Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) merupakan harapan besar bagi generasi NU mendatang. Kedua badan otonom ini harus di garda depan dalam proses kaderisasi.
”IPNU dan IPPNU adalah gerbang awal atau pintu pertama kaderisasi di NU,” ujarnya usai melantik Pimpinan Pusat IPNU dan IPPNU di Jakarta, Senin (18/3) malam.
Menurut kiai yang akrab disapa Kang Said ini, menyongsong peringatan satu abad NU atau sekitar 13 tahun yang akan datang, NU membutuhkan kader-kader baru yang lebih unggul dari IPNU-IPPNU. Sebab, merekalah nanti yang akan meneruskan estafet kepengurusan dan pengabdian di ormas Islam terbesar ini di masa depan.
Turut hadir pula dalam kesempatan ini Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, utusan Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan sejumlah mantan pengurus dan ketua umum IPNU dan IPPNU.
Dalam sambutannya, Muhaimin menjelaskan kebesaran Islam Indonesia di dunia internasional. Menurut pengalamnnya di luar negeri, selama ini Islam di Tanah Air sangat diperhitungkan dan menjadi rujukan bagi isu-isu keislaman baik oleh Timur Tengah ataupun Barat.
”Dan kalau bicara Islam Indonesia berarti bicara NU karena NU lah yang terbesar di republik ini,” katanya.
Dengan alasan ini, Muhaimin mendorong kepengurusan baru IPNU-IPPNU untuk giat memajukan organisasi. Ia optimis IPNU-IPPNU akan menjadi lebih baik.
”Masa depan di tangan anda. Dan rebutlah masa depan itu untuk kemaslahatan NU dan Islam di masa yang akan datang,” ujarnya.
Penulis: Mahbib Khoiron
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) merupakan harapan besar bagi generasi NU mendatang. Kedua badan otonom ini harus di garda depan dalam proses kaderisasi.
”IPNU dan IPPNU adalah gerbang awal atau pintu pertama kaderisasi di NU,” ujarnya usai melantik Pimpinan Pusat IPNU dan IPPNU di Jakarta, Senin (18/3) malam.
Menurut kiai yang akrab disapa Kang Said ini, menyongsong peringatan satu abad NU atau sekitar 13 tahun yang akan datang, NU membutuhkan kader-kader baru yang lebih unggul dari IPNU-IPPNU. Sebab, merekalah nanti yang akan meneruskan estafet kepengurusan dan pengabdian di ormas Islam terbesar ini di masa depan.
Turut hadir pula dalam kesempatan ini Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, utusan Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan sejumlah mantan pengurus dan ketua umum IPNU dan IPPNU.
Dalam sambutannya, Muhaimin menjelaskan kebesaran Islam Indonesia di dunia internasional. Menurut pengalamnnya di luar negeri, selama ini Islam di Tanah Air sangat diperhitungkan dan menjadi rujukan bagi isu-isu keislaman baik oleh Timur Tengah ataupun Barat.
”Dan kalau bicara Islam Indonesia berarti bicara NU karena NU lah yang terbesar di republik ini,” katanya.
Dengan alasan ini, Muhaimin mendorong kepengurusan baru IPNU-IPPNU untuk giat memajukan organisasi. Ia optimis IPNU-IPPNU akan menjadi lebih baik.
”Masa depan di tangan anda. Dan rebutlah masa depan itu untuk kemaslahatan NU dan Islam di masa yang akan datang,” ujarnya.
Penulis: Mahbib Khoiron
Komentarku ( Mahrus ali):
Mengapa utusan kedutaan Amirika di
ikutkan, barang kali mau masuk Islam, mau mengucurkan dana dari sumbangan
Amirika yang yahudi, atau mengajaknya untuk masuk Islam.
Publik figur yang hadir itu adalah
tokoh – tokoh golongan, fanatikus golongan. Menurut saya, perjuangan Islam
melalui golongan bukan mempersatukan Islam tapi memecahnya, bukan
memperjuangkan Islam, tapi melemahkannya. Boleh jadi menguntungkan pihak kafir
karena melihat kaum muslimin semakin
pecah, jauh dari persatuan. Jadi tokoh – tokoh itu berjuang untuk kepentingan
kaum kafir bukan kaum muslimin. Dan mereka terancam dengan ayat:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا
مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ(105)
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang
yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada
mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, Ali imran.
Maksud tafarraqu itu tidak boleh membikin firqah –
firqah, golongan, organisasi atau ormas. Sudah tentu orang yang membikinnya dan
yang mengikutinya akan mendapat dosa besar apalagi yang fanatik kepada ormasnya.
Boleh dilihat lagi dalam ayat ini:
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا
شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ
يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang
memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak
ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka
hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada
mereka apa yang telah mereka perbuat. Al an`am 159
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Atau blog bahasa arabku http://mahrusaliindonesia.blogspot.com/
Blog ke tiga
Peringatan: Bila mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803. 081935056529
088803080803. 081935056529
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan