Ahli kubur tahu keadaan kita
Tim Penulis LBM NU cabang Jember berkata lagi :
3. Allah berfirman :
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, ".[1]
ِّKomentarku ( Mahrus ali ) :
Ibnu Katsir berkata sbb:
وَقَدْ وَرَدَ: أَنَّ أَعْمَالَ اْلأَحْيَاءِ تُعْرَضُ عَلَى اْلأَمْوَاتِ مِنَ اْلأَقْرِبَاءِ وَاْلعَشَائِرِ فِي اْلبَرْزَخِ، كَمَا وَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ:
إنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنْ الْأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا (أخرجه أحمد والطيالسي).
Sungguh ada hadis bahwa perbuatan orang – orang hidup di tampakkan kepada orang – orang mati dari kerabat dan asyirah – sukunya di alam barzakh sebagaimana sabda Nabi SAW:
Sesungguhnya amal perbuatanmu di tampakkan kepada kerabat – kerabatmu dan golongan – golonganmu yang sudah meninggal dunia. Bila baik , mereka akan bergembira . Bila tidak , mereka berkata : Ya Allah ! jangan matikan mereka hingga Engkau memberi petunjuk kepada mereka sebagaimana Engkau memberikan petunjuk kepada kami . ( lemah , kata al albani ) [1]
Sanadnya sbb :
Imam Ahmad berkata :
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَمَّنْ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bercerita kepada kami Abd Razzaq , lalu berkata : Sofyan bercerita kepada kami dari orang yang mendengar Anas bin Malik berkata : Nabi SAW bersabda : ………
Lihat orang yang mendengar dari Anas ini belum di ketahui identitasnya , pendusta atau penjahat . Jadi hadis tsb lemah . Setahu saya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah hanya Imam Ahmad yang meriwayatkannya.
Imam Bukhari , Muslim , Nasai , Abu dawud dan Ibnu Majah tidak meriwayatkannya.
Ibnu Hajar al Haitami berkata :
فِيْهِ رَجُلٌ لَمْ يُسَمَّ .
Sanadnnya terdapat perawi yang tidak di sebutkan namanya.
Hadis tsb lemah , kataku.
Dengan hadis lemah itu , Tim Penulis LBM NU cabang Jember berkata :
Dengan demikian , orang yang tidak memiliki kehidupan tidak dapat mengetahui perbuatan orang lain . Ber arti keluarga kita yang sudah meninggal dunia pada hakekatnya itu hidup dan mengetahui hal ihwal perbuatan kita. [2]
Saya katakan , apakah mayat keluarga kita akan mengetahui hal ihwal keadaan dan perbuatan kita yang kita lakukan di jakarta sedang sang mayat terbujur di pantai seseh Bali . Atau mayat di Padang dan kita melakukan perbuatan di kamar kita di Sunda lalu mayat mengetahuinya . Inilah khurofat yang nyata dan penyesatan tanpa dalil . Allah berfirman :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.[3]
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.[4]
Rasulullah SAW juga bersabda :
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ
Dan sungguh aku telah meninggalkan sesuatu yang kamu tidak akan sesat bila kamu berpegangan kepadanya yaitu kitabullah [5]
( وَسُئِلَ ) فَسَّحَ اللَّهُ فِي مُدَّتِهِ هَلْ يَسْمَعُ الْمَيِّتُ كَلَامَ النَّاسِ ؟ ( فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ نَعَمْ لِحَدِيثِ أَحْمَدَ وَجَمَاعَةٍ { إنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يُغَسِّلُهُ وَيَحْمِلُهُ وَيُدْلِيهِ فِي قَبْرِهِ } وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ { الرُّوحُ بِيَدِ مَلَكٍ يَمْشِي بِهِ مَعَ الْجِنَازَةِ يَقُولُ لَهُ أَتَسْمَعُ مَا يُقَالُ لَك فَإِذَا بَلَغَ حُفْرَتَهُ دَفَنَهُ مَعَهُ } .
Ibnu Hajar di tanya – semoga Allah memperluas masanya , apakah mayat mendengar perkataan orang ?
Beliau menjawab : Ya karena hadis riwayat Imam Ahmad :
إِنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يَحْمِلُهُ وَمَنْ يُغَسِّلُهُ وَمَنْ يُدْلِيْهِ فِي قَبْرِهِ
Sesungguhnya mayat mengetahui orang yang membawanya , memandikannya dan menurunkannya ke liang kubur . [6]
Ibnu Abid dun`ya meriwayatkan hadis dari Abd Rahman bin Abu Laila berkata : Roh di tangan malaikat , dia berjalan membawanya bersama Jenazah , lalu berkata kepada nya : Apakah kamu dengar apa yang di katakan untukmu ?
Bila telah sampai ke liang kuburnya , maka di pendam bersamanya .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Setahu saya , hadis tentang mayat mengetahui orang yang membawanya ………., hanya imam Ahmad yang meriwayatkannya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah. Ia lemah karena ada perawi yang tidak di kenal identitasnya yaitu Said bin Amar bin Sulaim berkata : Aku mendengar lelaki di antara kami .
Siapakah nama lelaki itu , bila tahu sebutkan saja . Karena tidak di tuturkan namanya maka perawi sendiri tidak mengetahui namanya , apalagi kita . Dan hal ini termasuk tanda kelemahan hadis atau hadis itu tidak valid. Apalagi perawi sesudahnya bernama Abd Malik menyebutkan nama lelaki itu adalah Muawiyah . ini masih kabur , Muawiyah anak siapa ? atau anak Muawiyah yang mana ? Jadi karena hapalannya kurang pas , maka hadis itupun juga di nilai lemah.
Yang sahih adalah sbb:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِي اللَّه عَنْه قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا وُضِعَتِ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ لِأَهْلِهَا يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلاَّ اْلإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَ اْلإِنْسَانُ لَصَعِقَ
Nabi SAW bersabda : Bila jenazah di letakkan lalu di bawa kaum lelaki di atas leher mereka .. Bila dia orang baik , akan berkata : Cepat ajukan aku. Bila tidak saleh akan berkata kepada keluarganya : Sungguh celaka aku , kemana kamu bawa. Segala sesuatu akan mendengar suaranya kecuali manusia . Seandainya mendengarnya akan pingsan .[7]
Untuk perkataan Abd Rahman bin Abu Laila
Roh di tangan malaikat , dia berjalan membawanya bersama Jenazah , lalu berkata kepada nya : Apakah kamu dengar apa yang di katakan untukmu ?
……………… maka itu sekedar perkatan orang bukan nabi atau Rasulullah SAW juga bukan sahabat . Dia tabiin yang bisa di percaya. Jadi kedudukan kalimat tsb adalah bukan hadis .
[1] Ad dho`ifah 863
[2] Membongkar kebohongan buku "Mantam kiai NU.... 12
[3] As shoffat 156-157
[4] Al Qalam 37-38
[5] Muttafaq alaih
[6] Hr Ahmad dalam kitab musnadnya 10614
[7] HR Bukhori / Janaiz / 1316. Nasai / Janaiz / 1909 , Ahmad / Baqi musnad muktsirin /10979,11158. Sahih wa dho`if Nasai 53/5 Sahihul ahkam 72 . Ibnu Hibban 764 , Ahmad 500,292 /2 Assahihah 729/1
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan