh aktifitas sosial NU, melalui pendanaan secara tak terbatas.
Capaian itu didapatkan sebagai hasil dari kunjungan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral H. Marsudi Syuhud ke kantor Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat, pertengahan pekan lalu. NU secara resmi juga telah membuka rekening untuk menampung dana bantuan dari lembaga dan negara donor di bawah naungan Bank Dunia.
"Rekening ini sifatnya tidak untuk sementara, tapi selamanya. Rekening ini tidak hanya untuk kepengurusan NU di bawah kepemimpinan saya, tapi sampai kepengurusan mendatang sepanjang NU masih ada," tegas Kiai Said di Jakarta, Minggu, 9 Oktober 2011.
Untuk dukungan dana tersebut Bank Dunia menjadikan NU sebagai trust found yang akan mengelola bantuan sosial dari lembaga dan negara donor. Berbagai kegiatan sosial yang didukung pendanaannya adalah yang menyangkut isu-isu global, meliputi pendidikan, demokrasi, dan kesetaraan gender. Tak terbatas itu saja, kegiatan sosial menyangkut pengentasan kemiskinan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup juga akan mendapatkan bantuan dana.
"Dukungan yang sama oleh Bank Dunia ini sudah ditindaklanjuti di dua belas negara lain. PBNU memiliki lembaga-lembaga terkait isu-isu global itu, dan tentunya siap mengelola bantuan yang akan diterima," sambung Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa.
Kerjasama antara PBNU dan Bank Dunia ini merupakan yang kesekian kalinya. Sebelumnya Bank Dunia juga mendukung program PNPM Mandiri yang dijalankan.
Dalam kunjungan ke kantor Bank Dunia, Kiai Said dan H. Marsudi juga menyempatkan bertemu Sri Mulyani, mantan Menteri Keungan RI dalam Kabinet Indonesia bersatu jilid II yang saat ini menduduki salah satu kursi managing director.
"Kepada Ibu Sri Mulyani kami sampaikan kabar Indonesia saat ini. Kami juga ceritakan bagaimana sepak terjang NU dalam tugasnya sebagai civil society, ikut menjaga hubungan baik antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutup H. Marsudi.
Redaktur : Emha Nabil Haroen
Kontributor : Samsul Hadi
Jakarta, NU Online
Eksistensi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai civil society terbesar di Indonesia terus mendapatkan pengakuan dunia internasional. Yang terbaru Bank Dunia menyatakan siap mendukung seluruh aktifitas sosial NU, melalui pendanaan secara tak terbatas.
Capaian itu didapatkan sebagai hasil dari kunjungan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral H. Marsudi Syuhud ke kantor Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat, pertengahan pekan lalu. NU secara resmi juga telah membuka rekening untuk menampung dana bantuan dari lembaga dan negara donor di bawah naungan Bank Dunia.
"Rekening ini sifatnya tidak untuk sementara, tapi selamanya. Rekening ini tidak hanya untuk kepengurusan NU di bawah kepemimpinan saya, tapi sampai kepengurusan mendatang sepanjang NU masih ada," tegas Kiai Said di Jakarta, Minggu, 9 Oktober 2011.
Untuk dukungan dana tersebut Bank Dunia menjadikan NU sebagai trust found yang akan mengelola bantuan sosial dari lembaga dan negara donor. Berbagai kegiatan sosial yang didukung pendanaannya adalah yang menyangkut isu-isu global, meliputi pendidikan, demokrasi, dan kesetaraan gender. Tak terbatas itu saja, kegiatan sosial menyangkut pengentasan kemiskinan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup juga akan mendapatkan bantuan dana.
"Dukungan yang sama oleh Bank Dunia ini sudah ditindaklanjuti di dua belas negara lain. PBNU memiliki lembaga-lembaga terkait isu-isu global itu, dan tentunya siap mengelola bantuan yang akan diterima," sambung Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa.
Kerjasama antara PBNU dan Bank Dunia ini merupakan yang kesekian kalinya. Sebelumnya Bank Dunia juga mendukung program PNPM Mandiri yang dijalankan.
Dalam kunjungan ke kantor Bank Dunia, Kiai Said dan H. Marsudi juga menyempatkan bertemu Sri Mulyani, mantan Menteri Keungan RI dalam Kabinet Indonesia bersatu jilid II yang saat ini menduduki salah satu kursi managing director.
"Kepada Ibu Sri Mulyani kami sampaikan kabar Indonesia saat ini. Kami juga ceritakan bagaimana sepak terjang NU dalam tugasnya sebagai civil society, ikut menjaga hubungan baik antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutup H. Marsudi.
Redaktur : Emha Nabil Haroen
Kontributor : Samsul Hadi
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kesan
saya dalam membaca artikel diatas, entah
mulai kapan NU konpirasi dengan Yahudi bukan Saudi, kini terkuak dengan jelas,
tidak samar lagi dengan adanya bank dunia yang dikendalikan oleh Yahudi bukan
muktamar NU atau Muhammadiyah sebagai backing yang handal dalam membantu dana
bank yang mengoperasikan riba yang haram untuk kegiatan sosial NU. Pada hal,
pengurus – pengurus dalam Bank tsb adalah setan – setan manusia bukan orang –
orang yang komitmen kepada ajaran al Quran dan hadis, malah ingin mengubur
keduanya dan diganti dengan kekufuran, kemungkaran dan kesyirikan.. Ingatlah
ayat ini:
لاَ
تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ
اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ
إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ
وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ
حِزْبُ اللهِ أَلاَ إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Kamu tidak akan
mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul -Nya, sekalipun orang-orang itu
bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati
mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan
dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas
terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung Mujadalah 22
وَلَنْ
تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ
إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ
الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ(120)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Baqarah
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan