Akhina
Rifki menulis :
Sekedar
info saja :
Syaikh
Abdullah bin Humaid mengatakan;
لكن
الشرط أن تكون النعال طاهرة ، فإذا كانت النعال فيها نجاسة أو وطئ بها
أذى
، فلا ينبغي أن يصلي الإنسان منتعلاً
Hanya
saja ada syaratnya, sandal harus suci, maka jika sandalnya ada najis atau menginjak
kotoran, maka tidak selayaknya orang menggunakannya untuk salat.
(Fatwa Islam, no.12033)
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Apa
yg dikatakan oleh Syaikh
Abdullah bin Humaid itu bnr, tp masih
ada solusi yaitu bila sandal najis mk
cukup di gosokkan ke tanah sebagaimana
hadis sbb:
Abu Hurairah ra berkata ;’ Rasulullah saw bersabda :
إِذَا وَطِئَ أَحَدُكُمْ بِنَعْلِهِ الْأَذَى فَإِنَّ التُّرَابَ
لَهُ طَهُورٌ
Bila seseorang diantaramu menginjak kotoran dengan sandalnya, maka debulah sebagai alat
pembersihnya “.[1] Hadis sahih
مشكاة المصابيح (1/ 156)
503 -[14] (صَحِيحٌ)
Al albani menyatakan
hadis tsb sahih
dlm kitab Misykatul mashabih .
Jd dg hadis ini salat ttp hrs pakai sandal
atau sepatu. Jangan sampai salat
tanpa sandal dg alas an sandal najis.
Syaikh
bin Baz mengatakan;
حكمها
الاستحباب بعد التأكد من نظافتها ؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم كان
يصلي
في نعليه… وإذا كان المسجد مفروشا فإن الأولى خلعها ؛ حذراً من توسيخ
الفرش
، وتنفير المسلمين من السجود عليها
Hukum
menggunakan sandal ketika salat dianjurkan(mustahab), setelah dipastikan sandal
itu bersih, karena Nabi saw pernah salat dengan memakai sandal, namun jika
masjidnya beralas karpet, yang lebih baik adalah tidak memakai sandal, agar
tidak mengotori karpet dan membuat kaum muslimin enggan untuk sujud di karpet.
(Fatawa bin Baz, Fatwa Islam no. 69793)
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Dlm keterangan tsb Syaikh bin Baz menyatakan salat dg mengenakan
dua sandal adalah sunnat belaka atau
sangat di anjurkan dg sarat
bersih. Maksudnya masih boleh melakukan salat tanpa sandal.
Bila
di ikuti, mk kita ini menyelisihi Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam yg memerintahkan mengenakan sandal
:
خَاِلفُوا اْليَهُوْدَ ؛
فَإِنَّهُمْ لاَ يُصَلُّوْنَ فِي نِعَالِهِمْ وَلاَ خِفَافِهِمْ
“Bedakan diri dengan Yahudi, mereka tidak shalat dengan mengenakan sandal dan tidak memakai khuf mereka” (HR. Abu Dawud, Al Hakim) Al bani mensahihkan.
حَدِيْثُ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ
يَزِيْدَ الأَزْدِيِّ، قَالَ: سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ: أَكَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
يُصَلِّي فِيْ نَعْلَيْهِ قَالَ: نَعَمْ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى :
8 كِتَابُ الصَّلاَةِ : 24 بَابُ
الصَّلاَةِ فِي النِّعَالِ
325.Said ibu Yazid Al Azdi menuturkan: “Aku pernah bertanya kepada Anas
ibnu Malik, apakah Nabi saw shalat di
atas kedua sandalnya?”
Jawab Anas ra: “Ya, .” (Bukhari, 8, kitab shalat, 24, bab shalat memakai
sandal).
Allu`lu` wal marjan 167/1 Al
albani berkata :
sahih
Lihat di kitab karyanya : Sahih wa dho`if
sunan Tirmidzi 400/1
Dan sy
sendiri blm pernah menjumpai hadis yg
menjelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjalankan salat tanpa sandal
dlm hadis yg sahih.
Bin Baz menyatakan:
وإذا
كان المسجد مفروشا فإن الأولى خلعها ؛ حذراً من توسيخ
الفرش
، وتنفير المسلمين من السجود عليها
namun
jika masjidnya beralas karpet, yang lebih baik adalah tidak memakai sandal,
agar tidak mengotori karpet dan membuat kaum muslimin enggan untuk sujud di karpet.
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Itu
perlu dalil , dn beliau tdk membawakan
dalil.Kita ikut sj ayat :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mengetahui dalilnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [2]
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar".[3]
Bila pendapat Bin Baz
itu diikuti , mk kita ini menyelisihi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dlm dua hal
yaitu salat tanpa sandal
dan salat di karpet. Namun
untuk salat di karpet ini jgn dibhs sekarang . Sbb kita
masih focus bhs salat dengan sandal
Kita
ikut dalil sj dimana Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam menjalankan salat dg sandal dn blm pernah dg kaki
telanjang.
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah, penuh
persaudaraan .
Mau ikut , hub 08883215524 .
0852-7312-5077
0 857-8715-4455
0812-3270-051
0812-4194-6733
Artikel Terkait
sandal
- Komentarku terhadap ceramah syaikh al utsaimin tentang ayah bunda nabi SAW ke 2
- Komentarku terhadap doktor Aziz bin farhan al anzi tentang salat dengan sandal
- KOMENTARKKU TERHADAP CERAMAH DR ABDULLAH ASSIKKHIR TENTANG SALAT DENGAN SANDAL KE 2
- KOMENTARKU TERHADAP FATWA aL UTSAIMIN TWNTANG SALAT DENGAN SANDAL
- KOMENTARKU TERHADAP DR ABDULLAH BIN ALI ASSIHRI
- komenarku terhadap fatwa DR Ali bin Abdullah
- Komentarku terhadap syaikh al utsaimin tentang pakai sandal waktu salat
- Komentarku terhadap ceramah syaikh al utsaimin
- Kajian hadis hadis pakai sandal ke 1
- salat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul sebagai jawaban kepada Syaikh Shobbah Syi`ah ( bahasa arab ) .
- salat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul , jawaban untuk ulama syi`ah
- fase ke 6 salat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul SAW sebagai bantahan kepada doktor Abd Salam dari al Jazair
- Sandal tanpa sandal menyalahi perintah Rasul SAW sebagai jawaban kepada doktor abd Aziz al fauzan ( bahasa arab ) .
- salat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul sebagai jawaban untuk doktor Abd Aziz al fauzan ( bhs Indonesia )
- Salat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul sebagai jawaban kepada Doktor Usman al Khamis ( Bhs arab )
- ٍSalat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul sebagai jawaban kepada Doktor Usman al Khamis
- Fase ke 2 salat memakai sandal dan komentarku kepada Ust Doktor aziz al anzi saudi ( bhs indo )
- Fase ke 2 salat memakai sandal dan komentarku kepada Ust Doktor aziz al anzi saudi ( bhs arab ) .
- Salat tanpa sandal melanggar perintah Nabi SAW sebagai jawaban kepada Syaikh Doktor Abdullah Syakhkhir ( bahasa Indonesia
- Fase 1 salat tanpa sandal menyalahi perintah Rasul. Jawaban ku untuk Syaikh Muhammad salih Al Utsaimin ( bahasa Indonesia)
- Keharusan salat dg sandal dg alasan
- Salat dengan sandal
- Salat dengn sandal .
- Salat dg sandal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan