Sabtu, 24 Maret 2012 | 21:57 WIB
TUBAN I SURYA Online - Jenazah tenaga kerja Indonesia, Sulaiman bin Dasuki, warga Desa Bringin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, baru diterima keluarga, Sabtu (24/3/2012) pukul 17.00 setelah tertahan selama dua bulan lebih di Arab Saudi.
Keluarga korban histeris, bahkan istri almarhum, Mutiah pingsan saat jenazah Sulaiman tiba. Setelah dishalati, janazah langsung dimakamkan.
Kepala Desa Bringin, Rodhi, menuturkan, informasi meninggalnya Sulaiman diterima keluarga pada 14 Januari 2012 dari rekan kerjanya asal Gresik. Sulaiman meninggal pada 9 Januari karena terkena penyakit sakit kepala sebagian (migrain).
Jenazah Sulaiman tertahan lebih dari dua bulan di rumah sakit yang ada di Riyadh, Arab Saudi. “Proses administrasi berbelit, dan biaya pengurusan jenazah yang ditanggung keluarga sangat besar,” kata Rodhi.
Menurut Rodhi, Perusahaan Jasa Pengerah Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan Sulaiman sama sekali tidak bertanggung jawab. Keluarga berharap setidaknya PT FHM memberikan ganti rugi biaya proses pemulangan jenazah yang dibebankan pada keluarga.
Keluarga bahkan masih menunggak biaya pemulangan jenazah. Sopir ambulans Syamsul dari Jakarta menagih kekurangan uang administrasi Rp 2,5 juta kepada keluarga Sulaiman.
Sumber : kompas.com
Editor : Rudi Hartono
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sebetulnya jenazah TKI yang mati di Saudi, hendaknya di makamkan di sana saja, tidak usah di bawa ke kampung halaman. Orang sudah mati, lalu dibawa ke kampungpun tidak akan hidup. Di saudi mati dan di bawa ke kampung juga mati. Bila di bawa ke kampung halaman menelan biaya banyak, karena itu, kubur saja di Saudi tanpa mengeluarkan biaya. Pemulangan jenazah ke kampung halaman adalah bid`ah sekali bukan tuntunan Rasulullah SAW dan tertolak bukan di terima di sisi Allah. Lihat saja hadis sbb:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak [1]
Dan lihatlah hadis sbb:
خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّ أُمَّ الْعَلاَءِ امْرَأَةً مِنَ اْلأَنْصَارِ بَايَعَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللُهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهُ اقْتُسِمَ الْمُهَاجِرُونَ قُرْعَةً فَطَارَ لَنَا عُثْمَانُ بْنُ مَظْعُونٍ فَأَنْزَلْنَاهُ فِي أَبْيَاتِنَا فَوَجِعَ وَجَعَهُ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ فَلَمَّا تُوُفِّيَ وَغُسِّلَ وَكُفِّنَ فِي أَثْوَابِهِ دَخَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْكَ أَبَا السَّائِبِ فَشَهَادَتِي عَلَيْكَ لَقَدْ أَكْرَمَكَ اللهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا يُدْرِيكِ أَنَّ اللهَ قَدْ أَكْرَمَهُ فَقُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ فَمَنْ يُكْرِمُهُ اللهُ فَقَالَ أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ وَاللهِ إِنِّي َلأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ وَاللهِ مَا أَدْرِي وَأَنَا رَسُولُ اللهِ مَا يُفْعَلُ بِي قَالَتْ فَوَاللهِ لاَ أُزَكِّي أَحَدًا بَعْدَهُ أَبَدًا
Khorijah bin zaid bin Tsabit berkata : Sesungguhnya Ummul ala` wanita Ansor yang
berbaiat kepada Nabi saw memberitahunya bahwa kaum muhajirin di undi,lalu bagian Utsman bin Madh`un jatuh kepada kami, lalu kami tempatkan di rumah –rumah kami ,lalu sakit hingga meninggal dunia. Setelah dimandikan dan di kafani dengan kain kafannya, Rasulullah saw masuk, aku berkata: Rahmat Allah di berikan kepadamu wahai Abus sa`ib, aku bersaksi untukmu, sunggguh Allah telah menghurmatmu “.
Rasulullah saw bertanya : “Darimana kamu tahu, Allah menghurmat kepadanya “.
Aku berkata: “ Siapa yang dimuliakan oleh Allah ?
Rasulullah saw bersabda: Dia telah meninggal dunia. Demi Allah, aku berharap dia mendapat kebaikan. Demi Allah, aku tidak mengerti, pada hal aku Rasulullah apa yang akan di lakukan kepadaku “.
Ummul ala` berkata: Demi Allah, aku tidak akan memuji orang setelah itu “.
Hadis sahih [2]
Muhajirin yang berasal dari Mekkah , lalu mati di Medinah, maka di kubur di Medinah dan tidak dibawa pulang ke Mekkah. Inilah yang tepat, bukan yang salah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan