Kamis, Agustus 28, 2014

Penyesatan Idrus Ramli ke 24



   Buku ilmiyah dikatakan rapuh

Idrus ramli menyatakan lagi :
Meskipun apa yang disampaikan oleh Mahrus dalam
buku-bukunya sangat rapuh secara ilmiah, namun tetap saja
membuat resah tokoh-tokoh masyarakat dan para kyai. Mereka
khawatir sebagian masyarakat bisa terpengaruh dengan buku-
buku yang telah ditulisnya. Sebab dengan liciknya, Mahrus
selalu menulis embel-embel mantan Kyai NU dalam semua
bukunya. Kekhawatiran tersebut menggugah Tim LBM
NU Jember untuk menulis bantahan terhadap buku Mahrus
Ali yang pertama yang berjudul Mantan Kyai NU Menggugat
S ha lawat & Dykir Syirik.
[1]
Komentarku ( Mahrus ali): 
Lihat saja orang yang ingin mempertahankan kesalahan, bukan menerima kebenaran selalu memberikan komentar yang dusta, bukan jujur. Buku saya yang sudah dikatakan oleh  banyak kalangan baik tingkat sarjana atau doktor dan dikomentari oleh mereka dengan suka rela untuk memberi dukungan bukan menyangkal.   Lalu dikatakan tidak ilimiyah sebagaimana  layaknya buku – buku ahli bid`ah. Ini lucu yang sangat aneh dikatakan oleh orang penuntut ilmu apalagi anggota  tim LBMNU jember.Lihat contoh sebagian komentarnya:
Pengantar
KH. Mu'ammal Hamidy, Lc*
* Pimpinan pesantren Tinggi Ilmu Fiqih dan Da'wah Ma'had Ali, Bangil - Pasuruan
Pengasuh Rubrik Tanya Jawab Keluarga Sakinah di Majalah "Yayasan Dana
Sosial al-Falah", (Masjid alFalah, Surabaya).

Mengawal Islam dari pencemaran ajaran bid'ah, syirik dan
kufur kepada Allah taala adalah suatu keniscayaan bagi orang yang dikaruniai Allah ilmu agama atau yang lazim disebut alim .
Karena itu, tidak mengherankan kalau setiap awal seratus tahun,
dibangkitkan-orang/kelompok yang peka dalam masalah ini.
Orang/kelompok tersebut dinamakan "Mujaddid". Demikian,
sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah  dalam sabdanya.
سنن أبي داود - (ج 11 / ص 362)
 إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
Artinya Sesungguhnya  Allah  akan membangkitkan di kalangan
umrmat ini pada setiap penghujung seratus tahun (satu abad) orang
yang rnemperbaharui agamanya, (HR. Abu Daud)
Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalimat tsb menunjukkan dan memberi kesan bahwa buku : “ Mantan kiyai NU menggugat shalawat  dan dzikir syirik “ untuk memerangi kesyirikan dan kebid`ahan sehingga penyusunnya  dikesankan sebagai mujaddid.
Lihat beliau melanjutkan lagi perkataannya sbb:
Dalam riwayat lain berbunyi:

Artinya  Sesungguhnya Allah akan membangkitkan pada setiap
penghujung  seratus tahun(satu abad), orang yang mengajari
manusia  tentang keagamaan  mereka  (HR. Ahmad)




Keagamaan yang akan diajarkan oleh Mujadid terebut
adalah keagamaan yang mumi (puritan), karena pada waktu itu
agama ini terkontaminasi oleh herbapni anasiryang merusaknya atau paling tidak
 mengaburkannya, -misal bidah, syirik dan
kufur kepada Allah. Dan itu tidak mustahil, karena manusianya
terpengaruh oleh budaya  yang mengelilinginya
tak ubahnya  agama Nabi Ibrahim  yang tauhid berubah menjadi
watsaniyah - penyembahan berhala, agama Nabi Musa  yang
tauhid berubah menjadi Yahudi dengan kesyirikannya, dan
agama Nabi Isa yang juga tauhid berubah menjadi Nashrani
yang tidak terlepas dari kesyirikannya, adalah disebabkan
terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran dari luar, Syaikh
Mubarak Muhammad dalam Risalahnya Asy-syirku wa Madhahiruhu,
mengatakan bahwa eksistensi Islam
pun akan seperti Yahudi dan Nashrani jika Islam ini tidak benar-
benar dikawal dari anasir-anasir yang merusaknya, antara lain
adalah kesyirikan.
  Mantan kiyai NU menggugat shalawat dan dzikir syirik. 4


   
Lihat saran DR HM Roum Rawi MA kepada saya sebagai penulis buku sbb:
Dan kepada penulis buku ini, mudah-mudahan ia tetap
istiqamah untuk tetap memberikan pencerahan kepada para
pembaca yang budiman, agar memperoleh jalan ibadah yang
benar sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya, Muhammad
Dan kepada penerbit La tasyuk press  yang  sesuai dengan mottonyn:
Laa Tusyrik Billah (Jangan sekali-kali melakukan syirik kepada Alkah),
agar terap konsisten semata-mata hanya karena Allah     Li 'lai
Kalirnatillahi.
Akhirnya semoga kita diselamatkan dari kemusyrikan sekecil
apapun dan Allah  selalu membimbing kita semua ke jalan yang

benar, melalui kitabnya aLQuraii dan Sunnah Rasul-Nya, karena
Beliau    telah berpesan:

صحيح مسلم - (ج 6 / ص 245)
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ
"Dan Sungguh aku telah meninggalkan  esuatu yang kamu tidak
akan  sesat  bila kamu berpegangan kepadanya yaitu ktiabullah
alQut' an  dan Sunnah  rasulNya  ( Al hadis ).  
Billahit -Taufiq wal HidayEih war-Ridha wal Inayah

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
                        Prof DR HM Roem Rowi MA

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kesan saya dari pernyataan tsb, sang doktor berharap saya bisa memberikan pencerahan kepada umat, lalu bagaimana Idrus menyatakan buku saya ini membikin resah mereka. Ini suatu penilaian ngawur yang hanya dilandasi kebencian atau mendukung kesalahan ajaran golongannya dan menyalahkan ajaran kebenaran golongan lain,.Ini fanatisme golongan yang sangat di larang bukan diperintahkan. Allah berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.   Rum 31-32

Di ayat lain, Allah mengingatkan kepada Nabi   jangan sampai ikut kepada  golongan sbb :
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.







[1] Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar?
[2] Membongkar kesesatan kyai – kyai pembela bid`ah hasanah
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan