Jumat, 15 Agustus 2014, 19:01 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi ahli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Marwah Daud Ibrahim menyampaikan hasil temuannya berupa manipulasi data pemilih yang dia sebut ‘DPT oplosan’.
Terkait adanya dugaan masalah mencakup 29 juta pemilih, Marwah menawarkan timnya siap melakukan audit forensik jika diberi izin majelis hakim.
Marwah menjelaskan, kecurangan yang berkarakter terstruktur, sistematis dan masif (TSM) tersebut disebabkan oleh lemahnya sistem informasi data yang dimiliki KPU. Karena itu, data daftar pemilih mudah sekali diretas.
"Selain diretas dari luar, admin juga berpeluang untuk melakukan kecurangan, bisa menambah, bisa mengurangi bisa mengganti. Mana buktinya, ya harus diperiksa. Oleh ahli, hingga beberapa tahun masih bisa dilihat, kami siap," ujar dia, di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (15/8).
Menurut Marwah, DPT oplosan merupakan manipulasi data pemilih yang dilakukan sebelum hari pemilihan. Berdasarkan studi yang dilakukan timnya, diketahui terjadi pemindahan nama calon pemilih dari satu daerah ke tempat lain.
Marwah mengaku dia dan tim telah melakukan riset terhadap data pemilih di 33 provinsi, mencakup 497 kabupaten/kota.
"Di 33 provinsi, jumlah pemilih oplosan mencapai 10 persen. Sepuluh persen dari 188 juta (pemilih), berarti sekitar 19 juta bermasalah. Ketika berangkat ke 497 kabupaten/kota, oplosannya lebih tinggi lagi, 15 persen. Lima belas persen dari 188 juta itu 29 juta,” kata dia
Artikel Terkait
Prabowo
- BLACKLIST Singapura Pada Jend. Suryo Prabowo Atas "Pesanan" Indonesia?
- Keputusan MK kebiasaan buruk praktik hukum negri ini.
- Sri Bintang Pamungkas : Prabowo Boleh Kalah, Tapi Jokowi Tidak Boleh Menang
- Prabowo-Hatta Akan Terus Memperjuangkan Keadilan Bagi Rakyat Indonesia
- Keputusan MK Bukan Kebenaran Mutlak dan Bersifat Keadilan Substantif
- Yusril: MK tak Akan Mampu Periksa Gugatan Pilpres Secara Mendalam
- Kopassus Indonesia: Jurnalis Asing Dikempesin Sampai Skak Mat!
- Pemenang Pilpres Belum Ada, AS Dukung Prabowo?
- Kemenangan Prabowo-Hatta Terbuka Lebar
- Pilpres 2014 Hasilkan Presiden-Wapres Palsu
- MK Jakarta Diuji Seperti MK Thailand, Beranikah?
- Yusril dan Saiful Mujani Terlibat Twitwar
- Yusril: Prabowo Mungkin Benar, Cuma
- DPT Oplosan jadi Senjata Baru Prabowo-Hatta
- Tim Prabowo-Hatta: Yang Buka Kotak Suara Bukan KPU
- Indikasi Kecurangan Pilpres 2014 Semakin Jelas
- Gerindra Desak Polri Tangkap Husni Kamil Manik
- 45 Ribu Pemilih di Tangsel 'Nyoblos' Tanpa KTP
- Semakin Terbukti Dicurangi Elektabilitas Prabowo-Hatta Kian Naik
- Prabowo-Hatta Berpeluang Menang di MK
- Bawaslu: Tidak Etis KPU Buka Kotak Suara tanpa Perintah MK
- Pembongkaran Kotak Suara Bukti Kecurangan Pilpres?
- Australia Alami Prabowo-Phobia
- Hasil Pilpres 2014 Terindikasi Banyak Kecurangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan