Selasa, Mei 10, 2011

Eks Menteri NII KW 9: Panji Gumilang Coreng Wajah Umat Islam

Senin, 02/05/2011 16:38 WIB
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Panji Gumilang
Jakarta - Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 Tahun 1997-2003 Imam Supriyanto meminta pemerintah bertindak tegas terhadap Panji Gumilang. Selama ini aksi Panji Gumilang atau Abu Toto sudah meresahkan umat Islam.

"Umat Islam yang tercoreng. Jangan sampai umat Islam ini tercoreng hanya karena NII," kata Imam kepada wartawan usai bertemu Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/5/2011).

Imam yang pernah bekerjasama dengan Panji Gumilang ini menuturkan, mantan sejawatnya itu diyakini berkonspirasi dengan intelijen dalam beraktivitas sehingga bisa bebas melakukan tindakan yang menyimpang.

"Kedatangan saya ke DPR adalah bentuk pertangunganjawaban saya, setelah saya keluar dari NII KW 9 untuk taubatan nasuha pada tahun 2007. Selama ini saya lebih mengutamakan nasihat dari pimpinan saya Panji Gumilang ketimbang ibu saya," urai pria yang pernah menjadi wakil ketua yayasan Al Zaytun itu.

Imam mengaku, selama menjadi pentolan NII KW 9 dia melupakan keluarga dan terutama ibunya. Dia berharap, anak-anak yang sudah terjerumus kelompok NII KW 9 bisa bebas dan kembali ke keluarga.

"Saya terpanggil, akhirnya saya berinisiatif sebagai pimpinan supaya apa yang saya ungkap di media mendapat penyelesaian yang serius, supaya kader umat benar-benar tidak terganggu dalam masalah pendidikannya," tuturnya.

Saat ditemui beberapa wartawan, Jumat (29/4) Panji Gumilang membantah dia terkait NII. Bahkan dia menyebut NII sudah tamat. Dia juga membantah dirinya sebagai Abu Toto, pimpinan NII KW 9.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 Tahun 1997-2003 Imam Supriyanto menyatakan :
Imam yang pernah bekerjasama dengan Panji Gumilang ini menuturkan, mantan sejawatnya itu diyakini berkonspirasi dengan intelijen dalam beraktivitas sehingga bisa bebas melakukan tindakan yang menyimpang.

  Jadi inteljen itu sudah tahu aktivitas NII , dan memang  di buat untuk mencoreng NII  sendiri sehingga rakyat masih tetap mempertahankan NKRI yang berlandaskan hukum warisan Belanda  dari pada mendirikan negara yang berlandaskan al quran tapi bukan pimpinan Panji Gumilang yang akrab dengan pentolan – pentolan Inteljen .
Menurut hukum agama yang saya kethui , hakikatnya para intel itu termasuk orang -orang yang sangat berbahaya di akhirat , karena mereka benteng utama untuk kelanjutan NKRI yang jahiliyah ini dan penghalang besar untuk berdirinya negara yang berlandaskan sariat yang sudah jelas akan memakmurkan bangsa Indonesia ini .
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
 Artinya "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih." (QS. At-Taubah : 34).
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى اْلأَئِمَّةُ الْمُضِلُّوْنَ
: "Sesungguhnya saya takut kepada para pemimpin yang menyesatkan akan menimpa umatku".[1] [Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam sunannya] ini adalah hadits yang shahih.

 Tujuan kita ini amat bagus karena bukan untuk pribadi tapi untuk kemakmuran dan kebahagiaan rakyat banyak  setelah mereka selalu di rundung dengan ketakutan dan kelaparan.




[1]   Saya katakan , sahih , lihat Assahihah  karya  al  albani 1582 . HR Ahmad 27525 Majmauz zawa`id  339/5 Ibnu Asakir  254/ 19 Thoyalisi 975 Jami`ul ahadis 152/7
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan