Sabtu, 16 April 2011
Makam Imam Syafi'i |
Saya katakan wisata karena memang ruh juga perlu diwisatakan Gan. Bukan hanya jasad yang butuh refreshing, tapi juga ruh kita yang tersembunyi dan sering kelelahan ini. Kalau orang-orang di hari libur lebih memilih untuk berwisata ke Ancol, Monas, tempat pemandian, karaoke atau rumah pacar, nah saya pribadi lebih suka wisata ke kuburan-kuburan. Terlebih di sini hari liburnya adalah hari Jum'at dan bukan hari minggu, maka adalah waktu yang tepat berwisata ruhani. Yah wisata ruhani, di samping bebas biaya tiket masuk dan tidak perlu merogoh hepeng (red:kocek) yang banyak, yang biasanya saya keluarkan untuk ngajak si do'i (sok punya) makan sate, bakso, es krim, es campur, es cendol, es pal dan aspal yang hanya menambah beban di perut saja namun tidak mengenyangkan ruhani, ongkos angkot dari asrama ke makam juga gak terlalu mahal; hanya tujuh ribu perak Gan kalau dirupiahkan pulang-pergi dari Madinah Nashr ke kawasan Sayyidah Aisyah masuk dalam.
Benteng yang dibangun Sholahuddin Al-Ayubi, seorang Jenderal Khilafah Islam yang rajin ziarah kubur |
Dengan bermodalkan buku-buku yasin, takhtim dan tahlil plus hizib-hizib gubahan para ulama, didukung dengan hp butut nokia 5320 expressmusic dengan kamera berkekuatan 2,0 Mega Pixel, bismillah ane menjelajahi dunia perkuburan yang penuh misteri *hiiii seyem :(*. Di samping nilai sejarah dan ilmiah, namun ada nilai yang jauh lebih besar daripada itu semua; yaitu nilai-nilai ruhani yang tidak cukup muat rasanya untuk ane ungkapkan di kertas yang sangat sempit ini Gan, akan pengalaman-pengalaman qolbu hasil dari perenungan terhadap dunia barzakh yang luas itu. Tidak akan mampu merenungi sisi-sisi spiritual ini, kecuali orang-orang yang shofa' hatinya, jernih alam pikirnya dan selalu berhusnuzhon kepada makhluk-makhluk Allah di muka bumi.
Berziarah itu sangat dianjurkan, kenapa? Karena ziarah itu dapat mengingatkan kita kepada mati. Ane yakin dah, kalau Agan2 banyak maksiat, sering-seringlah ziarah ke kubur. Insya Allah Agan gak akan mau maksiat lagi, ya walaupun cuman bertahan hanya satu hari. Kalau secepat itu hilang atsarnya, maka kaya'nya Agan butuh ziarah setiap hari, xixi biar setiap hari mengingat mati *canda tapi serius*. Terlebih jika makam yang diziarahi adalah makam orang-orang sholeh, para auliya' dan ulama. Sangat-sangat berpengaruh Gan kepada ruh dan jiwa kita. Belum lagi ditambah kita bisa mentadaburi amal-amal dan ilmu dan perjuangan mereka dari dekat. Itu sekelumit hikmah dan manfaat ziarah kubur.
Ane kasih tahu Gan. Di sekeliling orang2 sholeh itu diberkahi Allah. Kalau kita ada di dekat orang sholeh; ghoflah berubah menjadi dzikir, kacau menjadi khusyu', kalut menjadi tenang, futur menjadi semangat, doa menjadi mustajab dan bahkan makanan yang ada di dekatnyapun menjadi obat. Banyak lagi keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya yang sholeh ini. Tidak ada beda antara orang sholeh yang masih hidup dengan yang sudah wafat. Wafat hanya berpindah alam, tetapi kehidupan mereka belum berakhir, bukan mati seperti batu dan tungkul kelapa.
Terlebih jika makam yang kita ziarahi itu adalah makam makhluk teragung Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, semakin lengkap dan sempurnalah rasanya keutamaan-keutamaan itu berkumpul.
Baiklah saya tidak mau memperpanjang kalam lagi, kita mulai saja dengan;
1. Makam Imam Syafi'i
Makam Imam Syafi'i |
Makam Imam Syafi'i; Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi' bin Sa'ib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muthallib bin Abdu Manaf Al-Qursyi (kakeknya Rasulullah) radhiyallahu anhum ajma'in. Lahir di Ghazza Palestina tahun 150 Hijriyah dan wafat di Kairo Mesir tahun 204 Hijriyah. Imamnya mazhab Syafi'iyah dan penemu ilmu ushul fiqih. Di antara perkataan beliau adalah: "Disukakan kepadaku daripada duniamu tiga perkara: meninggalkan takalluf, bergaul kepada makhluk dengan lemah lembut dan mentauladani jalan orang-orang tasawuf." (Kasyful Khafa' Imam Al-Ajluni juz 1 hal 341 Cet. Maktabah Al-Qudsi Kairo)
Bekas tapak kaki Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam |
Makam Imam Waki' bin Jarrah |
Dan kalau ini makam guru tasawufnya Imam Syafi'i di waktu muda Gan; Imam Waqi' Ibnu Jarrah radhiyallahu anhu, berada kurang lebih 200 meter dari makam Imam Syafi'i. Beliau wafat pada tahun 190 Hijriyah, tepat Imam Syafi'i berumur 40 tahun. Imam Syafi'i pernah mengadu kepada beliau akan buruknya hapalannya. Berikut lengkapnya Gan:
Imam Syafi'i berkata: "Aku mengadu kepada Waqi' akan buruknya hapalanku...Maka beliau menasehati aku untuk meninggalkan maksiat...Dan mengabarkanku bahwa ilmu itu nur (cahaya)...Dan Allah tidak akan memberikan nur-Nya kepada orang yang maksiat."
Hehe begitu Gan :D. Nah...di akhir hayatnya, Imam Waqi' hijrah dari Basrah Iraq (kalau gak salah)----> ke Mesir. Di Kairo inilah beliau wafat. Katanya, Imam Syafi'i ikut hijrah ke Mesir juga karena ingin dimakamkan dekat makam murabbi yang sangat dicintainya ini, terlebih di Mesir banyak terdapat Ahlul Bait keturunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam semakin menambah kebahagiaan Imam Syafi'i agar dimakamkan di sekeliling orang-orang yang dicintainya. Wallahu a'lam.
Hehe begitu Gan :D. Nah...di akhir hayatnya, Imam Waqi' hijrah dari Basrah Iraq (kalau gak salah)----> ke Mesir. Di Kairo inilah beliau wafat. Katanya, Imam Syafi'i ikut hijrah ke Mesir juga karena ingin dimakamkan dekat makam murabbi yang sangat dicintainya ini, terlebih di Mesir banyak terdapat Ahlul Bait keturunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam semakin menambah kebahagiaan Imam Syafi'i agar dimakamkan di sekeliling orang-orang yang dicintainya. Wallahu a'lam.
3. Makam Ahlul Bait Sayidah Aisyah
Makam Sayidah Aisyah bin Ja'far Shodiq |
Nah ini makam Sayidah Aisyah radhiyallahu anha anaknya Imam Ja'far Shodiq Gan. Nama panjang beliau: Aisyah binti Ja'far bin Muhammad Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum (hehe bagi abang2ku yang Habeb kalau salah tolong dikasih tahu ya :D). Beliaulah yang meriwayatkan hadits qudsi: "Ana 'inda zhonni abdi bi wa ana indahu ma dzakarani (Aku bersama sangkaan hamba-Ku dan Aku selalu bersamanya selama ia berdzikir kepada-Ku)".
4.Makam Imam Suyuthi
Makam Imam Suyuthi |
Nah bangunan yang putih itu makam Imam Jalaluddin As-Suyuthi Gan. Hiks ane udah minta kuncinya sama penjaga makam, tapi gak sama dia katanya. Ya udahlah, ane tetap ziarah dan yasinan di luar duduk depan pintu makam Imam Suyuthi ditemani terik matahari yang sangat menyengat. Padahal kalau bisa masuk ke dalam pasti adem dan nyaman rasanya. Tapi alhamdulillah Gan, 5 menit ketika yasinan, karomat Imam Suyuthi langsung terasa. Tiba2 udara menjadi dingin dan angin sepoi2 berhembus dengan segarnya. Ternyata matahari bersembunyi di balik sebuah gedung yang besar yg ada dekat situ. Hehe ada hikmahnya juga ternyata kalau banyak bangunan di sini.. Jadi terlindungi dah ane dari terik matahari dan ane melanjutkan bacaan2 quran ane dengan tenang dan nyaman. Dan ane tambahin baca hizbul bahr yang ane yakin itu wirid kesukaan Imam Suyuthi, karena beliau tarekatnya Syadziliyah. Hmm pasti Imam Suyuthi senang ane bacain hizbul bahr gubahan Imam Abu Hasan Asy-Syadzili yang penuh makna ini. Dengan niat ikhlas lillahi ta'ala, ane menghadiahkan dan meniatkan segala bacaan quran ane untuk beliau dan mendoa kepada Allah agar kubur beliau dijadikan taman daripada taman2 surga.
Owh iya, beliau bernama: Abdurrahman bin Abu Bakar bin Muhammad Asyuth. Lahir pada tahun 849 H di Asyuth Mesir dan wafat pada 911 H di Kairo Mesir. Di antara lima ratusan karya beliau adalah Tafsir Jalalain yang sering Kiyai2 kita baca di Indonesia.
Di antara perkataan beliau: "Sebenarnya tasawuf itu sendiri adalah sebuah ilmu yang agung, Pokok bahasannya adalah ittiba' kepada sunnah dan meninggalkan yang bid'ah, membebaskan diri daripada nafsu; kebiasaan2nya, kesenangan2nya, tujuan2nya, kehendak2nya dan pilihan2nya. Tasawuf juga penyerahan diri kepada Allah, ridho dengan Allah dan ketentuan-Nya, mencari cinta-Nya dan menepikan yang selain-Nya. Dan aku juga tahu bahwa memang tasawuf itu banyak dakhil (tamu tak diundang yang mengaku2 sebagai orang tasawuf) daripada kaum yang bergaya-gaya seperti orang2 tasawuf padahal para dakhil itu bukan daripada orang2 tasawuf. Maka mereka memasukkan apa2 yang bukan daripada tasawuf ke dalam tasawuf hingga akhirnya menimbulkan banyak yang su'uzhon kepada ilmu ini. Maka para ahli ilmu mulai mengambil sikap untuk memisahkan mana yang ahlul haq dan mana yang ahlul bathil. Sungguh aku telah merenungkan perkara2 yang diingkari oleh imam2 ilmu syar'iat terhadap para ahli tasawuf, bahwasanya tidak sedikitpun para ahli tasawuf yang sebenar itu mengucapkan perkara2 tersebut, melainkan yang mengucapkannya adalah para ahlul bid'ah dan orang2 yang terlampau, yang mendakwa bahwa mereka adalah sufi, padahal bukan (Ta'yidul Haqiqah Al-Aliyah karya Imam Suyuthi Cet. Mathba'ah Islamiyah Mesir Thn. 1352 H hal. 57)
Imam Suyuthi juga termasuk ulama yang pernah menyaksikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebanyak lebih dari 70 kali dalam keadaan jaga sebagaimana pengakuan beliau dalam kitabnya Tanwirul Halik. Wallahu a'lam.
Owh iya, beliau bernama: Abdurrahman bin Abu Bakar bin Muhammad Asyuth. Lahir pada tahun 849 H di Asyuth Mesir dan wafat pada 911 H di Kairo Mesir. Di antara lima ratusan karya beliau adalah Tafsir Jalalain yang sering Kiyai2 kita baca di Indonesia.
Di antara perkataan beliau: "Sebenarnya tasawuf itu sendiri adalah sebuah ilmu yang agung, Pokok bahasannya adalah ittiba' kepada sunnah dan meninggalkan yang bid'ah, membebaskan diri daripada nafsu; kebiasaan2nya, kesenangan2nya, tujuan2nya, kehendak2nya dan pilihan2nya. Tasawuf juga penyerahan diri kepada Allah, ridho dengan Allah dan ketentuan-Nya, mencari cinta-Nya dan menepikan yang selain-Nya. Dan aku juga tahu bahwa memang tasawuf itu banyak dakhil (tamu tak diundang yang mengaku2 sebagai orang tasawuf) daripada kaum yang bergaya-gaya seperti orang2 tasawuf padahal para dakhil itu bukan daripada orang2 tasawuf. Maka mereka memasukkan apa2 yang bukan daripada tasawuf ke dalam tasawuf hingga akhirnya menimbulkan banyak yang su'uzhon kepada ilmu ini. Maka para ahli ilmu mulai mengambil sikap untuk memisahkan mana yang ahlul haq dan mana yang ahlul bathil. Sungguh aku telah merenungkan perkara2 yang diingkari oleh imam2 ilmu syar'iat terhadap para ahli tasawuf, bahwasanya tidak sedikitpun para ahli tasawuf yang sebenar itu mengucapkan perkara2 tersebut, melainkan yang mengucapkannya adalah para ahlul bid'ah dan orang2 yang terlampau, yang mendakwa bahwa mereka adalah sufi, padahal bukan (Ta'yidul Haqiqah Al-Aliyah karya Imam Suyuthi Cet. Mathba'ah Islamiyah Mesir Thn. 1352 H hal. 57)
Imam Suyuthi juga termasuk ulama yang pernah menyaksikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebanyak lebih dari 70 kali dalam keadaan jaga sebagaimana pengakuan beliau dalam kitabnya Tanwirul Halik. Wallahu a'lam.
Dari kesemua makam di atas, apa kira-kira kesimpulan yang dapat kita tarik dari wisata ruhani kali ini??
Suasana pemakaman di Mesir |
Hehe kesimpulan ane cuman satu Gan; ternyata makam kaum muslimin tinggi-tinggi semua. Bahkan makam-makam di Mesir jauh lebih tinggi daripada makam-makam di Indonesia.
Tanah pemakaman di Indonesia |
Terlepas dari adanya sekelompok kaum muslimin yang menentang untuk membangun makam, tradisi kaum muslimin ini sudah berjalan sekian ribu tahun semenjak masa sahabat hingga sekarang. Wallahu a'lam.
Salam kompak selalu, Sabtu 16 April 2011 pkl. 01.00 pm
Muhammad Haris F. Lubis
Muhammad Haris F. Lubis
Komentarku ( Mahrus ali )
Anda menyatakan :
di samping bebas biaya tiket masuk dan tidak perlu merogoh hepeng (red:kocek) yang banyak, yang biasanya saya keluarkan untuk ngajak si do'i (sok punya) makan sate, bakso, es krim, es campur, es cendol, es pal dan aspal yang hanya menambah beban di perut saja namun tidak mengenyangkan ruhani,
Komentarku ( Mahrus ali )
Apakah anda tidak mengerti Bakso ( Campurannya : tawas, pemutih, bahan pengawet, boraks, fosfat (STPP), MSG, rhodamin untuk bahan pewarna sirop dan saus ).
Bang, baksonya pakai boraksnya nggak ? MSG-nya banyak nggak ? Kadang-kadang pertanyaan-pertanyaan seperti ini terlontar saat konsumen membelinya. Konsumen ingin mendapatkan produk yang aman, tentunya. Memang, beberapa pedagang bakso sering menggunakan bahan tambahan pada produknya, seperti bahan pemutih, bahan pengawet, boraks, fosfat (STPP), dan tawas. Bahan pemutih yang biasa digunakan adalah Titanium dioksida. Bahan pengawet yang biasa digunakan adalah benzoat, batas penggunaannya dalam produk pangan maksimum 0,1%. Boraks berupa serbuk putih yang digunakan pada bakso untuk menghasilkan produk yang kering (kasat dan tidak lengket), bahan ini termasuk bahan kimia yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan. Tawas digunakan dalam air perebus bakso untuk membantu mengekstrak protein daging, kelebihan STPP ini menyebabkan rasa pahit pada bakso.
Tawas bahan pemutih, bahan pengawet, boraks, fosfatMSG- adalah bahan yang di larang oleh agama karena mengganggu kesehatan . Peraturan pemerintah juga begitu dan peraturan pemerintah tidak lebih baik dari pada al Quran atau hadis . Allah berfirman :
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?[1]
Dengan ayat tsb, Allah menjelaskan bahwa hukum Allah lebih cocok untuk kemaslahatan manusia didunia maupun di akhirat . Bila pemerintah memperbolehkan , terkadang agama Islam melarang . Tapi bila pemerintah melarang karena pertimbangan kesehatan umat , maka sudah tentu agama Islam terlebih dahulu untuk melarang.
Dan saya sendiri telah mengajarkan santri – santri saya untuk tidak membeli bakso karena campurannya dan formalinnya , di samping menggunakan perasa dan saus yang subhat.
Dan sering terjadi , kasus bakso yang terbuat dari daging tikus , formalin . Begitu juga bawangnya , saya sendiri tidak memakannya dan masakan keluarga saya tidak pernah memakai bawang merah atau putih karena ada hadis sahih dari Rasulullah SAW :
ً مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلاَيَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلاَ ئِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ
Barang siapa makan bawang merah ,putih , bawang bakung , jangan sekali –kali mendekat masjid kami . Sesungguhnya malaikat sakit hati terhadap apa yang membikin sakit hati banu Adam “. [2]
Bakso sendiri bukan asli makanan jawa atau Islam , tapi dari cina . Ya`ni makanan non muslim . Apalagi dahulu di tahun 1997 M saya pernah beli bakso di pasar Wonok romo Surabaya . Saat itu saya mengenakan sarung putih , baju putih dan kopyah putih. Lantas pemiliknya bilang : Bakso ini terbuat daging babi .
Saya menyatakan al hamdulillah , saya masih di selamatkan oleh Allah dari daging haram itu .
Seandainya saya saat itu mengenakan celana jean , pakai sepatu , berkaus ketat , tanpa kopyah putih , maka penjual bakso akan diam seribu bahasa dan tambah enak baksonya laku . Malah ada teman saya yang bilang kepada saya , kebanyakan bakso sekarang menggunakan campuran lemak babi atau kaldunya .
Anda menyatakan lagi :
Benteng yang dibangun Sholahuddin Al-Ayubi, seorang Jenderal Khilafah Islam yang rajin ziarah kubur
Komentarku ( Mahrus ali )
Untuk pernyataan anda itu belum tentu benar , karena anda tidak menunjukkan refrensinya yang akurat . Karena itu , saya dalam hal ini masih perlu tabayyun atau kaji lagi sebelum percaya kepada keterangan anda . Saya sendiri sudah mencari dikebanyakan kitab saya ingin sekali menemukan refrensi pernyataan anda bahwa Sholahuddin al ayyubi rajin ziarah kubur , ternyata harapan saya tidak terpenuhi dan sia - sia belaka . Alangkah laiknya bila anda tidak menjumpai refrensi yang valid untuk tidak memberikan komentar yang akan mempengaruhi image masarakat atau pembaca yang haus dengan kebenaran lalu di hidangi dengan distorsi pemahaman .
Anda menyatakan lagi :
Dengan bermodalkan buku-buku yasin, takhtim dan tahlil plus hizib-hizib gubahan para ulama
Komentarku ( Mahrus ali )
Kebanyakan hizib – hizib gubahan para ulama secara realita banyak kesyirikan dan kemungkarannya .
Dalam hézéb nashar terdapat kalimat syirik sbb:
حٰمعسق حِمَايَتُناَ مِمَّا نَخَافُ
Haamiim iinsiinqoof himaayatunaa mimma nakhoof.
Hammim insinqof adalah pelindung kami dari apa yang kami takutkan.
Kalimat tersebut jelas kesyirikan yang tidak bisa di bantah lagi karena menyatakan huruf hammim insinqof sebagai pelindung dari mara bahaya. Pada hal dalam al Quran yang bisa di buat perlindungan dari kejahatan mahluk hanyalah Allah sebagaimana ayat :
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Qul a`uudzu birobbinnas malikin nas ilaahin nas min syarril waswaasil khonnas alladzii yuwaswisu fii shuduurin nas minaljinnati wannas
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.Raja manusia.Sembahan manusia.dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.dari (golongan) jin dan manusia.
Uqbah bin Amir ra berkata : Rasulullah saw bersabda :
أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Apakah kamu tidak melihat beberapa ayat yang diturunkan malam ini ,tiada yang menyamainya . قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ dan قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ [3]
Dlm suatu riwayat :
فَأُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَتَقَدَّمَ فَقَرَأَ بِهِمَا ثُمَّ مَرَّ بِي فَقَالَ كَيْفَ رَأَيْتَ يَا عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ اقْرَأْ بِهِمَا كُلَّمَا نِمْتَ وَقُمْت
Lantas salat didirikan, Rasul maju, lalu membaca dua surat tersebut, lalu berjalan bertemu denganku. Beliau bersabda :” Bagaimana pendapatmu wahai Uqbah ! Bacalah dua surat itu ketika akan tidur dan bangun . [4]
Baca buku mantan kyai NU menggugat shalawat dan dzikir syirik .
Anda menyatakan :
Ane yakin dah, kalau Agan2 banyak maksiat, sering-seringlah ziarah ke kubur. Insya Allah Agan gak akan mau maksiat lagi,
Komentarku ( Mahrus ali )
Bila saran anda itu di ikuti akan membikin banyak orang tersesat , sebab umat dulu banyak berziarah kubur lalu terjadilah kesyirikan di kalangan mereka , lalu membudaya ke kalangan anak cucuk mereka. Paling baik itu , jangan sering berziarah kubur sebagaimana hadis :
لَا تَتَّخِذُوا قَبْرِي عِيدًا . وَصَلُّوا عَلَيَّ حَيْثُ كُنْتُمْ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي
Jangan jadikan kuburanku sering di kunjungi, bacalah solawat kepadaku dimana kamu berada. Sesungguhnya bacaan solawatmu sampai padaku .[1]
Anda menyatakan :
Banyak lagi keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya yang sholeh ini. Tidak ada beda antara orang sholeh yang masih hidup dengan yang sudah wafat. Wafat hanya berpindah alam, tetapi kehidupan mereka belum berakhir, bukan mati seperti batu dan tungkul kelapa.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sinyalemen anda seperti di atas jelas penuh dengan kemungkaran dan kesesatan . Anda menyamakan orang mati dengan orang yang masih hidup , mati dan hidupnya seseorang sama saja. Anda termasuk orang yang menentang ayat karena anda menyatakan : “
Tidak ada beda antaira orang sholeh yang masih hidup dengan yang sudah wafat. Wafat hanya berpindah alam, tetapi kehidupan mereka belum berakhir, bukan mati seperti batu dan tungkul kelapa”.
Mana dalilnya atas pernyataan mu itu . Mereka yang sudah mati itu tidak mendengar lagi dan tidak bisa di minati berkah . Tiada ahli hadis yang saya ketahui memiliki pendapat sebagaimana keterangan anda itu . Saya tahu hal itu dari kalangan awam ahli bid`ah .Pernyataan anda bertentangan dengan ayat :
وَمَا يَسْتَوِي الْأَحْيَاءُ وَلَا الْأَمْوَاتُ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ(22)
dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. Fathir 22
Anda menyatakan lagi :
. Di antara perkataan beliau adalah: "Disukakan kepadaku daripada duniamu tiga perkara: meninggalkan takalluf, bergaul kepada makhluk dengan lemah lembut dan mentauladani jalan orang-orang tasawuf." (Kasyful Khafa' Imam Al-Ajluni juz 1 hal 341 Cet. Maktabah Al-Qudsi Kairo
Komentarku ( Mahrus ali )
Arabnya sbb :
وَأَنَّ الشَّافِعِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَمَّا وَقَفَ عَلَيْهِ أَيْضًا قَالَ : وَأَنَا حُبِّبَ عَلَيَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ ثَلاَثٌ : تَرْكُ التَّكَلُّفِ ، وَعُشْرَةُ الْخَلْقِ بِالتَّلَطُّفِ ، وَالاِقْتِدَاءُ بِطَرِيْقِ أَهْلِ التَّصَوُّفِ
Pengarangnya sendiri menyatakan dengan : Dalam perkataan sebagian ulama , lalu menyebut perkataan Imam Syafii .
Redaksi dari pengarangnya ( Syaikh Ismail bin Muhammad al ajluni ) menunjukkan bahwa riwayat yang menyatakan Imam Syafii menyatakan seperti itu adalah lemah sekali . Lihat saja dalam kitab karya Imam Syafii , apakah benar Imam Syafii menyatakan seperti itu , siapa tahu barang kali Imam Syafii figur yang alergi dengan tasawwuf .Setahu saya , Imam Syafii termasuk figur yang aktif dalam mengikuti hadis dan kebanyakan ahli hadis tidak suka tasawwuf .
Anda menyatakan lagi :
Bekas tapak kaki Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam |
Komentarku ( Mahrus ali )
Apakah benar bekas tapak kaki Rasulullah SAW berada di situ , bagaimanakah bila keliru lalu kamu termasuk penipu kepada para pembaca. Validitas datanya masih perlu di kaji ulang . Mestinya tabayyun dulu atau kelarivikasi dulu dan mengapa penduduk Medinah tidak mengerti hal itu lalu penduduk Mesir yang menyimpannya . Apakah ini termasuk membikin sejarah buram dengan penuh kedustaan . Mengapa banyak kalangan imam -imam Ahli hadis seperti Imam Bukhari , Muslim , Abu Dawud , Nasai , Ibnu Majah , Tirmidzi , Imam Ahmad tidak pernah menerangkan hal itu . Dan baru kali ini saya dengar darimu sejak kecil .
Anda menyatakan lagi :
Di antaranya adalah sebagaimana yang diriwayatkan dalam Mir'atul Jinan Darul Kutub Kairo jilid 2 hal. 23: Berkata Imam Syafi'i: "Aku menyaksikan Rasulullah berkali-kali, dia mendoakan aku sebahagiannya dan memberikan buah-buah hijau yang segar di sebahagiannya. Dan di sebahagian yang lain, aku mengadu kepadanya tentang sesuatu dengan lisan halku dan dia tersenyum. Rasulullah berkata; "Aku penguatmu dan aku sanadmu". Rasulullah menamakan aku dengan syaikh, imam dan faqih. Aku memakan sepiring kurma dari tangannya. Dan dalam waktu2 tertentu Rasulullah menghadiri majelisku dan membawa aku serta meletakkan aku di atas mimbarnya."
Komentarku ( Mahrus ali ):
Berkata Imam Syafi'i: "Aku menyaksikan Rasulullah berkali-kali,
Sebetulnya kalau kita kembali kepada redaksi kisahnya sbb :
وَكَذَلِكَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِرَاراً عَدِيْدَةً،
Terjemahannya masih mungkin : Demikian juga aku bermimpi bertemu dengan Nabi SAW berkali- kali .
Kalau memang benar , Imam Syafii berkata begitu , masalahnya kita masih perlu bandingkan dengan buku – buku karya murid – murid Imam Syafii dan buku karya Imam Syafii tidak pernah mencantumkan kisah tersebut .
Anda menyatakan lagi :
Tapi alhamdulillah Gan, 5 menit ketika yasinan, karomat Imam Suyuthi langsung terasa. Tiba2 udara menjadi dingin dan angin sepoi2 berhembus dengan segarnya. Ternyata matahari bersembunyi di balik sebuah gedung yang besar yg ada dekat situ.
Dan ane tambahin baca hizbul bahr yang ane yakin itu wirid kesukaan Imam Suyuthi
Dengan niat ikhlas lillahi ta'ala, ane menghadiahkan dan meniatkan segala bacaan quran ane untuk beliau dan mendoa kepada Allah agar kubur beliau dijadikan taman daripada taman2 surga
Komentarku ( Mahrus ali )
Tapi alhamdulillah Gan, 5 menit ketika yasinan, karomat Imam Suyuthi langsung terasa. Tiba2 udara menjadi dingin dan angin sepoi2 berhembus dengan segarnya.
Kalimat tersebut menghawatirkan kepada akidah masarakat dan pembaca. Imam Suyuthi sudah meninggal dunia , jadi sudah tidak mampu berbuat sesuatu sebagaimana layaknya waktu hidup , lalu mengapa kamu memberikan pencerahan kepada masarakat dengan kalimat yang belum pernah di katakan oleh para ulama atau para anbiya` . Kalimat keramat Imam Suyuthi yang sudah berbaring di bawah pusara lalu bisa mendingin keadaan di dunia . Ini bahaya sekali . Bukankah angin sepoi – poi itu datang dari kuburan tapi Allahlah yang menggerakkan angin . Lihat ayatnya bung :
وَاللهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ اْلأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ(9)
Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.[1]
Di ayat lain Allah berfirman :
اللهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلاَلِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ(48)
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.[2]
Anda menyatakan lagi :
Imam Suyuthi juga termasuk ulama yang pernah menyaksikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sebanyak lebih dari 70 kali dalam keadaan jaga sebagaimana pengakuan beliau dalam kitabnya Tanwirul Halik. Wallahu a'lam.
Komentarku ( Mahrus ali )
Majlis ulama Saudi menyatakan :
وَمَنْ زَعَمَ أَنَّهُ رَآهُ فِي اْليَقَظَةِ حَيًًّا وَكَلَّمَهُ أَوْ سَمِعَ مِنْهُ شَيْئًا قَبْلَ يَوْمِ اْلبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ فَزَعْمُهُ بَاطِلٌ؛ لِمُخَالَفَتِهِ النُّصُوْصَ وَالْمُشَاهَدَةَ وَسُنَّةَ اللهِ فِي خَلْقِهِ، وَلَيْسَ فِي هَذَا الْحَدِيْثِ دِلاَلَةٌ عَلَى أَنَّهُ سَيَرَى ذَاتَهُ فِي اْليَقَظَةِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا؛ ِلأَنَّهُ يَحْتَمِلُ أَنَّ الْمُرَادَ بِأَنَّهُ: فَسَيَرَانِي يَوْمَ اْلقِيَامَةِ،
Barang siapa mengaku melihat Rasulullah SAW waktu berjaga , lalu berbicara atau mendengar sesuatu dari padanya sebelum hari kebangkitan , maka jelas kelirunya karena bertentangan dengan nas , realita , sunnatulllah pada mahluknya > Dlm hadis tsb juga tidak diterangkan bahwa orang yang bermimpi melihat nabi akan melihatnya ketika di dunia . sebab ada kemungkinan maksudnya adalah akan melihat aku pada hari kiamat. Fatawa lajnah Ifta` 71/2
[1] HR Abu Dawud /Manasik/2042. Ahmad /Baqi musnad muktsirin /7762. Syekh Nashiruddin menyatakan sahih.
[2] HR Muslim 564 ailul author 172/2 Bukhori 9/498/bab makruh makan bawang . Muslim/564/bab larangan makan bawang . Zadul maad/290/4
[3] HR Muslim 814
[4] HR Nasai 5437.
Artikel Terkait
Wisata Ziarah semakin didukung pemerintah:
BalasHapusmau 'wisata ziarah' kemana? ee jawabannya: 'ke kuburan'!
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/06/30/lnlgpo-dongkrak-wisata-ziarah-kemenbudparpb
www.republika.co.id