Ada hadis lemah sbb:
أَوْصَانِي
جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِالْجَارِ إِلَى أَرْبَعِيْنَ دَارًا عَشْرَةٌ
مِنْ هَا هُنَا، وَعَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا ، وَعَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا ،
وَعَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا
Jibril mewasiatkan kepadaku bahwa
tetangga itu sampai 40 rumah, 10 dari arah sana, 10 dari arah sana, 10 dari
arah sana, dan 10 dari arah sana
Hadis ini dla’if. Kasyful Khafa’, 1:1054; Takhrij al-Ihya’, 2:232;
al-Maqashid al-Hasanah, as-Sakhawi, 170.
Imam Bukhari menyatakan dalam
kitab al adabul mufrad, bahwa ia
perkataan Al hasan Al Basri bukan hadis. Kasyful khofa 328/1 Al Baihaqi berkata: Ia lemah Al maqasidul hasanah 277/1
Saya tidak menjumpai seorang alim yang mencantumkan hadis tsb dalam
kitab syarah hadis. Jadi makin mantap bahwa
hadis tsb lemah. Ia tercantum dalam seratus hadis yang terpopuler
karya syaikh Ihsan bin Muhammad bin
Ayisy Al Utaibi – salah satu Murid syaikh Muhammad Nashiruddin al albani di
mana Syiahpun sering menggunakan rujukan
al albani.
Yang menjadi bahan kajian disini adalah
tetangga itu sepuluh rumah dari
sini, sepuluh rumah dari sana ……………………………………., ini yang tidak kami jumpai hadisnya. Jadi
memperbaiki tetangga itu tiada batasan
seperti itu, pokoknya di namakan
tetangga ya sudah bera arti tetangga. Biasanya
sumber yang sering menjadi persengketaan itu adalah tetangga yang
rumahnya bergandengan. Untuk 5 rumah
berikut nya atau seterusnya itu biasanya baik – baik saja. Walaupun itu di
katakan sekampung.
Hadis – hadis memperbaiki tetangga itu
tiada batasannya seperti itu sebagaimana hadis sbb:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِي جَارَهُ،
وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ
أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ،
وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
934.Abu Hurairah ra menuturkan: “Nabi
saw bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian,
maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Hendaknya kalian memberi nasehat yang
baik kepada kaum wanita, karena mereka dijadikan dari tulang rusuk yang
bengkok. Adapun tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika
engkau memaksa meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jika engkau
biarkan, maka ia akan terus bengkok. Karena itu, berilah nasehat yang baik
kepada kaum wanita.”Bukhari, 67, Kitab Nikah, 80, bab
wasiat kepada kaum wanita
Allu`lu` wal marjan 445/1 saya
tidak menjumpai komentar syekh Muhammad Nasiruddin al albani tentang hadis tsb di kitab – kitab
karyanya Abul fadhel – sayyid Abul muaathi Annuri di kitab Al musnadul ja`mi menyatakan hadis tsb Muttafaq alaih 492/41
Ada lagi hadis sbb:
مَنْ
كانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلا يُؤْذِ جارَهُ، وَمَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ
يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلُ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
: “Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, maka janganlah ia menyakiti
tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian,
maka muliakanlah tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari kematian, maka
bertutur katalah yang baik, atau diamlah.” Bukhari, 78, kitab adab, 31, bab
seorang yang beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, janganlah menyakiti
tetangga).
Allu`lu`
wal marjan 17/1 Al albani berkata: Hadis sahih, Misyaktul
mashobih 463/2, Muttafaq alaih, Sahihut targhib wattarhib 342/2 Sahih wa dho`if Aunan Abu dawud 154/11. Sahih Tirmidzi 2630
Ada hadis sbb:
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: سَأَلْتُ
النَّبِيَّ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ قَالَ: أَنْ تَجْعَلَ
ِللهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ: إِنَّ ذَلِكَ لَعَظِيْمٌ، قلْتُ: ثُمَّ
أَيُّ قَالَ: وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ، قُلْتُ:
ثُمَّ أَيُّ قَالَ: أَنْ تُزانِيَ حَليلَةَ جَارِكَ
Abdullah ibnu menuturkan: “Aku pernah bertanya
kepada Nabi saw: “Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?”
Sabda beliau saw:
“Menyekutukan Allah, menyekutukan Allah dengan sesuatu, padahal Dia yang
menciptakan kamu.”
Kataku: “Sesungguhnya,
menyekutukan adalah dosa yang besar, tetapi apalagi?”
Sabda beliau saw: “Jika engkau
membunuh anakmu, karena kamu takut kalau ia makan bersamamu.”
Kataku: “Kemudian apalagi?”
Sabda beliau saw: “Jika engkau
berzina dengan isteri tetanggamu.” Allu`lu` wal marjan 25/1. Al albani berkata:
Sahih, lihat Sahih wa dho`if Sunan Abu dawud 310/5. Sahihut targhib
wattarhib 307/2. HR Nasai.
Bukhari, 65, kitab tafsir,
tafsir surat Al Baqarah, 3, bab firman Allah: “Maka janganlah kamu menyekutukan
Allah.”).
Dalam al Quran juga terdapat
perintah memperbaiki tetangga, tapi ukuran
tetangga empat puluh itu tidak saya
dapatkan. Dan al Quran menerangkan memperbaiki tetangga tanpa batas sbb:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ
بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Annisa` 36
Ayat tersebut hanya
menjelaskan tetangga yang dekat dan yang jauh. Ukuran dengan jumah tsb tidak
saya dapatkan.
Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
Artikel Terkait
hadis lemah
- Hadis lemah dari grup pakar ahli hadis
- Jawabanku untuk Ust Husni
- Hadis yg tafarrud adalah cacat
- Fanatik ke Imam Bukhari sebagaimana ahli fikih ke Imam Syafii adalah bahaya sekali
- Mengkompromikan ayat yg bertentangan dengan hadis jalan yg keliru
- Kisah pedét ajaib
- Prof Dr Muhibbin: Hadis Palsu dan Lemah dalam Sahih Bukhari
- Hadis - hadis lemah. Kajianku ke 61
- Hadis - hadis lemah. Kajianku ke 60
- Hadis - hadis lemah - kajianku ke 59
- Hadis lemah ke 58
- Kelemahan hadis amal perbuatan terserah niatnya
- Hadis lemah ke 57
- Hadis lemah ke 56
- Hadis lemah ke 55
- Hadis lemah ke 55
- Hadis lemah ke 54
- Keturunan Rasul
- Hadis lemah dipegang atau dibuang
- Hadis lemah ke 53
- Hadis lemah ke 53
- Hadis populer tapi lemah ke 52
- Hadis - hadis populer tapi lemah ke 51
- hadis - hadis populer tapi lemah ke 50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan