Kisah tentang pelacur yang masuk surga karena memberi minuman kepada anjing,bukan kepada orang saleh adalah legenda yang membudaya bukan aneh lagi dari generasi ke generasi belakangnya, dari masa ke masa, dan dari tempat ke tempat lain. Ia di landasi dengan hadis muttafaq alaih bukan hadis yang hanya di riwayatkan Muslim atau Bukhari belaka. Tiada ulama yang melemahkannya bahkan menyatakan kewalitas hadis unggulan, bukan hadis palsu. Namun sayang sekali, ia bertentangan dengan banyak ayat al quran, bukan sedikit dari padanya. Bila begitu,bagaimana solusinya, bukan bikin persoalan lagi. Lihatlah dan renungkan keterangan sbb:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ الْأَزْرَقُ حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ الْحَسَنِ وَابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ غُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ يَلْهَثُ قَالَ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا فَنَزَعَتْ لَهُ مِنْ الْمَاءِ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَ
Bercerita kepada kami Al Hasan asshobbah lalu berkata: Bercerita kepada kami Ishaq al azraq, lalu berkata: Bercerita kepada kami Auf dari Al Hasan dan Ibnu Sirin dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah bersabda: Seorang perempuan kupu – kupu malam berjalan menjumpai anjing di atas perigi dengan menjilat – jilat.
Perawi berkata: Hampir saja anjing itu mati.
Dia mencopot khufnya ( pantopel ), lalu di ikat dengan kerudungnya, lalu mengambil air, lalu dia di ampun dosanya. Muttafaq alaih
Komentarku (Mahrus ali ):
Namun sepengetahuanku, perawi Al Hasan bin Shobbah menurut Imam Nasai perawi lemah.
Auf perawi terpercaya tapi syi`ah dan qadariyah.
Muhammad bin Sirin tidak punya murid bernama Auf. Jadi hadis tsb tidak bisa di buat pegangan, klepaskan saja.
Menurut riwayat Muslim sbb:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِي يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنْ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
Bercerita kepada kami Abu b akar bin Abu Syaibah, lalu berkata: Bercerita kepada kami Abu Khalid al ahmar dari Hisyam dari Muhammad ( bin Sirin ) dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda: Sesungguhnya seorang perempuan kupu – kupu malam melihat anjing dalam suatu hari yang panas. ia mengelilingi perigi dengan menjulurkan lidahnya karena haus. Dia mencopot pantopelnya lalu dosanya di ampun oleh Allah. HR Muslim 2245.
Komentarku (Mahrus ali ):
Ibnu Ady dan Ibnu Hajar menyatakan: Abu Khalid al ahmar adalah perawi yang suka berkata benar, kadang keliru.
Komentarku (Mahrus ali ):
Barang kali ini kekeliruannya.
Imam Dzahabi menyatakan: Ibn Ma`in menyatakan: Dia bukan hujjah ( riwayatnya tidak bisa di buat pegangan ).
Menurut riwayat Imam Ahmad dengan sanad sbb:
أَخْبَرَنَا عَوْفٌ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ سِيرِينَ ، قَالَ عَوْفٌ: وَلاَ أَعْلَمُهُ إِلاَّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
Bercerita kepada kami Auf dari Anas bin Sirin, Auf berkata: Setahuku ia dari Abu Hurairah berkata ; Rasulullah bersabda: ……………[1]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Setahu saya, Tirmidzi, Abu dawud dan Nasai, Imam Malik juga tidak meriwayatkan hadis tsb.
Lihat lagi ada perbedaan antara riwayat Muslim dan Imam Ahmad yaitu perawi dari Abu Hurairah bernama Muhammad menurut Muslim dan menurut riwayat Imam Ahmad bernama Anas bin Sirin.
Setahu saya, Abu Hurairah tidak pernah meriwayatkan hadis kepada Anas bin Sirin. Jadi riwayat Imam Ahmad kali ini jelas lemahnya.
Hadis tsb bertentangan dengan ayat al qauran sbb:
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا(31)
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).[2]
Dalam ayat tsb di terangkan bila dosa – dosa besar di hindari, maka Allah akan mengampun dosa – dosa kecil nya. Bila dosa – dosa besar masih di jalankan, maka tiada jaminan dari ayat untuk di ampun dosanya kecuali ayat:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. [3]
Bila wanita itu diampun karena memberi minuman kepada anjing yang haus, lalu ada orang yang melakukan seperti itu lalu tidak di ampun oleh Allah, maka kasihan sekali dia dan beruntunglah wanita penzina itu. Saat inilah , Allah tidak adil. Dia memberikan pengampunan kepada seseorang dan tidak mengampun kepada orang lain dalam kasus yang sama.
Hadis wanita tuna susila itu juga bertentangan dengan ayat:
وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُتْرَفِينَ وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيمِ
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar. [4]
Ayat terahir ini menjelaskan sifat calon penduduk neraka, bukan calon penghuni surga yaitu menjalankan dosa besar, bukan dosa kecil terus menerus dan belum tobat hingga mati. Bila wanita – wanita yang tiap hari melakukan perzinaan di ampun dosanya di zaman banu Israil, lalu wanita sebelumnya dan di zaman sekarang yang menjadi tuna susila banyak yang melakukan perkara yang lebih baik dari itu, misal menanggung anak- anak dan keluarganya maka sudah tentu mereka akan masuk surga, tidak masuk Neraka dan di ampun dosanya dan ini bertentangan sekali dengan ayat 46 waqiah itu.
Ada ayat yang semisal dengan ayat di atas sbb:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ(135)
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.[5]
Juga bertentangan dengan ayat ini:
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا(68)يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا(69)
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,[6]
Lalu apa gunanya hadis sbb:
لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ
Orang yang berzina ketika menjalankannya bukan mukmin. Dan orang yang minum miras ketika meminumnya juga bukan mukmin, dam pencuri ketika mencuri juga bukan mukmin, penjamberit yang dilihat banyak orang juga bukan mukmin [7]
رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخَذَا بِيَدِي فَأَخْرَجَانِي إِلَى الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ ………….فَانْطَلَقْنَا إِلَى ثَقْبٍ مِثْلِ التَّنُّورِ أَعْلَاهُ ضَيِّقٌ وَأَسْفَلُهُ وَاسِعٌ يَتَوَقَّدُ تَحْتَهُ نَارًا فَإِذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أَنْ يَخْرُجُوا فَإِذَا خَمَدَتْ رَجَعُوا فِيهَا وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ ……….. وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ
Aku semalam bermimpi melihat dua orang lelaki datang kepadaku, lalu mengajakku keluar ke tanah yang suci............ mereka pergi bersamaku melihat lobang seperti dapur, atasnya sempit dan bawahnya luas. Dibawahnya ada api yang menjilat-jilat. Bila api meningkat panasnya, orang-orang di dalamnya ikut terangkat, hampir saja mereka keluar. Namun bila api padam mereka kembali ke dalamnya. Di sana
terdapat lelaki dan wanita yang telanjang......... Pada akhir hadits ada keterangan sbb.: Adapun yang kamu lihat di lobang adalah wanita –wanita yang melacur.[8]
Al mulla Ali al Qari berkata:
قَالَ ابْنُ الْمَلِكِ وَفِي الْحَدِيْثِ دَلِيْلٌ عَلَى غُفْرَانِ اْلكَبِيْرَةِ مِنْ غَيْرِ تَوْبَةٍ وَهُوَ مَذْهَبُ أهْلِ السُّنَّةِ
Hadis wanita kupu – kupu malam itu menunjukkan pengampunan dosa besar tanpa tobat dan itulah madzhab ahlus sunnah. [9]
Komentarku (Mahrus ali ):
Bila dosa besar bisa di ampun tanpa tobat, apalagi dosa – dosa kecil, malah jelas di ampunnya lalu untuk apakah perintah tobat.
Itu bukan madzhab ahlus sunnah tapi ahlul bid`ah.
Dampak buruk hadis lemah itu:
1. Hadis tsb membikin banyak PSK merasa senang, bukan merasa sedih apalagi menyesal. Pengampunan dosanya sangat mudah, bukan sulit lagi yaitu cukup dengan memberi minuman kepada anjing yang haus, tidak usah tobat atas perzinaannya itu. Mereka akan tidak merasa risau karena solusi pengampunan dosanya sangat mudah.
2. Hadis tsb memberi kesan jelek, bukan image mendidik kepada masarakat, bahkan mendorong untuk meremehkan dosa besar yaitu banyak kalangan PSK dan peminum miras, bukan sedikit dari mereka bangga dengannya dan mereka akan masuk surga dengan memberi minuman kepada anjing yang haus saja, apalagi kepada manusia yang lapar. Bahkan ada dari kalangan mereka yang bilang, kalau saya jelas surganya karena dari hasil PSK ini untuk menanggung biaya hidup keluarga saya, sudah tentu lebih baik dari pada memberi minuman kepada anjing. Bahkan ada dari kalangan mereka yang mampu menghajikan kedua orang tuanya. Jelas surga dan lebih baik dari pada memberi minuman anjing.
3. Sebagian PSK dengan hadis itu akan bilang kepada wanita yang bercadar: Kamu jangan meremehkan saya yang masih terjerumus dalam dunia bisnis hitam ini, kamu harus menghormati saya. Sebab saya dan orang yang turut dalam penjajah cinta ini telah mendapatkan hadis yang menjanjikan surga dengan memberi minuman kepada anjing.Sedang kamu bercadar, kayaknya aja baik, sebetulnya kamu hanya lahiriyah saja dan hatimu busuk, belum tentu masuk surga.
Kalangan PSK dan peminum minuman keras menyatakan, jangan banggakan dirimu, wahai orang yang sok alim. Apakah kamu tidak ingat hadis PSK masuk surga?. [1] Musnad Imam Ahmad 10629
[2] Annisa` 31
[3] Annisa` 116
[4] Waqiah 41-46
[5] Ali imran 135
[6] Al Furqan 68-69
[7] HR Bukhori / Madholim 2475. Muslim / Iman / 57bn. Tirmidzi / Iman / 2625. Nasai / Qathus sariq / 4870 , 4872. Asyribah / 5659,5660. Abu dawud / Sunnah / 4689. Ibnu Majah / Fitan / 3936. Ahmad / Baqi musnad muksirin / 7276.
[8] HR. Bukhari).
[9] Mirqatul mafatih 201/6
Artikel Terkait
gak tau kan cerita lengkapnya dari hadis tersebut... apakah si PSK dalam perjalanan tobat karna keikhlasannya dan kebersihan hatinya dia diangkat ke syurga.... bisa jadi!!! bukan ane menerka2... ada baiknya diliat jalur dan hakikat dari hadist tersebut.....
BalasHapusSaya sudah cari lanjutannya bukan saya diam saja dan tidak menjumpainya. Silahkan anda mencari lanjutan ceritanya di kitab hadis bukan tasawuf, fikih dan kitab hikayah. Saya tunggu sampai mati.
BalasHapus`Saya tunggu sampai mati`, mungkin bisa diperhalus bahasanya dengan misalnya, `Saya tunggu sampai kapan pun` ...
HapusPak Ali, Allah SWT itu Maha Kuasa, Maha Tahu. kalau Allah SWT mau memasukkan wanita itu ke surga itu adalah kuasanya, dan memasukan Pak Ali ke neraka apa Pak Ali bisa menolak???..
BalasHapusapakah tidak bisa diambil hikmah pelajaran baek dari hadist itu bahwa berbuat sekecil apapun akan dihargai oleh Allah SWT? itu kan sudut pandang Pak Ali sendiri bahwa hadist itu bisa berakibat PSK memandang enteng dosanya..kita tidak pernah tau isi hati orang Pak Ali
Ratusan ribu bukan puluhan ribu pengunjung hanya kamu yang berkomentar seperti itu, dan keteranganmu hanya akal - akalan tanpa dalil dan refrensi. Jadi tidak valid.
BalasHapusseenaknya saja menggugurkan ke saksian perawi hadis dan sangat subjektif sekali, sok tahu dan seolah olah mengerti bener siapa perawinya, ini bahaya tulisannya, tujuannya hanya menyerang ahlussunnah wal jamaah, indikasi kuat syiah.
BalasHapusUNtuk Nargis Batik
BalasHapuskamu bukan bakatmu untuk memberi komentar perawi hadis atau matannya, sudahlah, jangan ikut campur dalam hal ini , berikan saja pada ahlinya. Jangan kamu ambil bagian ini, karena kamu bakat mbatik dan mengembangkan home industrimu saja.
inti dari semua nya hanya allah S.W.T lah yang tahu....
BalasHapusSalamun alaikum, Pak Numpang komen, boleh kan:
BalasHapus1. Di dalam hadist itu emang ada ungkapan kalao PSK-nya masuk surga??? sudah berkali-kali saya baca, kayaknya gak ada tulisan "dan psk itu masuk surga" dalam hadist tersebut. Kok bisa-bisanya Bapak menyimpulkan bahwa PSK tersebut masuk surga..??? Kan cuman diampuni saja dosanya, kalao masuk surga, ya ntar dulu, ada hadst berikutnya tentang hal tersebut (sudah disebutkan oleh anda diatas). Mohon penjelasannya ya Pak.
2. Emangnya dalam hadist tersebut ada disebutkan bahwa semua dosa PSK tersebut diampuni...??? setelah berkali-kali saya baca, kayaknya gak ada kalimat "Semua Dosa PSK tersbut diampuni". Jadi yang jadi pertanyaan saya, emangnya kenapa ya kalau Alloh mengampuni dosa orang yang berbuat baik...?? kan belum tentu semua dosanya diampuni dengan cara mudah, bukankah Alloh mengampuni dosa-dosa orang yang berciuman yang bukan istri/suaminya hanya dengan sholat berjama'ah..?? (saya yakin anda tahu mengenai hadist tersebut). dan anda tahu pekerjaan sholat berjama'ah itu tidak terlalu sulit. yang penting sholat jama'ah, mau niat tobat atau enggak, dosa hilang. tul kan pak??? Na.. ini ada manusia penuh dosa, masih mau berbuat baik kok anda yang protes, memberi minum anjing itu bukan perkara mudah lho. kalau anda yang mengalami hal tersebut, apa anda mau melakukan hal yang sama dengan psk tersebut...?? mungkin malah anjingnya anda tendang dan anda usir anjing jauh-jauh pake dilempar batu lagi dengan alasan najis. :)
3. Saya agak heran dengan paparan anda mengenai hadist ini, yang sudah jelas termaktub dalam kitab Imam Muslim, yang disepakati keshohihannya oleh para ulama (mungkin anda juga), tapi masih dicari kelemahannya, seperti membenturkan Imam Muslim dengan "pakar2 hadist" yang anda jadikan acuan untuk kasus hadist diatas. Pertanyaan saya, para "pakar2 hadist" yang anda jadikan acuan diatas apakah derajat keilmuannya sudah setara dengan Imam Muslim atau tidak..?? bisakah anda membuat artikel yang mengetengahkan "ke-profesional-an" para "pakar hadist" yang menjadi acuan anda tersebut, minimal autobiografinya atau ada kitab hadist/kritik hadist karangan mereka gitu, sehingga kami yang membaca tidak salah memberikan penilaian mengenai hal ini. Terima kasih. sebelumnya.
Yang penting hadis itu lemah, banyak juga al bani melemahkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, lihat dalam artikel kesesatan al bani lalu saya menjawabnya.
BalasHapusitu hanyalah motivqasi, agar setiap orang selalu diwajibkan berbuat baik, yang mengantarkan manusia kesyurga. tetapi yang menjadi pertanyaan PSK tersebut beriman atau tidak, yang jelas Psk tersebut tidak beriman, jika beriman sudah pasti tidak mau menjadi PSK, pertanyaan kedua siapakah awalnya yang mengucapkan ini, bahwa PSK itu tidak beriman kok masuk syurga, dan menolong anjing barulah sekali itu saja, masuk syurga, pertanyaan ketiga. Dosa berzina adalah dosa besar, apalagi tiap hari berzinah, benarkah satu x menolong anjing masuk syurga, apakah ampunan Allah terjadi sebab setiap hari dosa-dosanya tak terhitung, apalagi terhapus dengan meminumkan anjing yang sedang kehausan, cobalah para Da`i teliti dahulu sebelum menyampaikan, hgingga a
BalasHapusaL swt
Secara hakikat semua manusia dciptakan sama,,yg membedakan nya Ada khusnul/syuul khotimah...jk berdiskusi hindari bahasa "yang penting bgni n bgtu" mnunjukan ego is..082142818187saya siap diskusi ttg masalah diatas.
BalasHapusUntuk Putra Ta, mengapa anda tdk langsung telp sj sama sy. Nomer telp sy gampang di cari blog sy atau di judul daftar buku
HapusMaaf bagi penulis di blog ini saya tegaskan, bahwa Allah mengampuni atau memasukkan surga buat siapa saja yang dikehendakinya. Jadi jika pelacur itu akhirnya masuk surga, berarti semata-mata adalah karena kehendak Allah semata. Sedang untuk pelacur-pelacur lain yang bebruat sama,belum tentu dikehendaki Allah masuksurga. Jadi, kehendak Allah itu MUTLAK! Tidak ada yang boleh protes! Apalagi sampai mengatakan Allah tidak adil segala. Ingat tentang qodar baik dan qodarburuk? Boleh jadipelacur itu mendapat qodar baik! ...
BalasHapusbc lg hadis itu bertentangan dg al quran, dan ada perawi Al Hasan bin Shobbah menurut Imam Nasai perawi lemah.
HapusMaaf... saya tdk mempermasalahkan hadis itu sohih atau doif, saya cuma ingin menandaskan bahwa Allah Maha Berkehendak. Jika seseorang dikehendaki masuk surga,maka ia akan masuk surga, siapa pun orang itu ...
HapusMemang seseorang masuk surga itu atas izin dan kuasa Allah, tapi Allah kan Maha Adil, Allah juga telah menurunkan AlQuran sebagai petunjuk dan tuntunan hidup.
HapusAcuan kita AlQuran dan hadist shohih. Alquran adalah firman Allah yang tetap terjaga keasliannya. Sudah jelas hadist PSK tsb bertentangan dengan ayat2 AlQuran, jadi hadist PSK tsb wajib kita tolak. Tambahan lagi hadist PSK tsb bertentangan dgn hadist shohih lainnya.
BalasHapus