MUHAMMAD IRFAN yang berkomentar di blog mantan kyai nu mengatakan...
dlm hadits qudsi Allah berfirman :”Kalau bukan karena kamu wahai muhammad, kami (Allah) tidak ciptakan dunia” jadi dengan asbab nabi muhammad Allah ciptakan dunia. jadi Allah jadikan dunia dan segala isinya, juga segala kejadian, kesenangan, kesedihan, sorga, neraka dan semua makhluq ini karena berkat nabi muhammd SAW…. (keberkatan nabi muhammad saw) jd sama artinya dg : ““Ya Allah , berikanlah shalawat dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Nabi Muhammad, yang dengannya engkau ciptakan dunia, yang dengannya engkau ciptakan kesedihan dankesenangan….dsb…”hammad, kami (Allah) tidak ciptakan dunia” jadi dengan asbab nabi muhammad Allah ciptakan dunia. jadi Allah jadikan dunia dan segala isinya, juga segala kejadian, kesenangan, kesedihan, sorga, neraka dan semua makhluq ini karena berkat nabi muhammd SAW…. (keberkatan nabi muhammad saw) jd sama artinya dg : ““Ya Allah , berikanlah shalawat dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Nabi Muhammad, yang dengannya engkau ciptakan dunia, yang dengannya engkau ciptakan kesedihan dankesenangan….dsb…”
Komentarku ( Mahrus ali )
Mungkin hadis yang anda maksudkan ini :
لَوْلَاكَ لَمَا خَلَقْتُ اْلاَفْلاَكَ
Seandainya tiada engkau ( Muhammad ) maka Aku ( Allah ) tidak akan menciptakan bintang – bintang ( atau alam ) .
Saya tidak mendapatkannya di kitab – kitab hadis, . Saya hanya mendengar dari guru ahli bid`ah bukan guru ahli hadis. Dia kurang memahami tentang seluk beluk hadis sekalipun pandai baca kitab kuning, lihay fikih, Nahwu , shorof. Memang saya sering mendengarnya dari beberapa da`i yang sering tampil di mimbar , jarang menulis sebuah karya dalam buku.Mereka tidak menunjukkan refrensi sebagai pengambilan dari suatu kitab, mungkin juga tidak bisa baca kitab . Hadis tersebut bertentangan dengan ayat Allah cocok dengan ayat setan. Ayat Allah menjelaskan bahwa Allah bukan mahlukNya bila berkehendak sesuatu akan di kerjakan dan cukup berkata kun. Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.[1]
Ada syair sedemikian
يَامَنْ لَهُ اْلبُرْهَانْ وَخُلُقُهُ اْلقُرْآنْ
مَاكَانَ اْلاَكْوَان وَحَقُّهُ لَوْلَاه
Wahai orang yang punya bukti
Ahlaknya al qur`an
Alam ini tidak akan wujud selama tiada Muhammad.
أَدْعُوْك بِالسِّبْطَيْن لِكَشْفِ هَذَا اْلفِتَن
يَامَلْجَاءَ اْلكَوْنَيْن فِى الْخَطْبِ بَعْدَ الله
Saya berdoa kepada mu dengan perantara dua cucu untuk melenyapkan fitnah – fitnah ini , wahai tempat perlindungan waktu musibah datang setelah Allah.
Ket: Berdoa kepada Rasulullah SAW, bukan kepada Allah jelas sirik .Allah berfirman :
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَوَاتِ اِئْتُونِي بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Qur'an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar".[2]
Orang yang berbuat kesirikan bukan tauhid biasanya tidak punya dalil , dan memang tidak punya dalil bukan dalil dari teks kitab kuning . Biasanya dalilnya hanya banyak ulama yang menjalankan dan mereka tidak bodoh. Pada hal Imam Syafii sendiri berkata, bila perkataan nya keliru , harus dibuang .
Imam Syafii sendiri berkata :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka itulah perkataan ku [3]
لَا تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab mereka mungkin juga salah . [4]
Ali ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena perkataan orang “. [5]
Sang penyair juga memberikan nama kepada Nabi SAW sebagai tempat perlindungan mahluk selain Allah . Hal itu jelas keliru dan bertentangan dengan ayat Allah :
اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَأٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ
Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).[6]
Doktor Abd Aziz Muhammad Alu Abd Lathif berkata:
وَرُبَّمَا عَوَّلَ أُوْلَئِكَ الصُّوْفِيَّةُ عَلَى الْخَبَرِ الْمَوْضُوْعِ : لَوْلاَكَ لمَاَ خَلَقْتُ اْلأَفْلاَكَ(10)
Terkadang ahli tasawuf itu berpegangan kepada hadis palsu :
Seandainya tiada engkau ( Muhammad ) maka Aku ( Allah ) tidak akan menciptakan bintang – bintang ( atau alam ) .
. Perhatikanlah , dan pikirkan , bandingkan dengan perkataan kaum kafir zindiq dari kalangan ahli tasawwuf seperti al hallaj yang berkata :
إِنَّ لِلنَّبِي نُوْراً أَزَلِيًّا قَدِيْماً كَانَ قَبْلَ أَنَّهُ يُوْجَدُ اْلعَالَمُ، وَمِنْهُ اِسْتَمَدَّ كُلُّ عِلْمٍ وَعِرْفَانِ ؛ حَيْثُ أَمَدَّ اْلأَنْبِيَاءَ السَّابِقِيْنَ عَلَيْهِ..
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW punya cahaya azali yang dulu sebelum alam di ciptakan . dari cahaya itu seluruh ilmu dan ma`rifat di keluarkan . Cahaya itulah yang memberikan bantuan kepada para nabi yang dahulu .
وَكَذَا مَقَالَةُ ابْنِ عَرَبِي الطَّائِي أَنَّ كُلَّ نَبِيٍّ مِنْ لَدُنْ آدَمَ إِلَى آخِرِ نَبِيٍّ يَأْخُذُ مِنْ مِشْكَاةِ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ
Begitu juga perkataan Ibnu Arabi
Atthoi : Sesungguhnya setiap nabi mulai dari Nabi Adam sampai akhir nabi selalu mengambil berkah dari tempat lampu pemungkas para nabi
Artikel Terkait
Saya harap artikel ini dibaca oleh yang berkomentar duluan (Muhammad Irfan). Mohon Pak Ustaz memberitahukan kepada Mas Irfan agar ini dibaca karena sangat gawatnya.
BalasHapusSemoga rahmat Allah bersama ustaz.
Ade Malsasa Akbar
nb: Pak Ustaz yang saya hormati, tolong perbaiki tata bahasanya agar tulisannya lebih mudah dibaca. Terutama penulisan "di ciptakan" dsb. yang semestinya ditulis "diciptakan". Maaf dan terima kasih.
Jazakallahu khoira
BalasHapusMas Mantap, oh y mas aku ingin tannya ini sangat penting dan paling utama yang harus aku pelajari
BalasHapuspertanyaannya
Apa yang di ajarkan Rasulullah SAW sebelum adanya Shalat ?
Dan Bagaimana amal ibadah Rasulullah dan sahabat sebelum ada Alquran turun dan Shalat diadakan?
Mengapa Shalat Dzuhur,Ashar suara di rendahkan
Magrib,isya,Subuh , di keraskan?
dan siapakah lebih mengenal Allah Ibnu Taimiyah atau Nabi Muhammad?
UNtuk muhibbin
BalasHapusPertanyaanmu banyak, saya sibuk sekali.Maaf tidak saya jawab.Saya menjawab tidak gegabah tapi harus di kaji total, mulai hadis, ayat dan bagaimana komentar ulama dll.