JAKARTA (voa-islam.com) - Dengan dalih Untuk melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga persatuan Indonesia, benih-benih gerakan
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia harus segera ditolak
demikian tulis RMOL.
Yang cukup menggelitik, kenapa Ijabi dan aliran Syiah, Katholik,
Protestan dan timses Jokowi ikutan pusing?
Berbagai elemen keagamaan dan partai politik tiba-tiba gusar dengan ISIS. Mereka berbondong-bondong berkomentar di media dan membaut seminar-seminar dengan alasan untuk mencegah benih gerakan yang dipimpin Abu Bakar al Baghdadi itu menyebar di Indonesia, sejumlah tokoh agama pun akan menggelar jumpa pers. Jumpa pers ini juga akan disertai dengan pemutaran video tentang ISIS di Indonesia serta pembahasan terkait dengan genealogi teologi gerakan ISIS.
Acara yang digagas aliran sesat dan timses Jokowi ini salah satunya, acara yang direncanakan OASE dan ketua IJABI Syiah Jalaludin Rahmat in akan menghadirkan sejumlah tokoh, dalam jumpa yang difasilitasi oleh Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (Oase) ini, intelektual muda NU yang juga pemikir liberal Zuhairi Misrawi, Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia Jalalludin Rakhmat, Romo Benny Soesetyo dari KWI, Suryanandar dari Organization of Taoism, Maulana Zafrullah Pontoh dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Palty Panjaitan dari HKBP, Sheila Soraya dari Majelis Rohani Baha'i, Romo Daniel S dari Gereja Ortodoks Siria dan lain-lain.
Pandangan para tokoh agama soal ISIS ini juga akan disampaikan secara terbuka kepada Presiden Indonesia yang baru.
Gerakan ISIS ini cukup membuat khawatir banyak publik di Indonesia. Terlebih setelah beredar luas rekaman berjudul "Join the Ranks" dimana seseorang yang mengaku warganegara Indonesia, dan mengajak orang Indonesia berjuang bersama ISIS demikian lansir RMOL.
Berbagai elemen keagamaan dan partai politik tiba-tiba gusar dengan ISIS. Mereka berbondong-bondong berkomentar di media dan membaut seminar-seminar dengan alasan untuk mencegah benih gerakan yang dipimpin Abu Bakar al Baghdadi itu menyebar di Indonesia, sejumlah tokoh agama pun akan menggelar jumpa pers. Jumpa pers ini juga akan disertai dengan pemutaran video tentang ISIS di Indonesia serta pembahasan terkait dengan genealogi teologi gerakan ISIS.
Acara yang digagas aliran sesat dan timses Jokowi ini salah satunya, acara yang direncanakan OASE dan ketua IJABI Syiah Jalaludin Rahmat in akan menghadirkan sejumlah tokoh, dalam jumpa yang difasilitasi oleh Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (Oase) ini, intelektual muda NU yang juga pemikir liberal Zuhairi Misrawi, Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia Jalalludin Rakhmat, Romo Benny Soesetyo dari KWI, Suryanandar dari Organization of Taoism, Maulana Zafrullah Pontoh dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Palty Panjaitan dari HKBP, Sheila Soraya dari Majelis Rohani Baha'i, Romo Daniel S dari Gereja Ortodoks Siria dan lain-lain.
Pandangan para tokoh agama soal ISIS ini juga akan disampaikan secara terbuka kepada Presiden Indonesia yang baru.
Gerakan ISIS ini cukup membuat khawatir banyak publik di Indonesia. Terlebih setelah beredar luas rekaman berjudul "Join the Ranks" dimana seseorang yang mengaku warganegara Indonesia, dan mengajak orang Indonesia berjuang bersama ISIS demikian lansir RMOL.
Proyek-proyek Islamophobia di media, satu
persatu dirilis oleh media-media nasional kafir dan juga media Republika ikut
membebek menyebarkan berita buruk tentang isu keislaman, bom palsu di Depok,
pelaku demokrasi yang membombardir 'kekhalifahan' ISIS di Suriah dan Irak
hingga alpa mengawasi kejahatan konspirasi syiah dan kaum kafir zionis yahudi
beserta sekutunya di Gaza, Suriah, Irak, Afghanistan hingga Indonesia.
isu-isu SARAP (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan dan Politik) yang
semuanya dibangun untuk mendeskreditkan umat Islam, masih ingat kasus Romo
Magnis? Kasus Wimar Witoelar? Kasus kasarnya relawan Jokowi pada media-media
Islam yang berseberangan dengannya? Atau kasus bendera Tauhid uang dinistakan
The Jakarta Post?
Tak hanya oknum pemerintah yang mengejar karir dengan menjual kerukunan
antar umat dan kedamaian umat Islam di Indonesia, media kafir ikut berperan
menca "Bahkan media massa
sekuler juga mendapat kucuran dana dari berbagai kedubes negara kafir untuk
kampanye anti terorisme. Jadi ini memang proyek besar." ujarnya lagi.
"Makanya pihak pihak yg diuntungkan dari issue terorisme ini terus
berupaya untuk memelihara isssue ini, atau dalam istilah lain, justru institusi
negara dan media massa
menjadi peternak kasus terorisme." imbuh Munarman kepada Voa-Islam.com.
Hal ini bukan tiba-tiba, grand design ini 'sudah menjadi konspirasi global
"Ini sejalan dengan grand design Rand Corporations yang sudah diadopsi
oleh pemerintah Amerika Serikat, yaitu menjadikan Islam sebagai musuh barat
setelah era perang dingin berakhir." kata Munarman lagi.
Saat ini isu sexy yang diangkat seantero jagat adalah terkait ISIS
(Islamic State Iraq & Suriah), kedepan jebakan-jebakan dan false flag akan
diarahkan pada pendukung ISIS dan 'Kekhalifahan Islam' di Suriah dan Irak yang
menunjuk mantan agen intelijen partai Baats di Irak yang menjadi Khalifah
Ibrahim, Abu Bakr Al Baghdady. Jika saja ada aksi kriminal, tak segan-segan
ditangkap dan pemerintah menyatakan yang mendukung ISIS
akan dicabut kewarganegaraannya.
Ancaman serius bagi pendukung ISIS
yang kini berubah nama IS atau kepanjangan dari Islamic State atau Daulah
Islam.
Divide Et Impera Modern : Menghidupkan Lagi Adu Domba
Umat Islam
Munarman kembali menjelaskan hal yang tersembunyi dibalik kasus
terorisme atau teroristainment ini. Ia mengungkap, "Namun agar perang
terhadap Islam ini tersamar, digunakanlah jargon terorisme, ekstrimis, radikal
dan fundamentalis. Dalam dokumen Rand Corporations yang berjudul 'War Againts
Extrimist Islam' jelas sekali bahwa mereka strategi mereka adalah justru
menggunakan umat Islam sendiri untuk berperang dengan apa yg mereka sebut
extrimist Islam atau kaum fundamentalis yang punya agenda penerapan syariat
islam."
Jadi dalam bahasa lain, politik adu domba atau devide et empera sedang
dijalankan saat ini. Untuk memancing kelompok Islam ada dipihak mereka, maka
kampanye issue terorisme dengan bom sebagai triggernya akan menjadi pola yang
konstan. Jadi jangan heran ke depan akan muncul berbagai bom rekayasa dan
pemberitaan yang bombastis, karena media sekuler sudah berhasil mereka galang,
dan bahkan media sekuler menjadi ujung tombak sebagai propagandis issue terorisme.
Pemberitaan tersebut adalah sebagai cipta kondisi, untuk melakukan
berbagai operasi penangkapan, pengusiran (yang akan dilakukan oleh masyarakat
terhadap terfitnah teroris), bahkan pembunuhan terhadap aktivis Islam atau License
To Kill.
Ini sudah diperingatkan oleh Allah sebagaimana dalam surat Al Anfaal
ayat 30, bahwa "orang orang kafir akan terus menerus melakukan makar dgn
cara memenjarakan, menangkap, mengusir dan membunuh mukminin." ujar
Munarman
OASE Syiah Menjadi Event Orgaziner Bahas ISIS Dengan
Bonceng Agenda BNPT. Ada Apa?
Dari berbagai informasi yang dihimoun tim VOA-ISLAN, OASE sebuah
lembaga yang juga diketuai oleh antek syiah internasional dan ketua IJABI
Jalaludin Rahmat ini sibuk membahas ISIS yang merupakan agenda #teroristainment
dan islamophobia BNPT.
OASE dalam undangan yang tersebar di Whatapps ini,
mengundang Bapak/Ibu utk hadir pada acara Pers Conference "TOLAK ISIS.
Umat beragama & Kepercayaan Menolak ISIS di Indonesia" Hari Senin, 4
Agustus 2014 di Galeri Cafe, TIM. Pk 14.00-16.00.
Pembicara:
1) Bpk Suprih Suhartono, Presidium DPP Badan Koordinasi Organisasi-organisasi Kepercayaan thd Tuhan YME (BKOK)
2) Pdt. Dr Phil Erari- Ketua Persatuan Gereja Indonesia.
3) Bpk Suryanandar -Ketua Tao Indonesia
4) Maulana Zafrullah Pontoh - Jemaat Ahmadiyah Indonesia
5) Pdt Dr. Palty Panjaitan - HKBP Philadelphia.
6) Romo Benny Susetyo- Konferensi Wali gereja Indonesia/Setara Institute
7) Bpk Zuhayri Misrawi, Lc -Intelektual Muda NU
8) Ibu Sheila Soraya, Majelis Rohani Bahai
9)*Pandite Wayan, Ketua Hindu Dharma Indonesia.
10) Bpk Mokhtar Pakpahan, Tokoh Buruh Indonesia
11) Romo Daniel-Gereja Ortodox Syria
12) KH. Jalaluddin Rakhmat- Penasehat OASE/Ketua Dewan Syura IJABI-Syiah.
Susunan Acara:
¤ Pemutaran film ISIS
¤ Menyanyikan lagu Indonesia Raya
¤ Slides "Kekejaman ISIS/ISIS's Nightmares"
¤ ISIS dalam tinjauan Sejarah Islam-Dr Jalaluddin Rakhmat
¤ Komentar para tokoh agama
¤ Pernyataan sikap para tokoh Agama & Kepercayaan yang akan diberikan kepada Menkopolhukkam, Presiden & Wakil Presiden Terpilih.
¤ Tanya jawab dgn wartawan acara ini Event Organizernya dari kalangan Syiah..
Pembicara:
1) Bpk Suprih Suhartono, Presidium DPP Badan Koordinasi Organisasi-organisasi Kepercayaan thd Tuhan YME (BKOK)
2) Pdt. Dr Phil Erari- Ketua Persatuan Gereja Indonesia.
3) Bpk Suryanandar -Ketua Tao Indonesia
4) Maulana Zafrullah Pontoh - Jemaat Ahmadiyah Indonesia
5) Pdt Dr. Palty Panjaitan - HKBP Philadelphia.
6) Romo Benny Susetyo- Konferensi Wali gereja Indonesia/Setara Institute
7) Bpk Zuhayri Misrawi, Lc -Intelektual Muda NU
8) Ibu Sheila Soraya, Majelis Rohani Bahai
9)*Pandite Wayan, Ketua Hindu Dharma Indonesia.
10) Bpk Mokhtar Pakpahan, Tokoh Buruh Indonesia
11) Romo Daniel-Gereja Ortodox Syria
12) KH. Jalaluddin Rakhmat- Penasehat OASE/Ketua Dewan Syura IJABI-Syiah.
Susunan Acara:
¤ Pemutaran film ISIS
¤ Menyanyikan lagu Indonesia Raya
¤ Slides "Kekejaman ISIS/ISIS's Nightmares"
¤ ISIS dalam tinjauan Sejarah Islam-Dr Jalaluddin Rakhmat
¤ Komentar para tokoh agama
¤ Pernyataan sikap para tokoh Agama & Kepercayaan yang akan diberikan kepada Menkopolhukkam, Presiden & Wakil Presiden Terpilih.
¤ Tanya jawab dgn wartawan acara ini Event Organizernya dari kalangan Syiah..
Agenda ini jelas-jelas telah menumpang agenda BNPT yang disinyalir
sebagai pengalihan isu pilpres, disisi lain syiah, katholik dan timses Jokowi
yang namanya tersebut diatas tak membahas soal Gaza dan agenda kekejaman syiah
di Suriah. Mereka luput mengutuk zionis yahudi yang melakukan kejahatan pada
tragedi Gaza Palestina dan kejahatan sobat Jalaludin syiah di Suriah yang sudah
lebih dari dua tahun dibantai Presiden Suriah Syiah Bashar Al Assad.
Mereka berkomplot jahat secara sistematis, bersama-sama 'menabuh
genderang perang' dengan bebas merusak kerukunan dan buas mengacak-acak
kedamaian Idul Fitri dengan isu-isu SARAP (Suku, Agama,
Ras, Antar Golongan dan Politik) yang semuanya dibangun untuk mendeskreditkan
umat Islam, masih ingat kasus Romo Magnis? Kasus Wimar Witoelar? Kasus kasarnya
relawan Jokowi pada media-media Islam yang berseberangan dengannya? Atau kasus
bendera Tauhid yang dinistakan The Jakarta Post?Atau anda masih ingat kasus
terbaru soal ISIS yang oleh media bagai isu seksi yang mampu menambah
pundi-pundi mafia dan cukongnya.
Tak dapat pungkiri, peran jaringan media katholik seperti media
besutan Ivan
Kats CIA, Kompas dan CSIS, Tempo dan kaum liberal, agen ABRI merah
seperti BNPT dan densus 88 menjadi media
nomor satu perusak utama keagungan Islam bahkan sejak 1960, berita-berita
aksi terorisme gerakan pengacau keamanan dan jelas telah membunuhi aparat
keamanan di Papua tidak disebut sebagai teroris, melainkan Kelompok Kriminal
Bersenjata atau KKB. Dan kini syiah ikut gerbong yang
sama...
Ini bukan pengalihan isu biasa, naudzubillah, serangan ormas dan
LSM menyebarkan Islamophobia ada dimana-mana, demi uang dan jabatan.
Waspadalah. [adivammar/voa-islam.com]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan