Senin, Agustus 04, 2014

Kekeliruan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 5




 

Komentarku ( Mahrus ali ):
Terjemahanku ( Mahrus  ali ) :

Dari.Tsu'Iabah bin Abi Malik, ia berkata: "Saya melihat saat
wafatnya Hakam bin Abi 'Ash di masa Khalifah Utsman, maka
dibuatlah kemah di atas kuburnya di hari yang panas. Maka
orang-orang berbicara dan banyak membincangkan masalah
fusthath (kemah). Utsman berkata: "Apa yang menyebabkan
orang-orang bergegas pada keburukan dan saling menyalahkan
padayang lain? Semoga Allah memuji orang yang tak menyalahkanku
Tahukah kalian Umar bin Khattab membangun kemah di atas
makam Zainab binti Jahsy?" Mereka menjawab: "Ya". Utsman
berkata: "Apakah kalian mendengar orang yang mencelanya?"
Mereka menjawab: "Tidak ada" (ath-Thabaqat al-Kubra, 8/113
dan al-Ishabah fi Ma'rifat ash-Shahabat, 1/236).

Komentarku ( Mahrus ali ):
Kekeliruan terjemahan Muhammad Ma`ruf Khozin  adalah kalimat  kubah. Ahirnya dalam terjemahan saya , langsung saya ganti dengan kalimat kemah.
Disini beda sekali antara kubah dan kemah.



Sanadnya sbb:
الطبقات الكبرى لابن سعد - (ج 8 / ص 113)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا صَالِحٌ بْنُ جَعْفَرَ عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ عُقْبَةَ عَنْ ثَعْلَبَةَ بْنِ أَبِي مَالِكٍ قَالَ:
Ibn Sa`ad berkata  dalam kitab  Thabaqat al kubra  113/8  Bercerita kepada kami Muhammad bin Umar  , bercerita kepada kami Shalih bin Ja`far  dari Muhammad bin Uqbah  dari Tsa`labah bin Abu Malik.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sanad tsb nyeleneh sekali. Saya tidak menjumpai di kitab – kitab hadis manapun, juga belum pernah membacanya. Ia hanya  terdapat dalam kitab Thabaqat atau Jami al ahadis yang mengutip dari kitab Thabaqat . Mengapa  para ulama  tiada yang mencantumkan kisah di atas dalam kitab -  kitab mereka. Pada hal jumlah mereka sangat banyak. Mengapa hanya satu orang saja yang mencantumkannya. Ini suatu tanda  atau indikator kelemahan, bukan  kesahihan. Ia lemah sekali dari segi redaksi yang nyeleneh Juga  lemah dari segi sanad. Seorang perawi bernama  Muhammad bin Uqbah  identitasnya  sbb:
مُحَمَّدٌ بْنُ عُقْبَةَ
طَبْقَة  3 مِنَ التَّابِعِيْنَ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ:  مَسْتُوْرٌ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِي :   لَم يَذْكُرْهَا
6142
Muhammad  bin Uqbah
Tingkatan 3  dari kalangan Tabiin
Martabatnya menurut Ibn Hajar : Dia  tidak dikenal ( tersembunyi )
Martabatnya menurut   dzahabi : Beliau tidak menyebutnya:
Komentarku ( Mahrus ali ):
Maksud tersembunyi adalah  riwayatnya tidak diterima, harus di tolak.
Ibn Hammam berkata: 
مَجْهُوْلُ الْحَال –وَهُوَ الْمَسْتُوْرُ– غَيْرُ مَقْبُولٍ
أُنْظُرْ تيَسِيْرَ التَّحْرِيْرِ لأَمِيْرِ بَادْشَاه (3|48).
Perawi yang tidak dikenal identitasnya- yaitu  mastur atau  tersembunyi – tidak diterima riwayatnya. Lihat kitab Taisir al tahrir karya  Amir Badsyah 48/3

 Jadi riwayat tentang  pemakaman  AL hakam bin Abul as yang menggunakan kemah itu adalah rumor belaka, bukan sungguhan tapi gurau dan tidak boleh di anggap sebagai cerita serius, buang saja , jangan di ambil untuk pedoman sebagaimana yang dilakukan oleh Muhammad Ma`ruf Khozin  pengarang buku  menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan.



Komentarku ( Mahrus ali ):
Setahu saya, hadis tsb  tidak terdapat dalam kitab – kitab hadis. Saya tahu hanya  di kitab al Mustadrak  karya Al Hakim. Ia tidak dikenal di kalangan sahabat, hadis tsb samar sekali dikalangan mereka, bahkan di anggap tidak ada. Karena itu, siapa sahabat yang meriwayatkan di selinapkan, tidak di tampakkan. Mungkin sekali tiada sahabat yang meriwayatkan. Anehnya lagi hanya Muhammad bin Ibrahim al taimi yang meriwayatkan. Dia adalah tingkatan ke  4 setelah  pertengahan tabiin. Da hanya dia yang meriwayatkan. Pada hal menurut Imam Ahmad , dia sering meriwayatkan hadis yang munkar. Barang kali hadis itu salah satu kemunkarannya.
Dalam kitab mausuah ruwat al hadis  di katakan:
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ : ثِقَةٌ لَهُ أَفْرَادٌ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِـي : وَثَّقُوْهُ ، وَ قَالَ أَحْمَدُ : رَوَى مَنَاكِيْرَ
aMartabatnya menurut Ibn Hajar : Dia terpercaya  yang banyak riwayat  hadis yang hanya dia sendirian yang meriwayatkannya.
Martabatnya menurut Dzahabi: Mereka menyatakan dia terpercaya . Imam Ahmad berkata: Dia juga meriwayatkan beberapa hadis yang munkar.

Hadis tentang Umar bin Al Khatthab menyuruh bkin kemah di atas kuburan Zainab ketika menggali  kuburannya  adalah lemah sekali, bukan hadis  sahih. Ia telah di jelaskan, tidak perlu di ulang lagi sekarang.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1Waru Sidoarjo Jatim

Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Shahihkah hadis ini ustad?
    Rosul SAW bersabda : “Sesungguhnya sesuatu yg aku takutkan atas kalian adalah seorang laki-laki yg membaca Al-Qur’an , sehingga setelah ia kelihatan indah karena Al-Qur’an dan menjadi penolong agama islam, ia merubahnya pada apa yg telah menjadi kehendak Allah , ia melepaskan dirinya dari Al-Quran,Melemparnya kebelakang dan menyerang tetangganya dgn pedang dgn alasan Syirik.” , Aku bertanya : “Wahai Nabi Allah, siapakah diantara keduanya yg lebih berhak menyandang kesyirikan, yg dituduh syirik atau yg menuduh?” , Beliau menjawab : “Justru org yg menuduh syirik (yg lebih berhak menyandang kesyirikan)HR.Ibn Hibban dalam shahih-nya, (hadits no 81), Abu Nu’man dalam Ma’rifat al-shahabah, (hadits no 1747) dan Al-Thawawi dalam Musykil Al-Atsar,(hadits no 725),lihat Al-Albhani dalam silsilat Al-Ahadits al-Shahihah,(hadits no.3201)

    BalasHapus
    Balasan
    1. UNtuk auleeya kareem
      Insya Allah benar apa yang dikatakan oleh al bani.

      Hapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan