Oleh: Dedy Helsyanto
nasional - Kamis, 14 Agustus 2014 | 13:56 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Tim Hukum Prabowo-Hatta, M. Mahendradatta, menyatakan timnya telah menemukan bukti pelanggaran pembukaan kotak suara di 10 Provinsi.
"Kami sudah dapatkan bukti pembukataan kotak suara di 10 provinsi yang kesannya terburu-buru. Kami sudah klarifikasi dokumen dan saksi juga," ujar Mahendra di sela-sela sidang DKPP di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2014).
Ia juga menjelaskan ada temuan baru dalam pembukaan kotak suara oleh KPU. "Ternyata yang melakukan pembukaan kotak suara bukan KPU, mereka (komisioner) hanya duduk santai-santai saja. Tak jelas siapa yang lakukan," ujarnya.
"Dengan yang melakukan pembukaan itu bukan komosioner KPU ini membuktikan kalau sebenarnya KPU telah disusupi," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, surat edaran pembukaan kotak suara oleh KPU pusat ke seluruh KPU daerah dianggap tindakan di luar hukum.
"Pembukaan kotak suara tanpa perintah MK, tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundangan," kata tim hukum Prabowo-Hatta Didi Supriyadi.
Didi menambahkan surat edaran tersebut juga dilakukan setelah tahapan pilpres selesai pada 22 Juli lalu.
Selain itu, alasan KPU mengeluarkan surat edaran tersebut untuk persiapan menghadapi gugatan Prabowo-Hatta di MK tidak mempunyai landasan hukum karena sudah didaftarkan ke MK dan menjadi sengketa di MK. [rok]
Artikel Terkait
Prabowo
- BLACKLIST Singapura Pada Jend. Suryo Prabowo Atas "Pesanan" Indonesia?
- Keputusan MK kebiasaan buruk praktik hukum negri ini.
- Sri Bintang Pamungkas : Prabowo Boleh Kalah, Tapi Jokowi Tidak Boleh Menang
- Prabowo-Hatta Akan Terus Memperjuangkan Keadilan Bagi Rakyat Indonesia
- Keputusan MK Bukan Kebenaran Mutlak dan Bersifat Keadilan Substantif
- Yusril: MK tak Akan Mampu Periksa Gugatan Pilpres Secara Mendalam
- Kopassus Indonesia: Jurnalis Asing Dikempesin Sampai Skak Mat!
- Pemenang Pilpres Belum Ada, AS Dukung Prabowo?
- Kemenangan Prabowo-Hatta Terbuka Lebar
- Pilpres 2014 Hasilkan Presiden-Wapres Palsu
- MK Jakarta Diuji Seperti MK Thailand, Beranikah?
- Yusril dan Saiful Mujani Terlibat Twitwar
- Sebut DPT Oplosan, Saksi Ahli Prabowo Tawarkan Audit Forensik
- Yusril: Prabowo Mungkin Benar, Cuma
- DPT Oplosan jadi Senjata Baru Prabowo-Hatta
- Indikasi Kecurangan Pilpres 2014 Semakin Jelas
- Gerindra Desak Polri Tangkap Husni Kamil Manik
- 45 Ribu Pemilih di Tangsel 'Nyoblos' Tanpa KTP
- Semakin Terbukti Dicurangi Elektabilitas Prabowo-Hatta Kian Naik
- Prabowo-Hatta Berpeluang Menang di MK
- Bawaslu: Tidak Etis KPU Buka Kotak Suara tanpa Perintah MK
- Pembongkaran Kotak Suara Bukti Kecurangan Pilpres?
- Australia Alami Prabowo-Phobia
- Hasil Pilpres 2014 Terindikasi Banyak Kecurangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan