Para pengikut aliran sesat seringkali menggunakan Al-Quran untuk melakukan ritual satanis. (SuaraMedia News)
RIYADH (SuaraMedia) - Dari tindakan vandalisme kaum Satanis terhadap Al-Quran hingga kepada jurnalis yang mengkritisi mereka, Komisi Promosi Kebaikan dan Pencegahan Kejahatan atau yang dikenal sebagai Polisi Religius Arab Saudi merenggangkan ototnya dan mulai bertindak keras dan melakukan penyapuan serta menahan dan menuntut berbagai tindakan kriminal.
Hari Minggu kemarin, komisi tersebut menahan sekelompok Satanis yang meletakan Al-Quran di selokan dan tempat sampah dengan tujuan untuk mendapatkan berkat dari Iblis dan untuk meminta iblis memfasilitasi praktek mereka.
Komisi tersebut terbentuk pada 1924 dan menurut Jendral Manajer dari Divisi Kasus, komisi tersebut sekarang sedang melatih petugasnya untuk melawan ilmu sihir. Mereka juga sedang merencanakan untuk melakukan koordinasi dengan institusi religius dan akademis. Latihan tersebut akan dimulai di Riyadh dan akan mulai disebar ke cabang-cabang komisi.
Sampai saat ini, Komisi tersebut telah berhasil menangkap lebih dari 2.000 penyihir di berbagai bagian kerajaan. Penyihir-penyihir tersebut kebanyakan berasal dari Afrika.
Sementara itu, Abdul-Mohsen al-Qafary, kepala media dan public relation dari Komisi Promosi Kebaikan dan Pencegahan Kejahatan tersebut, menyampaikan pada pers bahwa komisi akan melakukan tuntutan pengadilan melawan beberapa penulis yang ngotot untuk mengkritik komisi.
Jurnalis sering mengkritik kebijakan Polisi Religius tersebut yang oleh mereka dianggap merusak hukum negara tersebut.
Menurut Qafary komisi menerima kritik yang membangun dan itu adalah hak pers untuk melakukannya, namun beberapa penulis telah memberikan kritik yang sudah melewati batas dan karena itu mereka pantas untuk dibawa ke pengadilan.
Menurutnya, mereka yang mencari-cari kesalahan demi untuk menjelek-jelekan komisi tanpa konfirmasi mengenai kebenarannya lebih lanjut sangat tidak bagus untuk masyarakat. Qafary juga menyangkal tuduhan bahwa Komisi telah mengancam untuk “menggali kuburan” untuk jurnalis yang tidak mau menghentikan kritik mereka.
Terkait dengan hubungan komisi dan anak-anak muda di Arab Saudi, Qafary mengatakan mereka harus melihat komisi dari sisi positif dari kegiatan yang dilakukan komisi dalam menyebarkan kebaikan. Qafary mengharapkan anak-anak muda Saudi dapat menghargai hal tersebut.
Pada tahun 2008 lalu, komisi menyatakan meningkatnya penangkapan pelaku kejahatan hingga 19% dari tahun sebelumnya. Namun, hanya 27% dari 434.000 orang yang ditangkap merupakan orang Saudi. Alasan-alasan penangkapan tersebut bermacam-macam namun kasus yang terbanyak adalah yang berhubungan dengan agama, kesopanan serta kepemilikan barang-barang berbau pornografi. Laporan tahunan menunjukan bahwa Mekkah menduduki posisi pertama dengan jumlah 114.844 penahanan, diikuti oleh Riyadh dengan 105.085.
Hal-hal yang dilakukan Polisi Religius Saudi yang biasanya bekerja dimana-mana sekitar kerajaan antara lain adalah untuk memastikan bahwa laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim agar tidak bersama, toko-toko tutup saat waktu sholat dan masyarakat tidak mengkonsumsi alkohol atau narkoba. (iw/aby) [1]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
:
Maksud Komisi Promosi Kebaikan dan Pencegahan Kejahatan adalah komisi amar ma`ruf nahi mungkar yang di bentul di negara Saudi .
Amar ma`ruf adalah tugas mulia yang di lakukan oleh orang – orang yang aktif dalam menjalankan kewajiban agama Islam sebagaimana ayat ;
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.[2]
Lukman berwasiat kepada anaknya agar beramar ma`ruf sebagaimana ayat :
يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).[3]
Tugas umat terbaik adalah amar ma`ruf sebagaimana ayat :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.[4]
Imam Muslim membikin bab sbb:
بَاب بَيَانِ كَوْنِ النَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ مِنَ الْإِيمَانِ وَأَنَّ الْإِيمَانَ يَزِيدُ وَيَنْقُصُ
وَأَنَّ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاجِبَانِ *
Mencegah kemungkaran termasuk iman dan sesungguhnya iman berkurang atau bertambah . Sesungguhnya amar ma`ruf dan nahi mungkar adalah wajib .[5]
Untuk meletakkan al quran di tempat sampah sama dengan penghinaan kepada Al quran dan akan membikin setan rela lalu mau menuruti kehendak kekasihnya yaitu ahli sihir . Allah sangat benci perbuatan tsb .
Dalam suatu ayat di jelaskan sbb :
وَقِيلَ الْيَوْمَ نَنْسَاكُمْ كَمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ(34)ذَلِكُمْ بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ ءَايَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Dan dikatakan (kepada mereka): "Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini dan tempat kembalimu ialah neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong.Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.[6]
Artikel Terkait
hal-hal seperti itu banyak terjadi di Cirebon untuk mencari uang dengan cara membuka klinik pengobatan alternatif... malah sekarang semakin subur dengan adanya stasiun televisi lokal Cirebon yang memfasilitasi keberadaan mereka.
BalasHapus