Ada orang bernama Ust. Fahmi Hasan mengkeritisi artikel saya bab Ijtihad sbb :
Assalamu`alaikum… Pak Kiyai… Karena menulis di komentar aga sulit, ruangannya sempit dan koneksi kurang, maka ana tulis dulu di word, lalu ana posting di sini… afwan..
Pak Kiyai, Berarti kita harus membuka kitab2 yang dulu pernah dibaca selama proses pembelajaran.
1. Rasulullah melarang para sahabat untuk menulis selain Qur'an: Di dalam shahih Muslim Kitab Zuhud wa Roqoiq bab Tatsbit fil Hadits wa Hukmu Kitabatil `Ilm...
حدثنا هداب بن خالد الأزدي حدثنا همام عن زيد بن أسلم عن عطاء بن يسار عن أبي سعيد الخدري أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: "لا تكتبوا عني و من كتب عني غير القرآن فليمحه و حدثوا عني و لا حرج و من كذب علي" -قال همام أحسبه- "متعمدا فليتبوأ مقعده من النار" - مسلم
Selain oleh imam Muslim, hadis ini juga diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi Rahimahumullah. Masihkah itu dha`if?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis yang anda gunakan kita kaji sbb:
المسند الجامع - (ج 6 / ص 825)
-عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ , عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ , عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
لاَ تَكْتُبُوا عَنِّى شَيْئًا غَيْرَ الْقُرْآنِ فَمَنْ كَتَبَ عَنِّى شَيْئًا غَيْرَ الْقُرْآنِ فَلْيَمْحُهُ. وَقَالَ : حَدِّثُوا عَنْ بَنِى إِسْرَائِيلَ وَلاَ حَرَجَ , حَدِّثُوا عَنِّى وَلاَ تَكْذِبُوا عَلَىَّ , قَالَ : وَمَنْ كَذَبَ عَلَىَّ (قَالَ هَمَّامٌ : أَحْسَبُهُ قَالَ مُتَعَمِّدًا) فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
Dari Atha` bin Yasar dari Abu Sa'id Al-Khudri, dari Nabi saw bersabda:
Jangan menulis apapun dariku selain al-Qur'an. Barang siapa menulis sesuatu dariku selain Al Quran, maka hapuslah. Beliau mengatakan, Ceritakan dari banu Israel, dan tidak ada yang salah ( boleh saja ), Kisahkan hadis dariku dan jangan berbohong atas namaku. Perawi berkata :
Jangan menulis apapun dariku selain al-Qur'an. Barang siapa menulis sesuatu dariku selain Al Quran, maka hapuslah. Beliau mengatakan, Ceritakan dari banu Israel, dan tidak ada yang salah ( boleh saja ), Kisahkan hadis dariku dan jangan berbohong atas namaku. Perawi berkata :
- وَمَنْ كَذَبَ عَلَىَّ
(Hammam mengatakan: Saya pikir beliau mengatakan " dengan sengaja") maka hendaklah dia bertempat di tempat duduknya dari api.
المسند الجامع - (ج 6 / ص 825)
أخرجه أحمد 3/12(11101) قال : حدَّثنا إِسْمَاعِيل. وفي 3/12(11103) قال : حدَّثنا شُعَيْب بن حَرب. وفي 3/21(11175) قال : حدَّثنا يَزِيد.
Dalam kitab al musnadul jami` - (Juz 6 / hal 825)
Hadis tsb diriwayatkan oleh Ahmad, 3 / 12 (11 101) lalu berkata: Bercerita kepada kami Ismail. Dan dalam 3 / 12 (11 103) Imam Ahmad berkata: Bercerita kepada kami Syuaib bin Harb. Dalam 3 / 21 (11 175) Imam Ahmad berkata: Bercerita kepada kami Yazid.
Hadis tsb diriwayatkan oleh Ahmad, 3 / 12 (11 101) lalu berkata: Bercerita kepada kami Ismail. Dan dalam 3 / 12 (11 103) Imam Ahmad berkata: Bercerita kepada kami Syuaib bin Harb. Dalam 3 / 21 (11 175) Imam Ahmad berkata: Bercerita kepada kami Yazid.
وفي 3/39(11364) قال : حدَّثنا أبو عُبيدة. وفي 3/46(11444) قال : حدَّثنا عَبْد الصَّمَد. وفي 3/56(11557) قال : حدَّثنا عَفَّان.
Dalam 3 / 39 (11 364) Imam ahmad berkata: Bercerita kepada kami Abu Ubeida. Dalam 3 / 46 (11 444) berkata: Bercerita kepada kami Abdul Samad. Dalam 3 / 56 (11 557) berkata: Bercerita kepada kami Affan.
و"الدارِمِي" 450 قال : أخبرنا يَزِيد بن هارون. و"مسلم" 8/229(7620) قال : حدَّثنا هَداب بن خالد الأَزْدي.
Dan "Darimi" 450 , beliau berkata: Bercerita kepada kami Yazid Bin Haron. Dan "muslim" 8 / 229 (7620) mengatakan: Bercerita kepada kami Hadab bin Khalid al Azdi.
و"النَّسائي" في "الكبرى" 5818 و7954 قال : أخبرنا الفَضْل بن العَبَّاس بن إبراهيم ، قال : حدَّثنا عَفَّان. وفي (7954) قال : أخبرنا مُحَمد بن إِسْمَاعِيل بن إبراهيم ، قال : حدَّثنا يَزِيد.
Dan " Nasai " dalam " Al kubro " 5818 dan 7954, mengatakan: Bercerita kepada kami Fadl bin Abbas bin Ibrahim, lalu berkata: Bercerita kepada kami Affan. Dalam (7954) beliau mengatakan: Bercerita kepada kami Muhammad bin Ismail bin Ibrahim, lalu berkata: Bercerita kepada kami Yazid .
سبعتهم (إِسْمَاعِيل ، وشُعَيْب ، ويَزِيد بن هارونِ ، وأبو عُبيدة ، وعَبْد الصَّمَد ، وعفان , وهداب) عن هَمام بن يَحيى ، عن زَيْد بن أسلم ، عن عَطَاء بن يَسَار ، فذكره.
Semua tujuh dari mereka (Ismail, Syuaib, Yazid bin Harun, Abu Ubeida, dan Abdel-Samad, dan Affan, dan Haddab) dari Hammam bin Yahya dari Zaid bin Aslam dari Atha` bin Yasar, lalu ia menyebutkan………………hadis tsb.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jadi setahu saya, hadis tsb dari satu orang yaitu Hammam bin Yahya . Tiada perawi lain yang mendukungnya atau meriwayatkannya. Dia pengikut tabiin yang senior, bukan Yunior mereka. Jadi di kalangan pengikut tabiin saja, hadis itu tidak di kenal, jarang yang tahu hadis itu. Sekalipun di kalangan kita, hadis itu populer dan di katakan sahih bukan lemah. Hakikatnya lemah karena tafarrud atau hanya Hammam yang meriwayatkannya. Anda temui di kitab apapun, hakikatnya dari jalur Hammam. Hadis itu di kalangan sahabat aneh sekali. Tidak di kenal di kalangan mereka, bukan populer di kalangan mereka. Tiada sahabat yang tahu hadis itu kecuali Abu said al Khudri- seorang diri yang meriwayatkannya.
DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah Islamiyah di Emirat menyatakan :
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
Mengghukumi perawi yang secara sendirian meriwayatkan agar riwayatnya tertolak , dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
Imam Syafi`I pernah menyatakan :
إِنَّهُ تَفَرُّدُ الثِّقَةِ بِمُخَالَفَةِ مَنْ هُوَ أَرْجَحُ مِنْهُ
Syadz adalah seorang perawi hadis meriwayatkan secara sendirian dengan bertentangan dengan perawi yang lebih rajih. Nukat karya Ibnu Hajar 69/1
Kita telusuri saja, siapakah Hammam bin Yahya itu ?
ــ همام بن يحيى بن دينار العوذى المحلمى ، أبو عبد الله ، و يقال أبو بكر ، البصرى مولى بنى عوذ بن سود بن الحجر بن عمرو
Hammam bin Yahya bin Dinar Alauzy Mahlamy, Abu Abdullah, Dia di panggil juga Abu Bakar, maula banu Audz bin Sud bin Hajar bin Amar
المولد :
الطبقة : 7 : من كبار أتباع التابعين
الوفاة : 164 أو 165 هـ
مرتبته عند ابن حجر : ثقة ربما وهم
مرتبته عند الذهبـي : الحافظ ، قال أحمد : هو ثبت فى كل المشايخ
Lahir:
Rank: 7: senior atbaut tabiin
Wafat: 164 atau 165 H
Peringkat, Menurut Ibnu Hajar: dia perawi terpercaya, kadang keliru .
Rank: 7: senior atbaut tabiin
Wafat: 164 atau 165 H
Peringkat, Menurut Ibnu Hajar: dia perawi terpercaya, kadang keliru .
Peringkat menurut Dzahabi: Hafez, Ahmad mengatakan: Dia kuat hapalannya dalam semua masyayikh [1]
و قال محمد بن المنهال الضرير : سمعت يزيد بن زريع يقول : همام حفظه ردىء ، و كتابه صالح .
Muhammad bin al Minhal al dhorir berkata: " Saya mendengar Yazid bin Zuraigh mengatakan: Hammam hapalannya jelek, dan tulisannya baik .
و قال محمد بن سعد : كان ثقة ، ربما غلط فى الحديث .
Muhammad bin Saad berkata: "Dia perawi terpercaya , kadang salah dalam meriwayatkan hadis" .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Barang kali hadis tsb termasuk kesalahannya.
و قال أيضا : سئل أبى عن همام ، و أبان العطار من تقدم منهما ؟ قال : همام أحب إلى ما حدث من كتابه ، و إذا حدث من حفظه فهما متقاربان فى الحفظ و الغلط .
Dan dia juga mengatakan: Ayahku di tanya tentang Hammam, dan Aban-Attar, siapakah yang anda dahulukan ?
Ayahku berkata: Aku senang Hammam bila menyampaikan hadis dari tulisannya . Bila menyampaikan hadis dari hapalannya , maka keduanya mirip dalam hapalan atau
kekeliruan .
و قال أبو بكر البرديجى : همام صدوق يكتب حديثه و لا يحتج به ، و قال الساجى : صدوق سىء الحفظ ، ما حدث من كتابه فهو صالح ، و ما حدث من حفظه
فليس بشىء . اهـ
Dan Abu Bakar Bardejy berkata:: Hammam jujur, hadisnya bisa di tulis dan tidak boleh di buat hujjah.
Alsajy berkata : Hapalannya buruk tapi jujur , apa yang di ceritakan dari bukunya ya baik, dan apa yang diceritakan dari memorinya maka bukan sesuatu ( tak layak di buat pegangan )
عون المعبود - (ج 8 / ص 144)
وَمِنْهُمْ مَنْ أَعَلَّ حَدِيثَ أَبِي سَعِيد وَقَالَ الصَّوَاب وَقْفه عَلَى أَبِي سَعِيد ، قَالَهُ الْبُخَارِيّ وَغَيْره اِنْتَهَى
Dalam kitab Aunul ma`bud 144/8 di katakan :
Di antara ulama, ada yang menyatakan hadis tsb ( hadis Abu Said ) cacat. Dan yang benar adalah maukuf ( lemah ) riwayat Abu Said . Imam Bukhari dan lainnya mengatakan demikian .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menurut Bukhari dan lainnya, hadis tsb lemah. Tidak boleh di buat hujjah . Bila sahih , maka kita haram menulis hadis , karena redaksi hadis itu melarang menulis hadis. Ber arti seluruh ahli hadis yang menulis hadis mendapat dosa bukan pahala. Semakin banyak hadis yang di tulis, maka semakin besar dosanya bukan pahalanya.
Artikel Terkait
Terimakasih sudah merespon komentar saya meski baru sebagian. Saya ingin komentar sedikit tentang tulisan ini. Hammad bin Yahya meriwayatkan 821 hadis yang diriwayatkan oleh 8 perawi, Imam Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Darimi. Terlalu sembrono anda jika mengatakan “Barang Kali” hadis tsb termasuk kesalahannya. Apakah anda meneliti ke 821 hadis beliau hingga anda menghukumi hadis tentang larangan menulis hadis ini dengan “Barang Kali termasuk kesalahannya”?
BalasHapusHadis tentang pelarangan menulis perkataan Rasulullah juga memiliki penguat, di antaranya:
حدثنا نصر بن علي أخبرنا أبو أحمد حدثنا كثير بن زيد عن المطلب بن عبد الله بن حنطب قال دخل زيد بن ثابت على معاوية فسأله عن حديث فأمر إنسانا يكتبه فقال له زيد إن رسول الله صلى الله عليه وسلم أمرنا أن لا نكتب شيئا من حديثه فمحاه (أبو داود)
Hadis mauquf dengan hukum marfu, perkataan Zaid bin Tsabit.
حدثني إسحاق بن عيسى حدثنا عبد الرحمن بن زيد عن أبيه عن عطاء بن يسار عن أبي هريرة قال كنا قعودا نكتب ما نسمع من النبي صلى الله عليه وسلم فخرج علينا فقال ما هذا تكتبون فقلنا ما نسمع منك فقال أكتاب مع كتاب الله فقلنا ما نسمع فقال اكتبوا كتاب الله أمحضوا كتاب الله أكتاب غير كتاب الله أمحضوا كتاب الله أو خلصوه قال فجمعنا ما كتبنا في صعيد واحد ثم أحرقناه بالنار قلنا أي رسول الله أنتحدث عنك قال نعم تحدثوا عني ولا حرج ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار قال فقلنا يا رسول الله أنتحدث عن بني إسرائيل قال نعم تحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج فإنكم لا تحدثوا عنهم بشيء إلا وقد كان فيهم أعجب منه (أحمد)
Rasulullah tidak menyetujui para sahabat menuliskan hadis, maka tulisan-tulisan itu dikumpulkan lalu dibakar.
أخبرنا أبو نعيم حدثنا إسرائيل عن عثمان أبي المغيرة عن عفاق المحاربي عن أبيه قال سمعت ابن مسعود يقول إن ناسا يسمعون كلامي ثم ينطلقون فيكتبونه وإني لا أحل لأحد أن يكتب إلا كتاب الله (الدارمي)
Hadis Mauquf, Perkataan Ibnu Mas`ud. (dan penguat lain hadis yang di bawah)
Jika anda melemahkan hadis larangan menulis hadis ini karena riwayatnya hanya satu jalur, lalu bukankah hadis “Perbuatan tergantung Niyat” juga riwayatnya hanya satu jalur? Dari Yahya bin Sa`id, dari Muhammad bin Ibrahim, dari `Alqamah dari Umar bin Khatthab. Sahabat dan tabi`in, tidak mengenali hadis ini kecuali dari jalur itu, apakah ini lemah juga? Maka, Tidak setiap hadis satu jalur itu lemah. Dan hadis Bukhari Muslim sudah disepakati bahwa hadis riwayat mereka itu shahih.
Rasulullah memang melarang para sahabat untuk menuliskan perkataan beliau agar tidak tercampur antara perkataan Rasulullah dengan Al-Qur'an, namun beliau juga mengizinkan beberapa orang sahabat untuk menuliskan perkataan beliau, di antaranya adalah Abdullah bin Umar. Seperti dalam hadis :
حدثنا أحمد بن عبد الملك بن واقد الحراني قال حدثني محمد بن سلمة عن محمد بن إسحاق عن عمرو بن شعيب عن مجاهد والمغيرة بن حكيم عن أبي هريرة قالا سمعناه يقول ما كان أحد أعلم بحديث رسول الله صلى الله عليه وسلم مني إلا ما كان من عبد الله بن عمرو فإنه كان يكتب بيده ويعيه بقلبه وكنت أعيه بقلبي ولا أكتب بيدي واستأذن رسول الله صلى الله عليه وسلم في الكتاب عنه فأذن له (أحمد)
Kembali ke masalah Ijtihad. Setelah Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam wafat, Al-Qur'an telah sempurna dan telah dibukukan. Maka Umar bin Abdul Aziz “berijtihad” bahwa sebab pelarangan penulisan hadis sudah tidak ada. Oleh karena itulah beliau memerintahkan agar hadis-hadis yang diriwayatkan itu ditulis dan dikumpulkan. Maka dikenal orang yang pertama kali menuliskan hadis di zaman itu adalah Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhri.
Kesimpulan anda pada paragrap terakhir keliru. Rasulullah melarang penulisan pada masa turunnya wahyu, dan setelah wahyu sempurna sebab pelarangannya sudah tidak ada. Maka orang yang menuliskan hadis setelah turunnya wahyu tidak berdosa. Itulah ijtihad Umar bin Abdul Aziz yang kita ikuti.
Dan yang lebih keliru lagi ketika anda mengharamkan ijtihad. Untuk komentar saya ini tak usah lah anda komentari lagi, Silahkan anda koreksi lagi tulisan tentang ijtihad saya yang kemarin. Afwan.
Imam Bukhari dan lainnya melemahkan hadis tsb, apalagi Hammam jelek hapalannya , kata Assaji.Dan akan saya tunjukkan kekeliruan jawabanmu yang terahir ini, dan pahamanmu yang keliru tentang Ijtihad. tapi tunggu dengan sabar, sebab saya sangat sibuk. Insya Allah akan saya lanjutkan menjawab artikelmu yang dulu.
BalasHapusAlhamdulillah, ini menjadi jawaban atas artikel wikipedia Criticism of Hadith.
BalasHapus